Blog ini tidak dibuat oleh seorang Saksi Yehuwa. Blog ini membahas ajaran Saksi Yehuwa dengan menggunakan publikasi dan Alkitab. Ditujukan kepada siapa saja yang berhati tulus dan ingin memeriksa kebenaran pengajaran Saksi Yehuwa.

Senin, 03 Januari 2011

Mat. 28:19 tak membuktikan Tritunggal?

Menara Pengawal mengatakan:

“Jadi, kalau begitu, apa yang Yesus maksudkan ketika ia memberi tahu pengikut-pengikutnya untuk membaptiskan murid-murid ”dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus”? (Matius 28:19, 20) Yesus tidak bermaksud atau berkata bahwa ia, Bapanya dan roh suci setara.” (*** w92 15/1 hlm. 21 Apa yang Alkitab Katakan tentang ”Keilahian Kristus”? ***)

Atau “… Bandingkan 1 Timotius 5:21, yang menyebut Allah, Kristus, dan malaikat-malaikat bersama-sama.” (*** rs hlm. 402 par. 2 Tritunggal ***)

Apakah benar Mat. 28:19 tidak cukup kuat untuk membuktikan Tritunggal?

(Matthew 28:19) . . . baptizing them in the name [tunggal, singular, bukan names] of the Father and of the Son and of the holy spirit, (NWT

Pertama, apa maksudnya kata “nama” ditulis dalam bentuk tunggal, bukannya dalam bentuk jamak (padahal ada tiga pribadi berbeda di sana)? Hal ini berarti bahwa kuasa nama Bapak sama dengan kuasa nama Putra, juga sama dengan kuasa nama Roh Kudus.

Kedua, jika Yesus hanyalah sekedar utusan Bapak, atau sekedar Malaikat Mikhael*, mengapa perlu kita dibaptiskan dalam nama malaikat? Mengapa harus dengan nama malaikat, tidak dengan nama Bapak (yang kata Menara Pengawal: hanya Bapak saja yang adalah Allah)?

*Menara Pengawal mengajarkan bahwa Yesus adalah Malaikat Mikhael itu sendiri.

Penting: Patut diperhatikan bahwa Tritunggal sama sekali tidak pernah mengajarkan dan menggunakan ayat ini untuk mengajarkan bahwa “Bapak adalah Anak adalah Roh Kudus, alias ketiganya adalah satu pribadi (karena ini bukanlah apa yang diajarkan Tritunggal)”. Tetapi Tritunggal mengajarkan bahwa Bapak, Anak, Roh Kudus adalah tiga pribadi yang berbeda, tetapi memiliki wewenang atau otoritas yang sama.

16 komentar:

Anonim mengatakan...

ya iyalah tidak begitu kuat itu cuma 1 dari sekian banyak ayat yang menggunakan 3 kata sekaligus dan sama sekali tidak menyiratkan bahwa ketiganya adalah suatu satu pribadi.

karena anda kayaknya udah pernah berhimpun di balai dan ikut study jadi dan ayat2 alkitab kurasa anda sudah sangat ngelontok


untuk yang kedua rasanya anda sudah tau karena yesus adalah pribadi yang menebus hmm
gimana ya,

jelaslah kita dibabtis karena kita akan menghadap kepada Pribadi Yang Berdaulat Yehuwa, dan kita mengakui Yesus karena dia satu2nya sarana keselamatan menuju Bapa bukan? dan roh kudus, ini berarti kita memiliki pengetahuan yang seksama tentang alkitab yang adalah produk dari roh kudus--salah satu bentuk pengakuan kita atas kuasa roh kudus.

nah kenapa roh kudus bukan nama, karena bisa diartikan dan memang bukan nama, beda dengan Yesus, dan Yehuwa bahasa mana saja pengejaannya juga sama

--------------------------------
terus kayaknya anda penganut teori tritunggal type-B, tiga pribadi dengan otoritas dan wewenang sama.

saia kasih ayat kuncinya saja deh ntar anda yang buka sendiri males juga kalo ga di baca, ato anda tidak menghargai pengarahan dan tetap merasa berdiri kukuh pada pendirian.

wah 3:14; kol 1:15; yes 44:6
menunjukan Yesus diciptakan--awalnya Allah sendirian

nah emang otoritas Yesus sama dengan Yehuwa?
Siapa pemegang wewenang? Dan 7:13,14; nah endingnya di 1kor 15:27,28.

berkali2 yesus mengatakan ada Pribadi yang mengutusnya yoh 14:28; 5:19; Mat 26:39; Yoh 17:3; Yoh 3:17



waduh repot nih padahal anda sendiri yang mengutip mat.28:19 dan menganjurkan oranglain agar tidak percaya ajaran manusia, la terus Tritunggal sendiri ajaran siapa?

kikiki anda telah terpengaruh dengan ajaran manusia yang parah kemungkinan anda terpengaruh komik, filem dan novel. sehingga anda berdeduksi bahwa mikhael adalah malaikat, memang ada ayatnya? mikhael cuma sering di sebut penghulu malaikat, tetapi tidak pernah di panggil malaikat sang penghulu malaikat (nah lo ngga pernah kan?) dia punya julukan tapi bukan malaikat, melainkan pangeran.
nah pangeran sama Raja beda nggak?
ato jangan2 anda juga menganggap manusia dan malaikat juga sama?

saksiyehuwa mengatakan...

1. "...ketiganya adalah suatu satu pribadi."? Apa? Inikah Tritunggal yang Sdr pahami? ini pengertian yang sungguh TIDAK TEPAT.

Tritunggal: tiga pribadi dalam satu Allah (BUKAN tiga pribadi dalam satu pribadi)

nb: untuk ketidakjujuran definisi Tritunggal yang dilakukan Menara Pengawal, dapat dibaca di http://saksiyehuwa.blogspot.com/2010/04/ketidakjujuran-menara-pengawal.html

2. apakah maksud Sdr, karena Roh Kudus tidak punya nama itu artinya Dia bukan pribadi (seperti yang dituduhkan MP)? Jika Ya, silakan baca di http://saksiyehuwa.blogspot.com/2011/01/benarkah-karena-tidak-memiliki-nama.html

3. tolong sebutkan tipe-tipe Tritunggal yang Sdr tahu... saya tidak pernah tau ada tipe A, B, dst.

4. "menghargai pengarahan"? siapa yang mengarahkan?

5. pembahasan ayat
Peny. 3:14 bahasannya ada di http://saksiyehuwa.blogspot.com/2009/10/yesus-adalah-ciptaan-peny-314.html
Kol. 1:15 bahasannya ada di http://saksiyehuwa.blogspot.com/2010/08/apakah-yesus-yang-sulung-berarti-ia.html
Yes. 44:6? Sdr tidak salah? malah itu bisa digunakan untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Allah

6. saya tidak mengerti maksud Sdr dengan "otoritas yang sama", namun saya ingin mengatakan kepada Sdr bahwa fungsi Bapak dan Yesus berbeda, namun keduanya sehakikat.

1kor 15:27,28 sama sekali tidak berbenturan dengan Tritunggal, malahan membangun Tritunggal, bisa dibaca di http://saksiyehuwa.blogspot.com/2010/12/apakah-1-korintus-113-1528-tidak.html

memang Bapak yang mengutus Yesus.... saya tidak ada masalah dengan itu

7. Tritunggal (menurut saya) adalah ajaran Alkitab, sama seperti Sdr yang menganggap ajaran MP adalah ajaran Alkitab. konsistenlah sedikit, Sdr.

saya bisa berkata balik "terus ajaran kehadiran Yesus itu Michael itu ajaran siapa?"

8. Michael adalah penghulu malaikat. apakah Michael itu malaikat? Sdr bilang bukan, padahal publikasi bilang iya :)

"Mikhael.... Satu-satunya MALAIKAT KUDUS selain Gabriel yang disebutkan namanya dalam Alkitab, dan satu-satunya pribadi yang disebut ”penghulu malaikat”. (it-2 hlm. 126 )

"Penghulu Malaikat.... Kata ”penghulu”, yang berarti ”kepala” atau ”ketua”, di depan kata ”malaikat”, menyiratkan bahwa hanya ada satu penghulu malaikat, MALAIKAT KEPALA." (it-2 hlm. 404)
saya Michael adalah pangeran, dan bukan Raja. apakah ada ayat yang bilang Yesus itu pangeran? saya ingin riset lebih jauh, namun saya tidak menemukan ayat tersebut..... mohon bantu saya
9. paralel Sdr adalah dua hal yang tidak dapat dibandingkan:
- raja dan pangeran = perbedaan posisi
- manusia dan malaikat = perbedaan hakikat

10. saya menyarankan sebelum mendiskusikan Tritunggal, Sdr harus tahu dulu apa itu Tritunggal, agar tidak terulang seperti di atas, di mana pengertian Sdr ttg Tritunggal sama sekali tidak tepat.

CosmicBoy mengatakan...

Baptisan di Mat 28:19 ialah upacara sakral/agamawi yang melibatkan penyembahan/ibadat, jadi sangat tidak mungkin Yesus adalah malaikat Mikhael dan Roh Kudus, tenaga aktif.

Untuk apa libat2kan malaikat dan tenaga aktif dalam ibadat?

Anonim mengatakan...

Maaf saya ada pertanyaan untuk Anda;

1. Apakah karena “kuasa” mereka yang sama menunjukkan bahwa ketiganya “berhakikat Allah”?

2. Apakah karena “kuasa” mereka yang sama menunjukkan bahwa ketiganya sama kekal dalam hal waktu dan pengetahuan?

3. Apakah karena “kuasa” mereka yang sama menunjukkan bahwa ketiganya setara dalam hal hakikat atau posisi?

Itu saja dulu,
mohon ditanggapi.
Terimakasih.

saksiyehuwa mengatakan...

kuasa yang sama menunjukkan bahwa ketiganya berhakikat Allah (setara dalam hakikat). jika ketiganya adalah satu Allah, maka ketiganya sama kelanya dalam hal waktu dan pengetahuan. namun tidak menjamin ketiganya setara dalam hal posisi

Anonim mengatakan...

Penalaran / penarikan kesimpulan Anda dari Mat 28:19
Seperti ini;
Kuasa Bapak sama dengan kuasa Putra sama dengan kuasa Roh kudus. Makanya mereka berhakikat Allah.

Ini pernyataan Anda “kuasa yang sama menunjukkan bahwa ketiganya berhakikat Allah (setara dalam hakikat).”

Maka mari kita membahasnya :



1. Menurut Anda,
kuasa Bapak sama dengan kuasa Anak sama dengan Kuasa Roh kudus, makanya mereka masing-masing berhakikat Allah.

Kerena,
kata “nama” di Mat 28:19 dalam bentuk tunggal (name).

coba Anda bandingkan ayat berikut :

Kej 48:16 “. . .The angel who has been recovering me from all calamity, bless the boys. And let my name be called upon them and the “NAME” of my fathers, Abraham and Isaac, And let them increase to a multitude in the midst of the earth.”” (NWT)

Kej 48:16) Malaikat yang telah menebus aku dari semua malapetaka, berkatilah anak-anak ini. Dan biarlah namaku disebut atas mereka, dan “NAMA” bapak-bapakku, Abraham dan Ishak, Dan biarlah mereka bertambah sehingga besar jumlahnya di tengah-tengah bumi.” (TDB).


Apakah hanya karena kata “nama” di Kej 48:16 dalam bentuk tunggal menunjukkan bahwa:

Kuasa Abraham sama dengan kuasa Ishak?
Umur Abraham sama dengan umur Ishak?
Pengetahuan Abraham sama dengan pengetahuan Ishak?
Tidak Bukan?

Memang Abraham dan Ishak sama-sama Manusia.
Dan tentu Anda juga akan mengatakan bahwa Yesus juga sama-sama berhakikat Allah dengan Bapak.

Tapi POINT nya
Anda menyimpulkan bahwa
Yesus berkakikat Allah “karena kuasanya” sama dengan kuasa Allah.

padahal Mat 28:19 tidak sedang berbicara tentang kuasa yang sama.
Mengapa? Karena setelah dibandingkan dengan Kej 48:16, penggunaan kata “nama” dalam bentuk tunggal tidak memaksudkan kuasa atau umur atau pengetahuan yang sama.


Kesimpulan: Penarikan kesimpulan Anda di Mat 28:19 Tidak tepat.





2. Matius 12:31-32 ”Karena itu aku mengatakan kepadamu: Manusia akan diampuni atas setiap jenis dosa dan hujah, tetapi hujah menentang roh tidak akan diampuni. Misalnya, barang siapa mengucapkan suatu perkataan melawan Putra manusia, ia akan diampuni; tetapi barang siapa berbicara melawan roh kudus, ia tidak akan diampuni, tidak, tidak dalam sistem ini maupun dalam sistem yang akan datang.
Dosa Melawan Putra : akan diampuni.
Dosa melawan Roh kudus : tidak diampuni.

Berarti dalam hal ini Roh Kudus lebih besar dari pada Putra.

Menurut Anda Roh Kudus adalah suatu pribadi dan adalah Allah (maksudnya berhakikat Allah).

Jadi,
Mat 12:31-31 jelas bertentangan dengan doktrin Tritunggal
(yang seperti Anda katakan dari Mat 28:19, bahwa kuasa Roh kudus sama dengan kuasa bapak sama dengan kuasa Putra).
Karena itu berarti bahwa dalam beberapa hal Roh Kudus LEBIH BESAR daripada Putra.

Sebaliknya, apa yang Yesus katakan menunjukkan bahwa Bapak, yang empunya ”Roh” itu, lebih besar daripada Yesus, Putra Manusia.

Kesimpulan:
Runtuhlah sudah ajaran Tritunggal. Anda mengatakan kuasanya yang sama menunjukkan bahwa Putra dan Roh kudus juga berhakikat Allah, namun bukti Alkitab tidak mendukung.

Anonim mengatakan...

3. Keluaran 6:3 (TDB) Dahulu aku biasa menampakkan diri kepada Abraham, Ishak, dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi sehubungan dengan namaku Yehuwa aku tidak menyatakan diriku kepada mereka. .

Wahyu 19:6 (TB) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

Dari ayat di atas jelas HANYA YEHUWA SAJA yang pernah disebut sebagai Allah yag MAHAKUASA.

Jika Yesus atau Roh kudus juga Allah yang mahakuasa,
maka Gelar “mahakuasa” tidak ada artinya lagi.
Karena yang namanya “maha” pasti satu saja.


Tolong Anda carikan bahwa Yesus juga pernah disebut sebagai Allah yang mahakuasa.

Kemungkinan besar Anda hanya akan menggunakan “penalaran saja”.

Mungkin seperti ini :
Yehuwa itukan Tritunggal.
Jadi ketika dikatakan Yehuwa Allah yang Mahakuasa, maka otomatis Yesus juga adalah Allah yang mahakuasa.

Tapi maaf saya pribadi tidak dapat menerima penalaran seperti itu. Jadi tolong carikan ayat yang menyebutkan bahwa Yesus adalah Allah yang mahakuasa.

Mengapa hal ini penting?
Karena jika tritunggal adalah ajaran Alkitab, maka tentu akan dijelaskan dalam Alkitab dengan sangat mudah.

Tidak seperti penalaran atau penelaahan ayat saja yang menyebutkan bahwa Yehuwa adalah Yesus, jadi Yesus berhakikat Allah

Kesimpulan:
Hanya Yehuwa yang mahakuasa. Yesus tidak mahakuasa. Berbeda dengan pandangan Anda bahwa ketiganya memiliki kuasa yang sama. Ingat anda sendiri yang mengatakan.
“kuasa yang sama menunjukkan bahwa ketiganya berhakikat Allah (setara dalam hakikat). jika ketiganya adalah satu Allah, maka ketiganya sama kelanya dalam hal waktu dan pengetahuan. namun tidak menjamin ketiganya setara dalam hal posisi”.

NB :
Pernyataan Anda bahwa ketiga pribadi dalam tritunggal memiliki kuasa yang sama sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut. Karena jika dikaitkan dengan artikel2 yang ada di blog ini sepertinya ajaran Tritunggal Anda akan runtuh.

saksiyehuwa mengatakan...

1.pada "nama" dalam bentuk tunggal, di Kej 48, menunjukkan bahwa pribadi-pribadi yang disebutkan tersebut setara (sama-sama manusia), memiliki kuasa yang sama (kalau kuasa tidak sama, kenapa disetarakan?), namun tidak ada hubungannya dengan usia dan pengetahuan.

izinkan saya bertanya kepada Sdr, adakah pribadi yang kuasanya sama dengan kuasa Allah?

2. saya tidak setuju dengan cara penarikan kesimpulan Sdr karena seakan-akan interpretasi kita terhadap ayat tersebut sama.
dosa melawan Putra=menolak Putra=akan diampuni
dosa melawan Roh Kudus="kita mempraktekkan dosa dengan sengaja setelah menerima pengetahuan yang saksama tentang kebenaran"(Ibrani 10:26)=tak akan diampuni
jadi, argumen Sdr tak dapat digunakan karena kita berbeda interpretasi mengenai ayat ini. bagi saya, melawan Roh Kudus disini tidak sama “melawan”-nya seperti ketika Saulus berdosa melawan Yesus.

saksiyehuwa mengatakan...

3. Sdr mengatakan "Jika Yesus atau Roh kudus juga Allah yang mahakuasa, maka Gelar “mahakuasa” tidak ada artinya lagi. Karena yang namanya “maha” pasti satu saja. "

(I) dengan cara penalaran yang sama, kita dapat mengatakan bahwa gelar "Allah perkasa" tidak ada lagi, karena Yesus (Yes. 9:5) dan Yehuwa (yer. 32:18) disebut demikian.

(II) mungkin Sdr mengatakan, "itu kan 'perkasa', bukan 'MAHAkuasa'", izinkan saya bertanya, jadi Sdr memiliki setidaknya satu "Allah perkasa" dan satu "Allah mahakuasa"? Jadi, totalnya Sdr punya berapa Allah? satu Allah besar dan satu allah kecil?
menurut Sdr, menurut ayat berikut, ada berapa Allah besar dan ada berapa allah kecil?

(Yesaya 43:10) ...Sebelum aku tidak ada Allah yang dibentuk, dan setelah aku tetap tidak ada yang lain.

(III) bukti Yesus dikatakan Mahakuasa:

"I am the Alpha and the Omega, is saying Lord, the God, The (one) being and the (one) was and the (one) coming, the Almighty." [”Aku adalah Alfa dan Omega,” kata Tuhan, ”Pribadi yang sekarang ada dan yang dahulu ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa.] (Peny. 1:8, Kingdom Interlinear, terbitan MP)

(IV) Sdr mengatakan:
"Mungkin seperti ini:
Yehuwa itukan Tritunggal.
Jadi ketika dikatakan Yehuwa Allah yang Mahakuasa, maka otomatis Yesus juga adalah Allah yang mahakuasa."

logika siapa itu?

(V) Sdr mengatakan juga bahwa "jika tritunggal adalah ajaran Alkitab, maka tentu akan dijelaskan dalam Alkitab dengan sangat mudah."
darimana Sdr yakin bahwa ajaran mengenai hakikat Allah adalah "dijelaskan dalam Alkitab dengan SANGAT MUDAH."
rasanya agak bertentangan dengan ayat berikut:

(Ayub 11:7) Dapatkah engkau mengetahui perkara-perkara yang dalam dari Allah, Atau dapatkah engkau mengetahui tentang Yang Mahakuasa selengkapnya?

