Blog ini tidak dibuat oleh seorang Saksi Yehuwa. Blog ini membahas ajaran Saksi Yehuwa dengan menggunakan publikasi dan Alkitab. Ditujukan kepada siapa saja yang berhati tulus dan ingin memeriksa kebenaran pengajaran Saksi Yehuwa.

Sabtu, 24 April 2010

Apakah Roma 6:22-23 mengajarkan bahwa nasib orang fasik akan berakhir pada kematian, bukan di neraka?

"Sering kali, satu kekeliruan melahirkan kekeliruan berikutnya, dan itulah yang terjadi pada ajaran jiwa yang tak berkematian. Hal itu memungkinkan terbentuknya ajaran kafir tentang siksaan kekal di neraka yang bernyala-nyala. Namun, Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa ”upah yang dibayarkan oleh dosa adalah kematian”—bukan siksaan kekal. (Roma 6:23)" (w00 1/6 hlm. 6 Berubahnya Wajah ”Kekristenan”—Diterima Oleh Allah?)

Roma 6:23 berbunyi, “Akan tetapi, sekarang, karena kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi budak Allah, kamu memperoleh buahmu sehubungan dengan kekudusan, dan akhirnya kehidupan abadi. Sebab upah yang dibayarkan oleh dosa adalah kematian, tetapi karunia yang Allah berikan adalah kehidupan abadi melalui Kristus Yesus, Tuan kita.”

Pada kedua ayat ini dibedakan dua tujuan akhir manusia: kehidupan abadi dan kematian. Pertanyaannya: kematian macam apa yang dimaksud di sini?

Jawaban dari pertanyaan ini dapat kita temukan dalam perkataan Yesus sendiri. Yesus pernah berkata, “Enyahlah dariku, hai, kamu semua yang melakukan ketidakadilbenaran!’ Di sanalah kelak kamu menangis dan mengertakkan gigi….” (Lukas 13:27-28)

Perhatikan makna kalimat ini. Mereka yang melakukan ketidakadilbenaran akan menempati tempat yang digambarkan di dalamnya mereka akan “menangis dan mengertakkan gigi.” Apakah ini adalah kematian fisik? Apakah ini adalah keadaan ketidaksadaran? Tidak.

Ayat 28 ini mengatakan, “Di sanalah kelak kamu menangis dan mengertakkan gigi, sewaktu kamu melihat Abraham, Ishak, dan Yakub dan semua nabi dalam kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar.” Ada tiga aktivitas di sini dan kesemuanya tentu saja harus dilakukan dalam kesadaran penuh. Bagaimana seseorang dapat melihat sesuatu dan bereaksi jika tanpa kesadaran penuh? Jadi, yang dimaksudkan dengan ‘kematian’ dalam Roma 6 adalah ketika seseorang terpisah atau dicampakkan dari Kerajaan Allah.

Selain itu, Roma 2:6-9 mengatakan bahwa akan ada dua pilihan balasan yang akan Allah berikan kepada kita:

1. # “kehidupan abadi “

2. # “kemurkaan dan kemarahan, kesengsaraan dan penderitaan”

“Kesengsaraan dan penderitaan” menandakan bahwa manusia yang tidak adilbenar tetap akan sadar selama menjalani hukuman tersebut.

Jadi, Allah memberikan dua macam sanksi yang bersifat kekal, entah kebahagiaan kekal atau kedukaan kekal.

Tidak ada komentar: