Blog ini tidak dibuat oleh seorang Saksi Yehuwa. Blog ini membahas ajaran Saksi Yehuwa dengan menggunakan publikasi dan Alkitab. Ditujukan kepada siapa saja yang berhati tulus dan ingin memeriksa kebenaran pengajaran Saksi Yehuwa.

Jumat, 30 Juli 2010

Transplantasi organ: dulu tidak boleh, sekarang boleh -- Mungkinkah larangan transfusi juga?

Pada 1967, Menara Pengawal melarang transplantasi organ dengan alasan bahwa tindakan ini sama saja dengan kanibalisme.

w67 11/15 p. 702 Questions From Readers

“Did this include eating human flesh, sustaining one’s life by means of the body or part of the body of another human, alive or dead? No! That would be cannibalism, a practice abhorrent to all civilized people.”


Tetapi pada 1980, Menara Pengawal mengatakan bahwa perkara transplantasi organ didasarkan kepada hati nurani masing-masing. Bahkan seorang Saksi yang ambil bagian dalam transplantasi tidak dapat didisiplinkan dalam panita pengadilan di sidang.

w80 3/15 p. 31 Questions From Readers

“Regarding the transplantation of human tissue or bone from one human to another, this is a matter for conscientious decision by each one of Jehovah’s Witnesses….
While the Bible specifically forbids consuming blood, there is no Biblical command pointedly forbidding the taking in of other human tissue. For this reason, each individual faced with making a decision on this matter should carefully and prayerfully weigh matters and then decide conscientiously what he or she could or could not do before God. It is a matter for personal decision. (Gal. 6:5) The congregation judicial committee would not take disciplinary action if someone accepted an organ transplant.”


Pernahkah terbayang berapa banyak Saksi yang meninggal sia-sia sejak 1967, karena larangan sementara Menara Pengawal mengenai ambil bagian dalam transplantasi organ?

Apakah “satu-satunya organisasi Allah” dapat memberikan peraturan sia-sia yang akhirnya menyebabkan umat Allah kehilangan dengan sia-sia?


Kita semua tentunya sangat menantikan saat di mana Menara Pengawal terbuka pengertiannya akan Kisah 15 dan menganggap transfusi darah sebagai tindakan yang berdasar atas keputusan hati nurani masing-masing. Tetapi saya pribadi tidak yakin ini akan dapat terjadi, karena terlalu banyak Saksi yang meninggal karena menolak transfusi darah. Korban kebijakan Menara Pengawal sudah terlalu banyak.

Bayangkan jika suatu saat Menara Pengawal mengubah kebijakan transfuse darah, pasti banyak Saksi Yehuwa yang terlukai, karena mereka sadar bahwa mereka kehilangan orang-orang terkasih hanya karena kesalahan peraturan Menara Pengawal.


Lagipula, seakan Menara Pengawal sudah menutup pintu rapat-rapat untuk perubahan kebijakan ke arah yang lebih Alkitabiah:

w04 15/6 hlm. 29 Pertanyaan Pembaca

“Kami dengan teguh percaya bahwa hukum Allah mengenai darah tidak dapat diencerkan agar sesuai dengan pendapat yang berubah-ubah.”


Mungkin Saudara kurang mengerti apa yang dimaksud dengan “diencerkan” pada publikasi di atas. Mari kita lihat penggalan kalimat yang sama dalam versi bahasa Inggrisnya:

w04 6/15 p. 29 Questions From Readers

“We firmly believe that God’s law on blood is not open to reform to fit shifting opinions.”



Maksudnya, hukum tentang larangan transfusi darah ini tidak akan mengalami reformasi lagi.

Pada akhirnya, kita telah melihat dua contoh masalah medis yang awalnya dilarang Menara Pengawal (vaksinasi dan transplantasi organ) yang akhirnya dicabut larangannya oleh Menara Pengawal sendiri.

Kita patut mempertanyakan kredibilitas organisasi yang mengaku diri sebagai satu-satunya organisasi Yehuwa, yang mengakibatkan banyak Saksi sakit dan meninggal sia-sia, karena peraturan buatan Menara Pengawal, bukan peraturan yang bersumber dari Alkitab.

Tidak ada komentar: