Blog ini tidak dibuat oleh seorang Saksi Yehuwa. Blog ini membahas ajaran Saksi Yehuwa dengan menggunakan publikasi dan Alkitab. Ditujukan kepada siapa saja yang berhati tulus dan ingin memeriksa kebenaran pengajaran Saksi Yehuwa.

Sabtu, 17 Juli 2010

Jika adanya kasih tidak menjamin kebenaran, apakah Yesus berkata salah dalam Yoh. 13:35?

Sama sekali tidak, karena Yesus pastinya sedang memaksudkan kasih Kristen yang sejati (kasih seperti ini tidak akan dijumpai dalam agama-agama lain). Namun, seperti apakah kasih Kristen yang sejati itu?

Pertama, kebenaran menghasilkan kasih.

(1 Petrus 1:22) Setelah kamu memurnikan jiwamu melalui ketaatanmu kepada kebenaran, sehingga menghasilkan kasih sayang persaudaraan yang tidak munafik, kasihilah satu sama lain dengan sungguh-sungguh dari hati.

Kedua, mengasihi tidak hanya dengan perbuatan, tetapi juga dengan kebenaran.

(1 Yohanes 3:18) Anak-anak kecil, marilah kita mengasihi, bukan dengan perkataan ataupun dengan lidah, melainkan dengan perbuatan dan kebenaran.

Kasih yang benar itu berasal kebenaran dan berjalan bersama dengan kebenaran. Manakah yang lebih dahulu ada? Kasih atau kebenaran? Jawabannya kebenaran (di poin pertama).

Kekristenan mengajarkan kasih, agama lain juga. Keduanya menghasilkan kasih. Tetapi perbedaannya terletak dari sumbernya. Kasih Kristen berasal dari ajaran yang benar, tetapi kasih agama-agama lain berasal dari ajaran yang tidak benar. Tetapi perhatikan bahwa keluarannya (output) sama, yaitu kasih.

Jadi, pernyataan Yesus ini sama sekali tidak berarti sesederhana bahwa “yang punya kasih pastilah memiliki kebenaran”, melainkan “yang punya kasih yang berasal dari ajaran yang benar, pastilah memiliki kebenaran.”

Yesus sama sekali tidak memaksudkan bahwa keberadaan kasih saja akan menjadi bukti kebenaran.

Tidak ada komentar: