Blog ini tidak dibuat oleh seorang Saksi Yehuwa. Blog ini membahas ajaran Saksi Yehuwa dengan menggunakan publikasi dan Alkitab. Ditujukan kepada siapa saja yang berhati tulus dan ingin memeriksa kebenaran pengajaran Saksi Yehuwa.

Sabtu, 10 Oktober 2009

Yesus adalah pribadi yang lebih rendah dari Allah, sehingga tidak mungkin Yesus adalah Allah (Yoh. 14:28)

(Yohanes 14:28) 28 Kamu telah mendengar bahwa aku mengatakan kepadamu: Aku akan pergi dan aku akan datang kembali kepadamu. Jika kamu mengasihi aku, kamu akan bersukacita bahwa aku akan pergi kepada Bapak, karena Bapak lebih besar daripada aku.

Menara Pengawal mengajarkan:

Alkitab sama sekali bukan mengajarkan Tritunggal, melainkan dengan jelas menyingkapkan kedudukan Allah Yehuwa sebagai yang tertinggi dan kedudukan Yesus yang lebih rendah. Sebagai contoh, Yesus mengatakan, ”BapaKu lebih besar dari pada Aku.” (Yohanes 14:28; 1 Korintus 15:28) (Sedarlah! Maret 1992 hlm. 21 Apakah Allah Suatu Misteri?)

Apakah Alkitab memang mengajarkan demikian?

Bapa dikatakan “lebih besar (greater)” daripada Yesus. Kata “lebih besar” menunjukkan bahwa ada seseorang yang berposisi lebih tinggi dari pada orang lainnya. Misalnya kata “orang-orang besar” (sebagai lawan kata dari “orang-orang kecil”, yang bermakna orang berkekurangan) yang menunjukkan bahwa kumpulan orang-orang tersebut memiliki posisi yang lebih tinggi daripada orang-orang kecil yang tak berdaya

Jika kita perhatikan, orang-orang besar dan orang-orang kecil sama-sama manusia (hakikatnya), tetapi berbeda posisi. Jadi, makna “Bapak lebih besar daripada Yesus”, adalah Bapa memiliki posisi yang lebih tinggi daripada Yesus. Mengapa bisa demikian?

Dua ayat referensi pada Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru untuk ayat ini akan membantu kita memahami hal ini lebih baik.

(1 Korintus 11:3) Namun aku ingin kamu mengetahui bahwa kepala dari setiap pria adalah KRISTUS; selanjutnya kepala dari seorang wanita adalah pria; selanjutnya kepala dari KRISTUS adalah Allah.

Ayat ini berbicara tentang posisi, bukan hakikat. Dikatakan “kepala dari seorang wanita adalah pria”, apakah hal ini berarti hakikat wanita lebih rendah daripada pria? Tentu saja tidak. Pria dan wanita memiliki hakikat yang sama, yakni sebagai manusia. Ayat ini sedang mengajarkan bahwa pria memiliki posisi yang lebih tinggi daripada wanita.

(Filipi 2:6) yang, walaupun ada dalam wujud Allah, tidak pernah mempertimbangkan untuk merebut kedudukan, yakni agar ia setara dengan Allah.

Ayat ini membicarakan ‘kedudukan”, atau dengan kata lain, “posisi.” Ayat ini mengajarkan bahwa Yesus yang dalam wujud Allah “mengosongkan dirinya dan mengambil wujud seorang budak dan menjadi sama dengan manusia” (ayat 7).

Hal ini berarti pada awalnya Yesus adalah Allah (“dalam wujud Allah”, ayat 6), tetapi Ia “mengambil wujud seorang budak.” Hal ini membuat Yesus menjadi lebih rendah daripada Bapa, tetapi tidak Ia berhakikat lebih rendah dari Bapa.

Dapat diumpamakan seorang direktur dan seorang sekertaris. Keduanya sehakikat (sama-sama manusia), tetapi posisi sang direktur lebih besar daripada sang sekertaris.

Jadi, ayat Yoh. 14:28 memang membuktikan bahwa Yesus lebih rendah dari Bapa, tetapi yang dimaksudkan di sini adalah lebih rendah secara posisi, bukan hakikat, sehingga ayat ini tidak dapat digunakan untuk menunjukkan bahwa Yesus bukanlah Allah.

4 komentar:

Sonia mengatakan...

dari artikel ini, saya melihat bahwa Anda membuat pola bahwa hakikat itu berarti sama dengan "jenis makhluk".

Anda bilang, suami & istri itu memang beda posisi, tapi hakikatnya sama, yaitu MANUSIA. Direktur & sekretaris itu beda posisi, tp mereka sama2 MANUSIA. bukannya MANUSIA itu merupakan salah satu jenis makhluk?

Yang saya tangkap dari tulisan Anda, berarti Allah Yehuwa & Yesus itu memang beda posisi, tetapi satu hakikat yaitu MAKHLUK ROH. Masak "Allah" itu adalah jenis makhluk hidup?? Allah kan gelar, panggilan. Kalo yg dari Anda tulis, lebih cocok jika hakikat itu adalah makhluk roh (makhluk yg tidak kelihatan) & makhluk manusia (makhluk yg kelihatan).

Masalahnya, yg diperdebatkan di Tritunggal itu memang posisi. Bapak lebih besar daripada Anak, jelas2 posisinya beda, tapi keduanya makhluk roh. Malaikat jg roh, tapi posisinya lebih rendah lagi drpd Yesus & Allah Yehuwa.

Trus yg dibahas di Tritunggal selalu Allah Yehuwa & Yesus. kok ga ada pembahasan yg mengenai Roh Kudusnya? Roh Kudus jg bagian dari Tritunggal kan?

Sekali lagi, memang benar yg dibicarakan di Tritunggal itu posisi. Anda menambahkan masalah "hakikat", itu bikin semakin mbulet & rumit

saksiyehuwa mengatakan...

SEBELUMNYA, Yehuwa adalah nama hakikat Allah. jadi karena saya percaya Tritunggal, saya percaya Yesus adalah Allah, maka Yesus adalah Yehuwa (Sdr dapat membaca ayat-ayat yang menyamakan Yesus dengan Yehuwa di daftar isi blog ini).

yuk kita mulai bahas komen Sdr :)

PERTAMA, "Allah" adalah hakikat, bukan sekedar makhluk hidup. oh iya, sebaiknya berhati-hati menggunakan "makhluk hidup" karena ada kesan kalau kata "makhluk" menunjuk pada "ciptaan".

Allah itu hakikat, makanya kita tahu ada Allah, malaikat, manusia.

nb: malaikat itu hakikat bukan?

kalau dengan klasifikasi makhluk roh dan makhluk manusia, jadi Allah dan malaikat itu tak ada bedanya secara hakikat?

menurut saya, klasifikasi Sdr adalah menurut rupa, bukannya menurut hakikat.

KEDUA, yang diperdebatkan bukan posisi, tapi hakikat.

Tritunggal: Yesus adalah Allah
Saksi Yehuwa: Yesus bukan Allah

ini jelas bukan posisi, tapi hakikat.

KETIGA, bahasan tentang Roh Kudus ada kok. cuman selama ini yang paling sering disorot adalah Yesus dan Bapak. kalau lebih cermat, kita akan menemukan pembahasan ttg Roh Kudus.

Sdr bisa membaca bahasan ttg Roh Kudus di daftar isi blog saya.

KEEMPAT, saya ingin bertanya kepada Sdr, Yesus dan Bapak itu sehakikat tidak (dengan definisi Sdri sendiri)?

Anonim mengatakan...

Dari ilustrasi anda itu, anda mengakui bahwa secara posisi atau kedudukan, Allah Yehuwa lebih tinggi kedudukannya daripada Tuhan Yesus (berarti sama dengan pemahaman SSY dari Bible). Tetapi anehnya mengapa anda menerima konsep Tritunggal yang salahsatunya mengajarkan bahwa ketiga Allah Tritunggal (Bapa, Putra, RohKudus) tidak ada yang kedudukannya lebih tinggi atau lebih rendah??? coba anda riset lagi lebih dalam sejarah asal-usul doktrin Tritunggal based on Kredo Anastasius, kira-kira 100 tahun setelah Konsili Nicea 325M.

