
Ini adalah bukti cara pengutipan yang tidak jujur:
Perhatikan bagian yang dipotong, “bahwa Yesus . . . jelas tidak”. Apakah yang sedang dipotong pada kutipan tersebut?
"the fact has to be faced that New Testament research over, say, the last thirty or forty years has been leading an increasing number of reputable New Testament scholars to the conclusion that Jesus himself may not have claimed any of the Christological titles which the Gospels ascribe to him, not even the functional designation 'Christ', and certainly never believed himself to be God." (Bulletin of The John Rylands Library, Vol 50, (1967-68) p 247-261, "Jesus As 'Theos' In The New Testament", by G. H. Boobyer)
Lengkapnya, kutipan tersebut mengatakan, ” “Faktanya harus dihadapi bahwa penelitian Perjanjian Baru selama kira-kira tiga puluh atau empat puluh tahun belakangan ini telah menuntun semakin banyak sarjana Perjanjian Baru yang bereputasi kepada kesimpulan bahwa Yesus sendiri mungkin tidak pernah mengklaim gelar Kristoligikal seperti yang diberikan Kitab-kitab Injil kepadanya, bahkan juga tidak pernah mengklaimposisi fungsional ‘Kristus’, dan dengan pasti tidak pernah menganggap dirinya sendiri Allah.”
Jadi, Bulletin ini bukan hanya menyangkal Yesus adalah Allah, tetapi juga menyangkal bahwa Yesus adalah Mesias/ Kristus. Apakah Saksi juga menyangkal bahwa Yesus adalah Mesias?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar