(1 Korintus 15:28) Namun apabila segala sesuatu sudah ditundukkan kepadanya, Putra sendiri juga akan menundukkan diri kepada Pribadi yang menundukkan segala sesuatu kepadanya, agar Allah menjadi segala sesuatu bagi setiap orang.
“Jadi, menurut Alkitab, Yehuwa adalah Allah yang Mahakuasa, dan Yesus adalah Putra-Nya. Kedua-duanya tidak setara sebelum Yesus datang ke bumi maupun selama pelayanannya di bumi; Yesus juga tidak menjadi setara dengan Bapak-Nya setelah ia dibangkitkan ke surga. (1 Korintus 11:3; 15:28)” (*** w02 15/5 hlm. 6 Siapakah Allah? ***)
Apakah “Putra sendiri juga akan menundukkan diri” kepada Bapak, berarti tidak mungkin Putra adalah Allah?
Sama sekali tidak.
“Menundukkan diri” berhubungan dengan posisi fungsional, tidak selalu berhubungan dengan hakikat. Contohnya:
(Efesus 5:22-23) Hendaklah istri-istri tunduk kepada suami mereka sebagaimana kepada TUAN, karena suami adalah kepala atas istrinya sebagaimana KRISTUS juga adalah kepala atas sidang jemaat, karena ia adalah juru selamat tubuh ini.
Istri tunduk kepada suami, berarti mengakui bahwa secara posisi fungsional (dalam rumah tangganya) suami lebih tinggi. Istri tunduk kepada suami, tidak berarti suami hakikatnya lebih tinggi (apakah suami lebih manusia daripada istri?).
Demikian juga dengan Yesus-Bapak. Yesus tunduk kepada Bapak secara posisi fungsional (bukan hakikat), karena secara fungsional posisi Yesus lebih rendah. Ajaran Tritunggal memang mengajarkan ini.
Jika kita mengatakan bahwa tidak mungkin hakikat Yesus setara dengan Bapak (sama-sama Allah), karena Yesus tunduk kepada Bapak, itu persis dengan kita mengatakan bahwa tidak mungkin hakikat istri setara dengan suami (sama-sama manusia), karena istri tunduk kepada suami. Apakah suami lebih manusia daripada istri?
Dengan pemahaman yang sama, kita dapat dengan mudah memahami ayat berikut:
(1 Korintus 11:3) Namun aku ingin kamu mengetahui bahwa kepala dari setiap pria adalah KRISTUS; selanjutnya kepala dari seorang wanita adalah pria; selanjutnya kepala dari KRISTUS adalah Allah.
Ajaran Tritunggal sama sekali tidak mengalami kesulitan untuk memahami ayat tersebut. Tetapi saya ingin bertanya kepada Saudara:
-jika Saudara percaya bahwa “kepala dari KRISTUS adalah Allah [Bapak]” berarti Bapak adalah Allah dan Yesus bukan Allah
-apakah “kepala dari seorang wanita adalah pria“ berarti pria adalah manusia dan wanita bukan manusia?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar