Blog ini tidak dibuat oleh seorang Saksi Yehuwa. Blog ini membahas ajaran Saksi Yehuwa dengan menggunakan publikasi dan Alkitab. Ditujukan kepada siapa saja yang berhati tulus dan ingin memeriksa kebenaran pengajaran Saksi Yehuwa.

Kamis, 22 Juli 2010

Apakah Saksi Yehuwa satu-satunya organisasi kerohanian yang tidak mengambil bagian dalam perang?

Menara Pengawal menyatakan diri bahwa hanya merekalah yang tidak ambil bagian dalam perang.

“Pada abad kita, agama manakah yang mematuhi hukum kasih ini? Jelas bukan agama-agama dari Susunan Kristen, karena mereka saling membantai sampai puluhan juta orang dalam dua perang dunia dan pertikaian-pertikaian lain. Saksi-Saksi Yehuwalah yang mematuhi hukum kasih seluas dunia.” (*** w90 1/2 hlm. 22 par. 7 Membuka Kedok ”Manusia Durhaka” ***)

“Ini berarti mereka harus netral dalam urusan politik, tidak berpartisipasi dalam persengketaan dan peperangan bangsa-bangsa. Siapa yang bukan bagian dari dunia dan tidak lagi belajar perang? Sekali lagi, catatan sejarah abad ke-20 membuktikan:
hanya Saksi-Saksi Yehuwa.” (*** w92 1/4 hlm. 12 par. 15 Menyambut Dunia Baru Allah yang Merdeka ***)

Tetapi apakah benar “hanya Saksi-saksi Yehuwa”?

Ternyata tidak. Ada aliran-aliran Kekristenan yang menolak perang. Yang paling terkenal adalah Historic Peace Churches (Church of the Brethren, Mennonites, Religious Society of Friends [Quakers]).

Aliran lainnya yang juga menolak perang:

Amish,

Hutterites,

Old German Baptist Brethren,

Old Order River Brethren,

the Brethren in Christ,

Doukhobors,

Dunkard Brethren,

Molokans,

Bruderhof Communities,

Schwenkfelders,

Moravians,

the Shakers



Jadi, apakah benar-benar jujur bahwa “hanya Saksi-saksi Yehuwa” yang mematuhi hukum kasih dengan tidak ikut berperang?

“Mereka menerbitkan publikasi-publikasi Alkitab yang merupakan
hasil riset yang baik.” (*** w94 1/5 hlm. 7 Apakah Menjadi Soal Cara Saudara Beribadat? ***)

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Coba perhatikan ulang kutipan Anda. Cari dan perhatikan baik-baik maksud frase kunci dalam pernyataan-pernyataan itu: "Saksi-Saksi Yehuwalah yang mematuhi hukum kasih seluas dunia." "Siapa yang bukan bagian dari dunia dan tidak lagi belajar perang?" Perhatikan dan garis bawahi pd frase 'seluas dunia' dan 'dunia'.

Menurut Anda apakah Historic Peace Churches, Church of the Brethren, Mennonites, Religious Society of Friends [Quakers], Amish, Hutterites, Old German Baptist Brethren, Old Order River Brethren,
the Brethren in Christ, Doukhobors, Dunkard Brethren, Molokans, Bruderhof Communities, Schwenkfelders, Moravians, the Shakers, etc, adalah lembaga agama 'seluas dunia' atau mendunia seperti halnya Katholik atau Islam dan SSY?

Bahkan nama-nama gereja di atas baru aku tahu itu ada ketika Anda mendaftarkannya. Gereja-gereja itu tidak dikenal di "seluas dunia" sebagaimana yg di-syarat-kan dlm komentar literatur yg Anda kutip. Jadi apa yg dikatakan "w90 1/2 hlm. 22 par. 15 dan w92 1/4 hlm. 12 par. 15" ttg SSY adalah BENAR!

Salam Kasih

saksiyehuwa mengatakan...

dear Sdr, saya mengerti kalau kita memang kurang familiar dengan nama2 gereja di atas.

tapi di Indonesia ini saya sudah beberapa kali melihat adanya gereja Mennonite. apakah Sdr pernah melihatnya juga? "Mennonite" diterjemahkan menjadi "Muria". mereka ada di Indonesia (mungkin ada di bagian dunia lainnya).

oh iya, apakah kalau misalkan kita tidak membicarakan seluas dunia atau tidak, maka ada aliran-aliran Kristen yang sama dengan Menara Pengawal; sama-sama tidak mengambil bagian dalam perang?

salam,
MKSY

Anonim mengatakan...

Pak MKSY,

Anda mengandaikan “kita tidak membicarakan seluas dunia atau tidak” tapi bagaimana pun juga, menurut hemat saya, kita mau tidak mau harus mempertimbangkan faktor “ketundukan seduania terhadap wewenang yg dijalankan” utk mengenali agama yg sejati. Sejauh yg saya mengerti, Anda selalu memvonis ketundukan sedunia SSY kpd wewenang dan pengaturan golongan budak yang setia [Anda sering memakai inisial MP] sebagai ketundukan yg bersifat kultus. Terserah Anda mau bilang apa saja, dan mata seluruh dunia pun bisa melihat, apakah memang ketundukan SSY itu murni karena respek dan takut mereka terhadap manusia [MP] atau kpd Allah Yehuwa. Namun fakta seringnya terjadi perpecahan dlm tubuh gereja-gereja yg mengaku Kristen karena, salah satu alasan adalah ketidaktundukkan kpd wewenang yg ada, justeru berbalik menyerang hipotesa Anda terhadap SSY. Jangankan sedunia, dalam tubuh gereja satu sinode kecil saja terjadi friksi-perpecahan, kekacauan dan pertumpahan darah yg memalukan, padahal mereka ini mengaku dibimbing oleh roh dan pikiran Kristus. Tapi, itu bukan poin utama yg ingin saya tandaskan di sini, pak MKSY.

