Blog ini tidak dibuat oleh seorang Saksi Yehuwa. Blog ini membahas ajaran Saksi Yehuwa dengan menggunakan publikasi dan Alkitab. Ditujukan kepada siapa saja yang berhati tulus dan ingin memeriksa kebenaran pengajaran Saksi Yehuwa.

Minggu, 28 Maret 2010

Menolak karena Tidak Masuk Akal?

Menara Pengawal mengatakan:

"Betapa tidak masuk akal doktrin Tritunggal dibandingkan dengan pengajaran Alkitab yang sederhana bahwa Allah mahatinggi dan tidak ada yang setara dengan-Nya!" (Menara Pengawal, 1/8, 1992 hlm. 23 Bagian 4—Kapan dan Bagaimana Doktrin Tritunggal Berkembang?)

Apakah memang benar demikian? Apakah doktrin Tritunggal memang tidak masuk akal? Lebih lanjut, apakah jika memang benar bahwa ajaran ini tidak masuk akal, maka ajaran ini pasti salah, karena “pengajaran Alkitab yang sederhana bahwa Allah mahatinggi dan tidak ada yang setara dengan-Nya”?

Doktrin Tritunggal secara ringkas adalah “bahwa di dalam Keilahian ada tiga pribadi, Bapa, Anak, dan Roh Kudus; namun, bersama-sama, mereka hanya satu Allah” (Tritunggal hlm. 3 Haruskah Anda Mempercayainya?). Memang sulit dipahami bagaimana bisa tiga pribadi tersebut adalah satu Allah.

Apakah sebenarnya kita dapat memahami keseluruhan hakikat Allah? Ayub yang terilham menjawab pertanyaan ini:

(Ayub 11:7) Dapatkah engkau mengetahui perkara-perkara yang dalam dari Allah, Atau dapatkah engkau mengetahui tentang Yang Mahakuasa selengkapnya (NWT: the very limit of the Almighty)?

Secara tidak langsung, Ayub menjawab tidak. Mengapa demikian? Karena pengertian tentang Allah jauh melampaui daya pengertian kita. Dia melebihi logika kita.

Ternyata kita, ciptaan, tidak dapat sepenuhnya memahami Allah, Pencipta kita. Jangankan memahami, mengetahui Allah secara lengkap pun kita tidak bisa. Sehebat apapun manusia yang terbatas, tidak akan bisa memahami sepenuhnya hakikat Pencipta Agung yang tidak terbatas.

Yang terpenting adalah apakah ajaran itu diajarkan dalam Alkitab atau tidak, bukan masalah apakah kita bisa memahaminya atau tidak. Firman Allah adalah kebenaran (Yoh. 17:17), sehingga otomatis kita harus mengikutinya, bukan Alkitab yang mengikuti keterbatasan kita.


Bayangkan saja jika ada seorang murid yang mengatakan bahwa pelajaran fisika itu salah, karena fisika itu rumit.

Menara Pengawal pun sebenarnya sadar bahwa yang lebih penting adalah apakah suatu ajaran selaras dengan Alkitab, bukan apakah sesuai dengan logika kita atau tidak.

"Apakah ini masuk akal? Lebih penting lagi, apakah ini selaras dengan Alkitab?" (Kebenaran psl. 3 hlm. 22 par. 12 Siapa Gerangan Allah?)

Sebenarnya, masih ada ajaran yang sebenarnya tidak masuk akal bagi orang awam, tetapi bagi orang percaya, ajaran ini akan terdengar masuk akal, karena kita telah mengikuti ajaran Alkitab. Misalkan ajaran tentang penebusan. Bagaimana bisa Yesus menebus dosa orang percaya? Bagaimana bisa satu manusia mati dan menebus dosa manusia yang percaya akan kasih Allah?

Pernahkah kita pikirkan betapa tidak masuk akalnya ajaran penebusan ini (di telinga orang awam)? Mengapa selalu kita menuduh betapa tidak logisnya ajaran Tritunggal, padahal pada saat yang sama, ada ajaran-ajaran yang sebenarnya terdengar tidak masuk akal logika, akan tetapi telah kita percaya karena ketundukan kita kepada Alkitab?

Yang terpenting, janganlah ketika Alkitab sebenarnya mengajarkan Tritunggal, tetapi kita tolak dengan alasan, “Ah, ajaran apa ini? Tidak masuk akal. Tidak mungkin Allah mengajarkan ajaran yang tidak masuk akal,” malahan kita ganti dengan ajaran yang bagi kita terasa lebih sederhana untuk dipahami.

(2 Petrus 3:16) 16 yang berbicara tentang perkara-perkara ini seperti yang ia lakukan juga dalam semua suratnya. Akan tetapi, di dalamnya ada beberapa perkara yang sukar dimengerti, yang diputarbalikkan oleh orang yang tidak mendapat pengajaran dan yang tidak teguh, seperti yang mereka lakukan juga terhadap bagian-bagian lain dari Tulisan-Tulisan Kudus, dengan akibat kebinasaan atas mereka sendiri.

Jadi, pantaskah jika kita menolak ajaran Tritunggal karena ajaran ini hanya karena bagi kita terasa tidak masuk akal?

2 komentar:

Mariano Nathanael mengatakan...

Jika kita tidak mempercayai doktrin Allah Tritunggal, maka sebenarnya kita sedang tidak mempercayai alkitab itu sendiri, karena banyak ayat-ayat yang memberikan kontradiksi jika Allah hanyalah satu pribadi.
Doktrin Tritunggal berbicara satu Allah dalam Tiga Pribadi. Ketiga Pribadi itu memiliki hakekat yang sama, saling menyertai satu sama lain, dan ketiga Pribadi itu Esa adanya, tidak ada yang lain.
Sekali lagi, tidak percaya tritunggal sama dengan tidak percaya Alkitab.

saksiyehuwa mengatakan...

Ya, benar. Ketika kita tidak percaya Alkitab, kita akan berhadapan dengan kenyataan bahwa sangat banyak bagian Alkitab yang mendukung ajaran Tritunggal. Saya senang dengan Sdr. Mariano yang bisa menjelaskan Tritunggal secara singkat dengan baik. Saudara sangat benar ketika mengatakan "satu Allah dalam Tiga Pribadi." kebanyakan orang kristen sendiri terjebak dengan pemahaman Modalisme, di mana mengajarkan "satu Allah dalam tiga perwujudan", sehingga mereka tak segan mengatakan bahwa Yesus adalah Bapa yang turun ke bumi. oh ya, sekedar tambahan saja. Ada kalanya, Saksi Yehuwa berkali-kali mendefinisikan Tritunggal dengan menggunakan definisi Modalisme, dan mereka membantah ajaran ini dalam majalah mereka. tetapi mereka tidak sadar bahwa mereka sangat menyesatkan opini membaca, karena sebenarnya mereka sedang membantah ajaran Modalisme, bukan ajaran Tritunggal. saya akan membahas ini dalam blog ini dalam waktu mendatang. Dan pastinya, saya mengharapkan komentar Saudara. jika mungkin ada rekan Saudara yang merupakan seorang Saksi Yehuwa atau mungkin sedang rutin belajar Alkitab mingguan bersama Saksi, akan baik jika tulisan saya ini dapat menolong atau setidaknya membukakan kepada mereka apa yang sebenarnya Menara Pengawal ajarkan. Tuhan memberkati Saudara.