
“Secara nubuat, sehubungan dengan Mesias, Mikha 5:1 (TB) mengatakan, ”permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala”. Perhatikan bahwa TB tidak mengatakan ”dari kekal”, TL juga mengatakan ”dari pada awal zaman” dan di Mikha 5:2, NW, ”sejak zaman lampau yang tak tertentu”. Ditinjau dari Penyingkapan 3:14 yang dibahas di atas, Mikha 5:1 tidak membuktikan bahwa Yesus tidak mempunyai permulaan.” (*** rs hlm. 396 par. 2 Tritunggal ***)
Kita akan membagi pembahasan ini menjadi dua bagian:
Kata “sejak purbakala” berasal dari bahasa Ibrani, “miqqidem”, yang bisa berarti dua, entah:
- sekedar masa lampau
Nehemia 12:46 | Karena pada zaman Daud dan Asaf pada masa silam ada pemimpin-pemimpin bagi para penyanyi dan nyanyian pujian dan ucapan-ucapan syukur kepada Allah. |
Mazmur 77:5 | Aku memikirkan hari-hari masa lampau, Tahun-tahun pada masa lampau yang tidak tertentu. |
Mazmur 78:2 | Dengan kata-kata peribahasa akan kubuka mulutku; Aku akan meluapkan teka-teki masa lampau, |
- kekekalan
Habakuk 1:12 | Art not thou from everlasting, O Jehovah my God, my Holy One? we shall not die. O Jehovah, thou hast ordained him for judgment; and thou, O Rock, hast established him for correction. (ASV) |
Bandingkan dengan terjemahan TDB | |
Habakuk 1:12 | Bukankah engkau dari masa lampau [apakah Yehuwa sudah ada dari sekedar “masa lampau” atau “kekekalan”?], oh, Yehuwa? Oh, Allahku, Pribadi Kudusku, engkau tidak mati. Oh, Yehuwa, untuk suatu penghakiman engkau telah menetapkan dia; dan, oh, Gunung Batu, untuk suatu teguran engkau telah menjadikan dia. |
Jadi, jika “miqqidem” semata-mata hanya boleh diterjemahkan sebagai sekedar “masa lampau” (sehingga tidak kekal), apakah berarti Saudara percaya bahwa Hab. 1:12 membuktikan bahwa Yehuwa juga tidak kekal?
Untuk orang yang percaya Tritunggal dan yang telah melakukan penggalian makna kata bahasa asli Alkitab, sama sekali tidak masalah dengan ini, karena telah mengetahui bahwa “miqqidem” juga bisa menunjuk kepada kekekalan, tidak sekedar “masa lampau”.
(2)

Kata “olam” dapat bermakna:
- menunjuk kepada waktu historis pada masa Mikha (7:14) dan pada saat lainnya (Ul. 32:7, Yes. 63:9, dll), yang berhubungan dengan nubuatan akan datangnya Mesias dari garis keutunan Daud.
- kekekalan
Mazmur 10:16 | YAHWEH adalah Raja yang kekal; bangsa-bangsa telah binasa dari tanah-Nya (ILT) |
Mazmur 90:2b | Engkaulah Elohim dari kekal sampai kekal (ILT) |
Bandingkan dengan terjemahan TDB: | |
Mazmur 10:16 | Yehuwa adalah Raja sampai waktu yang tidak tertentu, bahkan selama-lamanya. Bangsa-bangsa telah musnah dari buminya. |
Mazmur 90:2b | Dari waktu yang tidak tertentu sampai waktu yang tidak tertentu, engkaulah Allah. |
Jadi, kata “olam” juga bisa bermakna kekekalan.
Apakah Menara Pengawal tahu kedua makna “olam” ini? Tidak*.
Kesimpulan: Mikha 5:2 tidak dapat digunakan untuk membuktikan bahwa Yesus diciptakan, malahan ayat ini dapat dengan amat jelas membuktikan bahwa Yesus adalah kekal.
*“Micah 5:2 is another text into which too much is read by those believing in the trinity. According to the King James Version it prophetically speaks of Jesus as the one “whose goings forth have been from of old, from everlasting.” Because only Jehovah is from everlasting it is argued that Jesus is Jehovah God. But again, not so. The Hebrew word here rendered “everlasting,” is olám, and simply means an indefinite period of time. It is used at Numbers 25:13 to apply to the Levitical priesthood, which did last for an indefinite period of time, coming to its end more than 1900 years ago.” (*** w61 9/15 p. 551 What Does the Bible Teach About the Divinity of Christ? ***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar