Blog ini tidak dibuat oleh seorang Saksi Yehuwa. Blog ini membahas ajaran Saksi Yehuwa dengan menggunakan publikasi dan Alkitab. Ditujukan kepada siapa saja yang berhati tulus dan ingin memeriksa kebenaran pengajaran Saksi Yehuwa.

Kamis, 15 Oktober 2009

Ajaran Tritunggal tidak masuk akal

Menara Pengawal mengatakan:

Betapa tidak masuk akal doktrin Tritunggal dibandingkan dengan pengajaran Alkitab yang sederhana bahwa Allah mahatinggi dan tidak ada yang setara dengan-Nya! (Menara Pengawal, 1/8, 1992 hlm. 23 Bagian 4—Kapan dan Bagaimana Doktrin Tritunggal Berkembang?)

Apakah memang benar demikian? Apakah doktrin Tritunggal memang tidak masuk akal? Lebih lanjut, apakah jika memang benar bahwa ajaran ini tidak masuk akal, maka ajaran ini pasti salah, karena “pengajaran Alkitab yang sederhana bahwa Allah mahatinggi dan tidak ada yang setara dengan-Nya”?

Doktrin Tritunggal secara ringkas adalah “bahwa di dalam Keilahian ada tiga pribadi, Bapa, Anak, dan Roh Kudus; namun, bersama-sama, mereka hanya satu Allah” (Tritunggal hlm. 3 Haruskah Anda Mempercayainya?). Memang sulit dipahami bagaimana bisa tiga pribadi tersebut adalah satu Allah.

Apakah sebenarnya kita dapat memahami keseluruhan hakikat Allah? Ayub yang terilham menjawab pertanyaan ini:

(Ayub 11:7) 7 Dapatkah engkau mengetahui perkara-perkara yang dalam dari Allah, Atau dapatkah engkau mengetahui tentang Yang Mahakuasa selengkapnya (NWT: the very limit of the Almighty)? 8 Hikmat lebih tinggi daripada langit. Apa yang dapat engkau capai? Hikmat lebih dalam daripada Syeol. Apa yang dapat kauketahui? 9 Hikmat lebih panjang daripada ukuran bumi, Dan lebih luas daripada laut.

Secara tidak langsung, Ayub menjawab tidak. Mengapa demikian? Karena pengertian tentang Allah jauh melampaui daya pengertian kita. Dia melebihi (bukan bertentangan) dengan logika kita.

Ternyata kita, ciptaan, tidak dapat sepenuhnya memahami Allah, Pencipta kita. Jangankan memahami, mengetahui Allah secara lengkap pun kita tidak bisa. Sehebat apapun manusia yang terbatas, tidak akan bisa memahami sepenuhnya hakikat Pencipta Agung yang tidak terbatas.

Yang terpenting adalah apakah ajaran itu diajarkan dalam Alkitab atau tidak, bukan masalah apakah kita bisa memahaminya atau tidak. Firman Allah adalah kebenaran (Yoh. 17:17), sehingga otomatis kita harus mengikutinya, bukan Alkitab yang mengikuti keterbatasan kita.

Menara Pengawal pun sadar bahwa yang lebih penting adalah apakah suatu ajaran selaras dengan Alkitab, bukan apakah sesuai dengan logika kita atau tidak.

"Apakah ini masuk akal? Lebih penting lagi, apakah ini selaras dengan Alkitab?" (Kebenaran psl. 3 hlm. 22 par. 12 Siapa Gerangan Allah?)

Yang terpenting, janganlah ketika Alkitab sebenarnya mengajarkan Tritunggal, tetapi kita tolak dengan alasan, “Ah, ajaran apa ini? Tidak masuk akal. Tidak mungkin Allah mengajarkan ajaran yang tidak masuk akal,” malahan kita ganti dengan ajaran yang bagi kita terasa lebih sederhana untuk dipahami.

(2 Petrus 3:16) 16 yang berbicara tentang perkara-perkara ini seperti yang ia lakukan juga dalam semua suratnya. Akan tetapi, di dalamnya ada beberapa perkara yang sukar dimengerti, yang diputarbalikkan oleh orang yang tidak mendapat pengajaran dan yang tidak teguh, seperti yang mereka lakukan juga terhadap bagian-bagian lain dari Tulisan-Tulisan Kudus, dengan akibat kebinasaan atas mereka sendiri.

Jadi, pantaskah jika kita menolak ajaran Tritunggal karena ajaran ini bagi kita terasa tidak masuk akal?

3 komentar:

Anonim mengatakan...

pantas.
buat apa Tuhan menciptakan akal?
klw pada akhirnya akal kita tidak bisa menerima Dia.
apa bedanya kita dengan hewan?
kenapa hewan tidak beragama?
karena hewan tidak berakal.
itu lah yang membedakan.. karena manusia punya akal.
dan Tuhan memberikan kitab suci, memberikan peraturan.. itu semua bisa di terima akal.
lalu kenapa Dia sendiri tidak bisa di terima, walaupun sulit dan tidak semua kita bisa tau, tapi secara garis besar akal kita bisa menerima-Nya.. bukan doktrin yang menerima-Nya.

saksiyehuwa mengatakan...

Saudara, pengetahuan tentang Allah bukannya bertentangan dengan akal, tetapi MELAMPAUI AKAL. maka dari itu,Alkitab yang terilham menuliskan:

(Ayub 11:7) 7 Dapatkah engkau mengetahui perkara-perkara yang dalam dari Allah, Atau dapatkah engkau mengetahui tentang Yang Mahakuasa selengkapnya

jadi, Allah bisa diterima akal pada taraf tertentu, tetapi ada taraf khusus yang kita sudah tak dapat lagi memahami-Nya sepenuhnya.....

sebenarnya kita sepaham, Brur. saya juga setuju kalau "walaupun sulit dan tidak semua kita bisa tau, tapi secara garis besar akal kita bisa menerima-Nya.."

kalau semua tentang Allah kita tahu, wah,betapa hebat kita ciptaan-Nya....

Anonim mengatakan...

Jadi dapat disimpulkan bahwa "Tritunggal Allah" itu hanya sebuah TEORI BELAKA! Suatu Teori bisa saja sahih/valid, tapi bisa juga invalid, palsu dan menyesatkan.

the Candle