Lagipula perbandingan anda dengan ilustrasi kedudukan antara Pria dan Wanita / Suami dengan Istri, jelas-jelas meneguhkan tidak hanya kedudukan Yehuwa lebih tinggi daripada Yesus, tetapi juga bahwa pribadi Yehuwa adalah person yang berbeda dengan pribadi Yesus (sama seperti ilustrasi anda ttg suami dan istri - mereka dua pribadi yang terpisah / bukan two in one. Sedangkan dalam konsep Tritunggal atau Trinitas tidak ada 3 Allah berbeda person yang terpisah, melainkan hanya ada 1 Allah dalam 3 (memang membingungkan). Bagaimana 1 person Allah bisa memiliki 2 pribadi yang kedudukannya berbeda, yang satu lebih tinggi daripada yang lain?.

Regards,
TruthSeeker

saksiyehuwa mengatakan...

1.saya tidak mengatakan bahwa "Yehuwa lebih tinggi dari Yesus".
saya katakan "Bapak lebih tinggi dari Yesus", karena menurut yang saya percayai, Yehuwa terdiri dari tiga pribadi (Bapak, Anak, Roh Kudus)
2. mohon bedakan perbedaan posisi dan hakikat.
saya dan SSY percaya bahwa Bapak lebih tinggi posisinya daripada Yesus, namun perbedaan ada di sini:
saya: Bapak dan Yesus sehakikat
SSY: Bapak dan Yesus beda hakikat
3. Sdr mengatakan bahwa dalam Tritunggal, tidak ada perbedaan posisi. maafkan saya, tapi Tritunggal tidak mengajarkan seperti ini. Tritunggal mengajarkan ADA perbedaan posisi, namun tidak ada perbedaan hakikat.
4. justru dalam Kredo Athanasian dikatakan mengenai perbedaan posisi, namun kesamaan dalam hakikat.
saya menduga Sdr termakan kutipan tidak jujur dari buku "Bertukar Pikiran". buku tersebut mengatakan bahwa "Menurut Kredo Athanasia, ada tiga Pribadi ilahi (Bapak, Putra, Roh Kudus), ... tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah, .." (rs hlm. 392)

dari sini terkesan kuat bahwa tidak ada perbedaan dalam posisi. inilah kehebatan MP untuk mengutip tidak jujur. kalau kita membaca Kredo Athanasian, maka kita akan mengerti apa maksudnya "tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah"

"Nothing in this trinity is before or after,
nothing is greater or smaller;
in their entirety the three persons
are coeternal and coequal with each other."

jelas, konteksnya tidak mengatakan bahwa dalam Tritunggal tidak ada perbedaan posisi. paragraf ini sedang membicarakan hakikat. jadi, tidak ada Pribadi-pribadi dalam Tritunggal yang satunya adalah Allah besar, dan yang lainnya allah kecil (jelas bertentangan dengan ajaran SSY).

kalau MP mau jujur, maka MP akan terus membaca Kredo ini, "Equal to the Father as touching His Godhead, and inferior to the Father as touching His manhood." (Terj. Setara dengan Bapak ketika menyentuh Keallahan-Nya, dan lebih rendah dari Bapak ketika menyentuh kemanusiaan-Nya)
rasanya dari kutipan di atas sudah jelas siapa yang tidak jujur mengutip.
5. ilustrasi suami-istri saya gunakan untuk mengumpamakan Bapak dan Yesus, bukan Yehuwa dan Yesus.
6. Sdr menanyakan "Bagaimana 1 person Allah bisa memiliki 2 pribadi ...?"
Hal ini menandakan bahwa Sdr,maaf, kurang paham tentang Tritunggal.

Sdr berpendapat bahwa Tritunggal mengajarkan bahwa 1 pribadi Allah memiliki 2 pribadi. dalam Tritunggal tidak diajarkan "pribadi memiliki pribadi".

Tritunggal: 1 hakikat dalam 3 pribadi
BUKANNYA : 1 pribadi dalam 3 pribadi

Jika Sdr sedang memaksudkan "1 pribadi dalam 3 pribadi", saya kurang tahu ajaran apa itu.



Salam,
MKSY