Apakah saudara yakin bahwa ajaran tentang kutukan kekal dalam neraka membuat orang tertarik pada Allah? Sama sekali tidak. Dalam pikiran orang-orang yang adil dan pengasih, gagasan siksaan kekal sangat menjijikkan! Sebaliknya, Alkitab mengajarkan bahwa ”Allah adalah kasih” dan bahwa kekejaman, bahkan terhadap binatang, merupakan hal yang sangat dibenci-Nya.—1 Yohanes 4:8; Amsal 12:10; Yeremia 7:31; Yunus 4:11. (Menara pengawal, 1/6, 2000 hlm. 6 Berubahnya Wajah ”Kekristenan”—Diterima Oleh Allah?)
Kesalahan kita dalam hal ini adalah hanya melihat satu sisi Tuhan saja, yakni kasih, dan mengabaikan sifat-sifat lainnya, seperti keadilan Allah. Kita selalu mengekspos betapa jahatnya Tuhan jika neraka itu ada tanpa memikirkan aspek keadilan. Aspek keadilan, bersinergi dengan kasih, memungkinkan proses penghakiman, saat-saat mempertanggungjawabkan perbuatan. Ketika suatu pribadi memberikan hukuman, tak berarti bahwa ia jahat, malahan pribadi yang dijatuhi hukuman yang jahat.
Ilustrasi: seorang guru yang menghukum muridnya yang tak mengerjakan tugas. Apakah kita dapat dengan mudah mengatakan bahwa guru tersebut jahat, karena menghukum murid tersebut? Juga, seperti seorang pembunuh dijatuhi hukuman seumur hidup. Apakah hakim jahat?
Allah dikatakan sebagai hakim yang adil (Mzm. 7:11a), penuh keadilan. Allah yang adil, akan menghakimi, dan penghakiman-Nya adil adanya.
Ketika kita menggunakan kata “jahat” dan diterapkan kepada Tuhan, pada saat yang sama kita telah berlaku seakan-akan kita pemegang standar kebenaran tertinggi, seperti Tuhan. Padahal baik atau tidaknya sesuatu itu menurut Tuhan.
2 komentar:
saya mau pakai ilustrasi anda. seorang guru yang menghukum muridnya yg nakal tentu guru tsb tidak jahat dan wajar hal itu dilakukan seorang guru, tetapi bagaimana jika sang guru menghukum muridnya dengan menyiksa dan membakarnya hidup-hidup? demikianlah doktrin api neraka, Tuhan tidak hanya menghukum setimpal dgn kesalahan pedosa, tetapi membakar dan menyiksanya secara kekal, apakah hal itu wajar menurut anda dilakukan oleh sang pencipta yg maha pengasih dan penyayang?
kalau guru itu membinasakan muridnya, apakah guru itu akan terlihat lebih baik?
Posting Komentar