1 Korintus 8:5-6 | Karena meskipun ada yang disebut ”allah-allah”, baik itu di surga maupun di bumi, sebagaimana ada banyak ”allah” dan banyak ”tuan”, sesungguhnya bagi kita hanya ada satu Allah, sang Bapak, yang darinya segala sesuatu ada, dan kita, untuk dia; dan ada satu Tuan, Yesus Kristus, yang melalui dia segala sesuatu ada, dan kita, melalui dia. |
Apakah benar ayat di atas mengajarkan bahwa Bapalah “satu Allah”, sehingga Yesus bukan Allah?
Jika Saudara menjawab “ya”, apakah Saudara setuju bahwa Yesus adalah “satu Tuan”, dan Bapa bukan Tuan (bandingkan dengan Mat 11:25; Pny 4:11)?
Nah, apabila Saudara percaya bahwa “Bapa adalah Tuan”:
(1) Yesus adalah Tuan (menurut ayat 1 Kor. di atas)
(2) Bapa adalah Tuan (Mat 11:25; Pny 4:11)
-->bukankah berarti kita akan memiliki dua Tuan?
Bukankah jika kita memiliki dua Tuan, maka otomatis kita akan bertentangan dengan 1 Kor. 8:6, karena di sana dengan jelas dikatakan bahwa hanya ada “satu Tuan”?
Ajaran Tritunggal sama sekali tidak mengalami permasalahan dalam memahami “dua Tuan” ini, karena dalam Tritunggal, hanya ada Bapa dan Yesus adalah "satu Tuan". Sama sekali tidak masalah dengan ayat ini.
Tetapi saya masih bingung bagaimana ayat ini dijelaskan dengan pengajaran Menara Pengawal, karena akan ada dua Tuhan, dan kemudian, bertentangan dengan 1 Kor. 8:6.
Apakah Saudara dapat membantu saya memahami ayat ini dengan pengajaran Menara Pengawal? Saya senang menerima komentar dari Saudara.
4 komentar:
coba jelaskan mengapa dalam blog ini ada 2 Pribadi saksiyehuwa yang melakukan comment.
Apakah saya dengan anda sama-sama saksiyehuwa?
Bukankah salah satu dari kita merupakan saksiyehuwa?
Analoginya seperti 2(dua) Tuan,
SaksiYehuwa ada 2 Pribadi dalam memberikan comment di blog tsb.
Tetapi saya tahu mana yang benar SaksiYehuwa.
Kalau untuk memahami 2(dua) Tuan membutuhkan Tritunggal
seperti yang anda maksud.
Saya lebih bingung lagi karena tidak pernah disinggung Tuan yang ke-3.
Kan tidak bisa dipakai pemahaman Tritunggal anda.
Maaf ya blogger kalau saya menyindir anda.
Pertama-tama, saya akan menjawab pertanyaan Saudara... Saudara mengatakan bahwa Saudara bingung karena tak pernah disinggung Tuan ke-3..
Jawaban dari saya:
(1) apakah karena tidak pernah disinggung "Tuan ketiga", berarti tidak ada "Tuan ketiga"?
(2) Pandangan Menara Pengawal dengan Dua Tuan saja sudah membingungkan, apalagi jika ada tiga Tuan? bagaimana lagi cara Menara Pengawal menjelaskannya.
Kedua, saya akan menanggapi komentar Saudara...
Nah, komentar seperti inilah yang berusaha saya hindarkan, karena sama sekali tidak berhubungan dengan topik... makanya saya moderasi komen, supaya diskusi tetap sesuai topik (tidak menuju topik-topik lain yang sangat tak berkaitan)
Saya percaya bahwa orang Kristen yang benar adalah Saksinya Allah, Saksinya Yehuwa. Tetapi Saksi Yehuwa yang benar adalah benar-benar Saksi Yehuwa yang menggantungkan keselamatannya kepada Yehuwa semata, tanpa menggantungkan keselamatannya kepada organisasi Menara Pengawal. Mari kita buktikan siapakah yang merupakan Saksi Yehuwa yang benar itu.
Anda sepertinya memang tidak suka sama Organisasi Menara Pengawal tetapi percaya bahwa orang Kristen yang benar adalah Saksinya Allah, Saksinya Yehuwa.
Maka itu anda saya sarankan di Gereja pakai nama Yehuwa dalam doa dan memberitakan kesaksian.
Kalau ingin membuktikan Saksi Yehuwa yang benar bukan pada blog ini. Tunggu saja sampai datangnya Armageddon. Nanti Allah Yehuwa sendiri yang menentukan siapa yang benar Saksi Yehuwa.
Kalau secara hukum duniawi yang disebut Saksi Yehuwa / Jehovah Witnesses hanya www.watchtower.org
Salam.
Hanya ingin mengingatkan bahwa saya menolak Menara Pengawal bukan karena ada sentimen pribadi atau masalah pribadi, tetapi karena memang klaim/ajaran Menara Pengawal sangatlah tidak sesuai dengan apa yang Alkitab ajarkan.... terlebih lagi, Menara Pengawal terbukti tidak jujur dalam melawan Tritunggal..
mengenai saran untuk Gereja, saya rasa saya bukanlah pihak yang tepat untuk diberikan saran mengenai itu, juga saya tidak sedang membela gereja manapun, saya hanya membela ajaran Alkitab yang sebenarnya.
tentang pembuktian kebenaran, bukankah berarti Menara Pengawal juga harus berhenti membuktikan siapakah yang benar (melalui tulisan-tulisan dalam publikasi)? Mengapa hingga sekarang Menara Pengawal sangat giat membuat publikasi membantah ajaran lain? Bukankah sebaiknya ditunggu saja pada Armageddon?
Ya, itu secara hukum duniawi, tetapi tidak menurut ajaran Alkitab.
Posting Komentar