

"He had his “origin from early times” in heaven, from when God created him to be the “firstborn of all creation,” “the beginning of the creation by God.”" (*** w62 1/15 p. 42 par. 6 World Ruler Out of the “House of Bread” ***)
Apakah benar kata “asal-usul” berarti “permulaan ada, awal diciptakan”? Atau mungkin benarkah kita ada yang mengatakan ”bagaimana bisa Yesus adalah Allah, padahal Yesus memiliki asal-usul?”
Ternyata tidak. Pertama, “… yang asal-usulnya (môtsâ'âh) sejak perbakala….”, kata “môtsâ'âh” berarti “origins” atau “asal usul-asal usul (jamak)”. Saudara merasa ada yang aneh? Ya, makna “asal-usul” berada dalam bentuk jamak. Jadi, apa maksudnya Yesus memiliki “asal usul-asal usul”? Oleh karena itu, kita tak boleh semudah itu mengartikan “môtsâ'âh” yang berarti “asal usul-asal usul” menjadi hanya “asal-usul” (berkaitan dengan awal penciptaan).

Kedua, ternyata kata “môtsâ'âh” ini juga dapat berarti “keluar” (“going forth”, “going out”), seperti pada ayat berikut:
(Hosea 6:3) Dan kita akan mengenal, kita akan mengejar pengenalan akan Yehuwa. Seperti fajar, ia pasti akan keluar (môtsâ', bentuk lain dari môtsâ'âh). Dan ia akan datang kepada kita seperti hujan; seperti hujan musim semi yang membasahi bumi dengan limpah.”
Jika kita mengatakan “môtsâ'âh” berarti “asal usul”, apakah kita berani mengatakan Yehuwa tidak boleh menjadi Allah, karena Yehuwa memiliki permulaan?
Oleh karena itu, ada (tidak semua) Alkitab berbahasa Inggris yang menerjemahkan Mikha 5:2, dengan makna “keluar”: “his comings forth (keluar) are of old, From the days of antiquity. (YLT)
Kesimpulan: Mikha 5:2 tidak cukup kuat untuk membuktikan bahwa Yesus diciptakan
Diadaptasi dari: http://www.christiancourier.com/articles/1365-the-english-standard-version-and-micah-5-2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar