Blog ini tidak dibuat oleh seorang Saksi Yehuwa. Blog ini membahas ajaran Saksi Yehuwa dengan menggunakan publikasi dan Alkitab. Ditujukan kepada siapa saja yang berhati tulus dan ingin memeriksa kebenaran pengajaran Saksi Yehuwa.

Senin, 17 Januari 2011

Hasil Turut Campur Kaisar Kafir: Bagaimana Menara Pengawal Mengutip dengan Tak Jujur

Ketika orang Kristen percaya bahwa konsili tahun 325 adalah rapat besar yang meneguhkan ajaran Tritunggal yang sudah ada semenjak kekristenan awal, Menara Pengawal bahwa justru Tritunggal baru muncul pada tahun tersebut, 325.

Konsili Nicea disebabkan adanya perbedaan pendapat antara Alexander dan Arius, mengenai apakah Yesus itu benar-benar Allah seperti Bapak.

(Essential theological terms, hal. 16, Oleh Justo L. González)

Kutipan Menara Pengawal

Kutipan lengkapnya

”Konstantin, seperti bapanya, menyembah Matahari Yang Tidak Tertaklukkan; . . . pertobatannya hendaknya tidak ditafsirkan sebagai pengalaman kerelaan yang datang dari batin . . . Ini adalah masalah militer. Pengertiannya mengenai doktrin Kristen tidak pernah jelas sekali, tetapi ia yakin bahwa kemenangan dalam pertempuran bergantung pada karunia dari Allah orang-orang Kristen.”

The Early Church (Henry Chadwick)

”Konstantin, seperti bapanya, menyembah Matahari Yang Tidak Tertaklukkan; . . . Tetapi jika pertobatannya hendaknya tidak ditafsirkan sebagai pengalaman kerelaan yang datang dari batin, demikian juga aksi sinis dari kelicikan Machiavellia. Ini adalah masalah militer. Pengertiannya mengenai doktrin Kristen tidak pernah jelas sekali, tetapi ia yakin bahwa kemenangan dalam pertempuran bergantung pada karunia dari Allah orang-orang Kristen… Ia tidak dibaptiskan sampai ia terbaring sekarat tahun 377, tetapi ini tidak berarti iman Kristennya meragukan. Sudah menjadi kebiasaan pada waktu itu (dan berlanjut sampai sekitar tahun 400 AD) untuk menunda pembaptisan sampai pada akhir hidup seseorang, terutama jika kewajiban seseorang sebagai perwira meliputi penyiksaan dan hukuman mati terhadap para kriminal. Sebagian alasan dari penundaan [pembaptisan] terletak pada kesungguhan terhadap tanggung jawab yang muncul setelah pembaptisan. Konstantin memihak Kristen di antara agama-agama lain yang berada di bawah kekuasaanya, tetapi ia tidak membuat Kristen sebagai agama legal atau resmi di kekaisarannya.”

Dengan pengutipan gaya Menara Pengawal, kita akan mendapat kesan bahwa Konstantin benar-benar bukan Kristen, tetapi informasi berbeda akan kita dapatkan jika kita membaca lengkap konteks kutipannya. Jujurkah cara pengutipan seperti ini?

”Konstantin sendiri menjadi ketua, dengan aktif memimpin pertemuan dan secara pribadi mengusulkan . . . rumusan penting yang menyatakan hubungan Kristus dengan Allah dalam kredo yang dikeluarkan oleh konsili tersebut, ’dari satu zat dengan Bapa’ . . . Karena sangat segan terhadap kaisar, para uskup, kecuali dua orang saja, menandatangani kredo itu, kebanyakan dari mereka dengan sangat berat hati.”

Encyclopædia Britannica


”Konstantin sendiri menjadi ketua, dengan aktif memimpin pertemuan dan secara pribadi mengusulkan (tak salah lagi atas anjuran Ossius') rumusan penting yang menyatakan hubungan Kristus dengan Allah dalam kredo yang dikeluarkan oleh konsili tersebut, ’dari satu zat dengan Bapa’ . . . Karena sangat segan terhadap kaisar, para uskup, kecuali dua orang saja, menandatangani kredo itu, kebanyakan dari mereka dengan sangat berat hati.”

Betapa tak jujurnya Menara Pengawal. Dengan rapinya Menara Pengawal mengutip sedemikian rupa hingga terkesan bahwa Konstantin sendirilah yang memberi usulan, tetapi sebenarnya usulan tersebut adalah anjuran dari Ossius, yang adalah uskup Cordova, yang pastinya tahu banyak tentang Kekristenan. Apakah Menara Pengawal jujur memberitahukan fakta ini?

”Konstantin pada dasarnya tidak mengerti apa-apa tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam teologi Yunani,”

A Short History of Christian Doctrine

Kaisar pertama yang menjadi Kristen,Walau pun ia tidak suka terhadap kontroversi, dan walau pun ia hanya mempunyai "teologi" secara kasar, ia tidak sepenuhnya acuh terhadap masalah-masalah yang muncul. Ia, dalam kasus apa pun, membiarkan dirinya untuk lebih menurut instruksi dalam banyak hal kepada penasihat keuskupannya. Kata utama dalam pengakuan Nicene, yaitu hoinoousios ("berasal dari satu substansi") datang dari sang kaisar sendiri. Sampai sekarang, tidak ada seorang pun yang dapat menjelaskan dari mana kaisar itu mendapatkan istilah tsb. Sangat mungkin kata itu diusulkan oleh penasihat keuskupannya, Uskup Hosius (Ossius) dari Cordova, dan mungkin kata itu tidak lebih dari terjemahan Yunani dari istilah yang sudah ada digunakan Tertullian.... ,” Konstantin pada dasarnya tidak mengerti apa-apa tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam teologi Yunani....

Walaupun Konstantin hanya tahu teologi secara kasar dan tidak mengerti pertanyaan-pertanyaan teologis dalam diskusi Nicea 325, tetapi ia menuruti penasihatnya, yakni Uskup Cordova, Ossius. Pengutipan Menara Pengawal sangat menyesatkan pembacanya.


Jadi, terbukti bahwa Konstantin tidak mencampuri diskusi teologis dengan pengetahuan doktrin Kristennya yang terbatas, melainkan ia menuruti perkataan penasihatnya yang merupakan seorang Uskup. Menara Pengawal terbukti memenggal kutipan-kutipan sehingga pembaca terkesan bahwa kutipan-kutipan tersebut memihak pendapat Menara Pengawal.

(Keluaran 20:16, TDB) ”Jangan memberikan kesaksian yang tidak benar sebagai saksi tentang sesamamu.

Tidak ada komentar: