Keberatan terutama Menara Pengawal menolak natal terletak pada asal-usul natal yang (katanya) kafir/pagan.
w04 15/11 hlm. 22 par. 11 | Demikian pula dewasa ini, Allah menolak perayaan-perayaan kafir Susunan Kristen, seperti Natal dan Paskah (Easter). |
Jadi, beginilah alur berpikirnya “kafir --> ditolak”
Tetapi hal menarik datang dari fakta bahwa cincin pernikahan yang selama ini diperbolehkan Menara Pengawal ternyata mungkin saja berhubungan dengan kekafiran (walaupun MP mengakui bahwa apakah asal-usul cincin pernikahan itu belum jelas pagan atau tidak). Tetapi jikapun ternyata terbukti berasal dari kekafiran, MP tidak mempermasalahkan ini, karena yang penting adalah hubungan dalam pernikahan itu sendiri, bukan cincinnya. Masalah akan muncul jika praktek cincin pernikahan masih mengandung unsur praktek kekafiran hingga sekarang.
Jadi, apakah MP memperbolehkan menggunakan cincin pernikahan? Jawabannya: tergantung hati nurani.
Parallel menarik didapati antara kasus cincin pernikahan ini dengan kasus natal: keduanya berasal dari kekafiran (MP pada artikelnya mengumpamakan cincin pernikahan berasal dari kekafiran), keduanya tidak merupakan hal yang harus dilakukan, unsur praktek kekafiran pada kemudian sudah hilang.
Menarik, pada artikel yang sama, MP mengakui bahwa banyak hal yang berasal dari kekafiran, tetapi tidak berarti orang Kristen tidak boleh menggunakannya. MP sendiri memberikan contoh: pembagian jam, menit, detik yang berasal dari sistem Babilonia [Saksi Yehuwa masih menggunakan jam dan kalender?]
Tetapi… Mengapa hanya cincin pernikahan yang diperbolehkan, sedangkan natal tidak? Jika ingin konsisten dengan “kafir --> ditolak”, bukankah cincin pernikahan juga harus ditolak, seperti natal yang ditolak?
w72 1/15 p. 63 | "Even if it were a fact that pagans first used wedding rings, would that rule such out for Christians? Not necessarily. Many of today’s articles of clothing and aspects of life originated in pagan lands. The present time divisions of hours, minutes and seconds are based on an early Babylonian system. Yet, there is no objection to a Christian’s using these time divisions, for one’s doing so does not involve carrying on false religious practices. |
2 komentar:
Cincin Pernikahan mengapa tidak dilarang dalam Pernikahan Seorang Saksi Yehuwa.
Silahkan lihat di:
http://jawabansy.blogspot.com/2010/12/apakah-seorang-saksi-yehuwa-boleh.html
(sudah dijawab di blog Sdr)
Posting Komentar