“Tidak mengambil bagian dalam perang” hanyalah SATU dari sekian banyak "syarat" suatu Agama dapat dikata benar menurut standar Allah dari Alkitab. Apakah Agama-agama yg mengaku "Kristen" yg Anda daftarkan di atas—pada waktu yg bersamaan—juga memenuhi selebihnya "syarat" lain dari sebuah agama sejati? Ambilah sebagai contoh lain "syarat" Alkitab yakni untuk melakukan amanat agung Tuan kita Yesus. Pada detik-detik terakhir akan terangkat ke surga, Matius (28:19-20) merekam perintah langsung Kristus kpd yg mengaku pengikutnya (Kristen) agar pergi ‘memberitakan injil dan menjadikan murid dari orang-orang segala bangsa.’ Menarik bhw beberapa bulan sebelum peristiwa itu, atau selang beberapa hari sebelum Kristus ditangkap dan dieksekusi, beliau juga pernah mengatakan sesuatu perihal ‘penginjilan kpd semua bangsa’. Kali itu Kristus mengaitkan penginjilan sedunia ini dengan “tanda kesudahan dunia” (Matius 24:3, TB). Matius (24:14) mencatat: “Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” Maka bertalian dgn hal dimaksud, sebuah pertanyaan mendasar yg perlu Anda renungi adalah, “Pada waktu yg bersamaan—dgn SSY dewasa ini—, lembaga agama yg mengaku Kristen mana dari yg Anda daftarkan di atas, yg umatnya bersatu-padu memberitakan injil di seluruh dunia?” Kebenaranya adalah kebanyakan umat bergereja itu—tidak soal Mennonite/Muria atau bahkan Katholik sekalipun—tiap-tiap minggu mendengar ayat-ayat yg sama dilantunkan dari mimbar-mimbar gereja mereka, tetapi hanya SSY-lah yang pergi melakukannya secara sistematis!

Salam Kasih

saksiyehuwa mengatakan...

Dear Sdr,
1. pertanyaan pengandaian itu saya ajukan setelah saja menjawab pertanyaan Sdr yang tanpa pengandaian

2. walaupun bukan poin utama Sdr, namun saya ingin sekali mengomentari sedikit:
a) ya, memang ada friksi di gereja-gereja. itu semua karena belum semua Kristen adalah orang yang sempurna. saya tidak pernah menyangkal ini.
b) masalah-masalah dalam pelayanan memang sudah terjadi bahkan dari zaman paulus dulu (Filipi 4:2)c) saya ingin bertanya, apakah dalam MP tidak ada friksi? menurut saya, ada, namun karena ketundukan yang luar biasa, maka friksi-friksi ini ditutup-tutupi. saya tahu Sdr pasti menyangka saya ini hanya mengarang saja.
ada sekelompok SSY yang dengan sembunyi-sembunyi menyatakan ketidaksetujuan mereka terhadap peraturan MP tentang darah. mereka adalah SSY, bukan mantan SSY. ini ;linknya http://www.ajwrb.org/

3. mengenai pelaksanaan amanat agung:
a)menurut Sdr, kalau dinas itu harus door-to-door? atau secara pribadi juga bisa disebut dinas? kalau ada orang yang sedang dinas door-to-door, kita bisa melihat, namun kalau orang yang aktif dinas secara pribadi, darimana Sdr tahu, dan lantas Sdr mengatakan mereka tidak berdinas melakukan amanat agung?
b)menurut Sdr, sejauh ini tidak pernah ada orang Kristen yang pergi ke pedalaman untuk menginjil? kalau begitu, lantas dari mana munculnya beraneka ragam terjemahan Alkitab dalam bahasa-bahasa daerah Indonesia?
c) satu hal yang mungkin luput dari pertimbangan Sdr adalah pada akhir zaman, bukan hanya Injil yang benar yang akan tersebar di seluruh dunia, namun kesesatan juga akan semakin menyebar di seluruh dunia karena gencarnya penyesat (Mat. 24:24). jadi, kalau MP sangat giat menyebarkan ajarannya, tidak lantas itu berarti bahwa SSY membawa Injil yang benar, karena sangat mungkin sekali, jangan-jangan, SSY-lah yang dimaksud dengan penyesat akhir zaman yang gencar itu.

jadi, standarnya, bukan masalah gencar atau tidak, namun apakah isi "Injil"-nya itu benar-benar Injil, atau hanya "injil tiruan/palsu"

Apakah Sdr tahu bahwa 'injil' yang dibawa oleh MP berbeda dengan 'injil' yang diberitakan Paulus? silakan klik link berikut untuk mengetahuinya.

http://www.saksiyehuwa.org/2012/08/apakah-yang-diberitakan-saksi-yehuwa.html

salam,
MKSY