Anonim mengatakan...

1.
Pernyataan Anda;
“kuasa yang sama menunjukkan bahwa ketiganya berhakikat Allah (setara dalam hakikat). jika ketiganya adalah satu Allah, maka ketiganya sama kelanya dalam hal waktu dan pengetahuan. namun tidak menjamin ketiganya setara dalam hal posisi”
Dari sini saya pahami,
Berhakikat Allah karena:
Kuasa Bapak=Kuasa Putra=kuasa Roh kudus (artinya kuasa mereka sama)
Umur Bapak=Umur Putra=Umur Roh Kudus (artinya mereka sama-sama kekal, tidak ada yang lebih dulu)
Pengetahuan Bapak=pengetahuan Putra= pengetahuan Roh Kudus (artinya mereka memiliki pengetahuan yang sama)

Mengapa anda katakana bahwa tidak ada hubungannya dengan usia dan pengetahuan?
Dan lagi,
apakah kuasa Abraham sama dengan kuasa Ishak? Kuasa Anda dan kuasa Ayah Anda apakah sama? Apakah Umur Anda sama dengan umur Ayah Anda? Apakah pengetahuan Anda sama dengan pengetahuan Ayah Anda?
Tidak bukan? Kalau Anda mengatakan sama, saya tidak mengerti makhluk semacam Apa sebenarnya Anda dan Ayah Anda itu? (maaf saya tidak bermaksud kasar)

2. Pernyataan Anda
“bagi saya, melawan Roh Kudus disini tidak sama “melawan”-nya seperti ketika Saulus berdosa melawan Yesus.”
Berarti kita sependapat dalam hal ini. Dan itu berarti juga bahwa Anda setuju bahwa roh kudus BUKAN lah pribadi. (selesai urusan, runtuh tritunggal)

Anonim mengatakan...

3. kata “maha” berarti sangat, paling,
(I) Mahakuasa: sangat berkuasa, paling berkuasa. Maka ketika dikatakan Yehuwa adalah Allah mahakuasa, berarti hanya Yehuwa SAJA yang paling kuasa. Jika ada yang lain maka kata maha kuasa tidak akan berarti “maha” atau “paling” .
Sama halnya jika dalam keluarga Anda : Anda tingginya 180 cm. anak anda 170 cm. istri/suami Anda 175 cm.
Maka akan cocok jika Anda disebut sebagai orang yang “paling tinggi badannya”.
Namun, Gelar “paling tinggi badannya” tidak akan Anda sandang lagi (tidak aka nada artinya lagi) jika ada sepupu Anda yang tinggal di rumah Anda yang memiliki tinggi badan 181 cm.
Jadi syarat kata “maha” hanya dapat diterapkan pada 1 pribadai saja.
Berbeda dengan kata “perkasa”. (tidak bermakna paling).
Kata perkasa tidak ada hubnya dengan “maha”. Artinya kata tersebut dapat diterapkan pada lebih dari satu orang.
(II) jika dikatakan ada “Allah perkasa” dan “Allah yang mahakuasa”.
Jelas ada 2 Allah. tapi tergantung mana yang kita sembah. Perut bisa disebut sebagai Allah, Setan bisa disebut sebagai Allah system ini. Tapi fakta bahwa ada kata Allah yang diterapkan bukan hanya untuk Yehuwa atau Yesus tidak menunjukkan bahwa kita harus menyembahnya bukan?
Jadi, adanya Allah perkasa atau Allah maha kuasa, tidak mempengaruhi monotheisme.

(III) Anda tentu tahu bahwa Peny 1:8 ini adalah ayat yang controversial.
Arti dari kata “tuhan” di ayat itu sangat ‘ambigu’.
Seorang Unitarian akan berkata bahwa “Tuhan” merujuk pada Yehuwa. Sedangkan
Seorang Trinitarian seperti Anda akan berkata bahwa “Tuhan merujuk pada Yesus.
Dan masing-masing tentu akan berkukuh pada argumennya sendiri-sendiri.
Misalnya Unitarian akan berkata coba lihat ayat 4, dan ayat 5. Ada 2 pribadi yang disebutkan , jadi masuk akal jika bahwa kata Tuhan yang ada dalam benak Rasul Yohanes memaksudkan pribadi yang sudah ada dan yang akan datang …(Yehuwa) dsb.
Anda mungkin akan berkata lihat ayat 7, pribadi ini pernah ditusuk. Apakah Yehuwa pernah di tusuk? Dsb.
Jd tidak ada kesepakatan, yang ada adalah perbantahan.
Sama hal nya seperti ini:
Anda meminta saya membuktikan bahwa Yesus adalah ciptaan.
Saya tentu akan mengutip Kol 1:15 bahwa Yesus adalah yang sulung, atau Mikh 5:2 bahwa Yesus memiliki permulaan. Tapi Anda tentu tidak setuju bukan?
Maka;
Apakah dengan mengutip ayat yang sedang diperbantahkan seperti itu adalah cara yang baik? Apakah dengan mengutip ayat yang controversial tersebut adalah cara yang sahih?
Nah, sama halnya Peny 1:5 tidak dapat dijadikan bukti bahwa Yesus adalah Allah yang Mahakuasa.
Berbeda dengan Keluaran 6:3 dan Wahyu 19:6 ayat itu “jelas sekali” menyebut Yehuwa sebagai Allah yang mahakuasa. Tidak ada yang dapat menyangkal atau mengutak-atiknya.
(IV) saya setuju dg Ayub 11:7 tapi hal ini khususnya dapat diterapkan bahwa manusia “tidak dapat mengerti semua pekerjaan-pekerjaannya / keajaiban ciptaan Allah”. Misalnya hingga saat ini manusia hanya mengerti sedikit tentang alam semesta, tentang caranya manusia hidup, dll. semakin manusia mencoba memahami hasil karya ciptaan Allah, semakin sulit manusia untuk mengetahui sepenuhnya karya ciptaan tersebut. (bdgk. Pkh 3:11 , Roma 11:33)
Berbeda dengan “Pribadi Allah”. Melalui Alkitab kita dapat mengetahui tentang sifat-sifatnya, dll. Hal ini masuk akal seperti Yak 4:8 katakan agar kita mendekat pada Allah. Bagai mana kita dapat mendekat jika tentang dirinya saja kita tidak dapat mengerti seperti apa Allah itu? Jika kita tidak dapat mengerti Seperti apa pribadinya? Jika kita tidak dapat mengerti Siapa namanya? Apakah dia ingin berbagi kemuliaan dengan yang lain? Dll. Hal ini dimungkinkan jika manusia bisa mengerti seperti apa Allah itu sebenarnya.
Menurut anda apakah dengan Tritunggal, Anda dapat mengenal Allah dengan baik?

Anonim mengatakan...

lama bener ya responnya?
makanya kalau gak mau pusing mestinya komentar tidak usah dimoderasi, kan gampang nanti anda dapat bantuan dari yang lain...
jadi ada diskusi antara saksi dan non saksi.

saksiyehuwa mengatakan...

tapi kalau tidak saya moderasi, nanti ada komen-komen aneh (seperti kejadian di forum saya banjir dengan link porno), apa yang akan Sdr lakukan?

saksiyehuwa mengatakan...

bahasan komentar 29 Mei 2012 15:05 - Pt. 1

(I) Sdr sedang membedakan kata "maha" dan "perkasa"saya mengerti, dan saya setuju, TAPI, masalahnya, ini akan bentrok dengan konsep Ketuhanan yang diajarkan Alkitab.
Alkitab mengatakan bahwa hanya ada satu Allah saja dan untuk selamanya hanya akan ada satu Allah itu. artinya tidak akan ada allah kecil apapun itu.

(Yesaya 43:10) ... Sebelum aku tidak ada Allah yang dibentuk, dan setelah aku tetap tidak ada yang lain.

nah, kalau Sdr percaya ada Allah Mahakuasa dan allah perkasa (ditambah dengan allah-allah lainnya), jadi ada berapa Allah yang Sdr percayai?

Konsep mitologi Yunani mengajarkan ada tingkatan dewa-dewa. ada Dewa pemimpin, dan dewa-dewa kecil. apakah jangan-jangan demikian pula yang diajarkan MP?

(II) dalam Alkitab, ketika sedang dikatakan "allah-allah", konsepnya selalu jelek.
- apakah perut adalah allah? jelas bukan. perut bukan allah. ayat ini menggunakan gaya bahasa kiasan
- Setan adalah allah sistem, maksudnya, penguasa dunia fasik ini adalah setan. namun, apakah setan sungguh allah? tentu tidak bukan. setan bahkan tak bisa melakukan sesuatu kepada kita tanpa izin dari Yehuwa.

jadi, penggunaan "allah-allah" selalu dalam konteks negatif dan menunjukkan bahwa "allah-allah" itu bukanlah penguasa yang sesungguhnya.
hal ini jelas beda dengan Yesus, yang tidak pernah dikatakan "allah" dalam konteks yang negatif.

justru ketika Sdr percaya bahwa setan adalah allah, maka itu akan mempengaruhi monotheisme Sdr. monotheisme bukan berarti "menyembah satu Allah saja", tapi artinya "percaya bahwa hanya ada satu Allah".

"mon·o·the·ism=the doctrine or belief that there is only one God." (Kamus Webster's Unabridged)

Sdr percaya ada lebih dari 1 Allah(-allah), dengan demikian, Sdr bukan monotheist



(III)
A. mungkin pengkalimatan Sdr kurang tepat. Seorang unitarian akan berkata bahwa "Tuhan" menunjuk pada "Bapak". soalnya, kalau bilang ayat itu menunjuk pada Yehuwa, saya juga setuju.
B. "Yehuwa akan datang"?

(Penyingkapan 22:20) ”Dia yang memberikan kesaksian mengenai hal-hal ini mengatakan, ’Ya; aku akan segera datang.’” ”Amin! Datanglah, Tuan Yesus.”

saksiyehuwa mengatakan...

bahasan komentar 29 Mei 2012 15:05 - Pt. 2

C. bagaimana caranya mencari ayat yang tidak diperbantahkan? bukankah semua ayat yang mendukung Yesus berhakikat Allah juga diperbantahkan oleh Menara Pengawal? yang mana yang tidak diperbantahkan?
Juga, semua ayat yang digunakan untuk menentang keilahanian Yesus, juga diperbantahkan oleh Trinitarian.

jadi, yang mana yang tidak diperbantahkan?

D. saya memang setuju kok kalau Yehuwa adalah SATU-SATUNYA pribadi yang Mahakuasa. selain Yehuwa, tidak ada pribadi lain yang dapat dikatakan demikian.
bagi Trinitarian, ayat ini sama sekali tidak masalah, karena Trinitarian percaya bahwa Yehuwa terdiri dari Bapak, Putra, Roh Kudus.

E. Sdr mengatakan bahwa ayat Kel. 6:3 dan Peny. 19:6 adalah "Tidak ada yang dapat menyangkal atau mengutak-atiknya. "
saya rasa tidak demikian. poin D di atas membuktikan bahwa ayat ini juga diperdebatkan oleh Menara Pengawal dan Trinitarian, bukan?

(IV)
A. bisa tahu dari mana Ayub 11:7 berbicara mengenai keajaiban pekerjaan Allah? padahal dari ayatnya, jelas tidak berbicara mengenai perbuatan-Nya, tapi siapa Dia.

(Ayub 11:7) Dapatkah engkau mengetahui perkara-perkara yang dalam dari Allah, Atau dapatkah engkau mengetahui TENTANG YANG MAHAKUASA selengkapnya?

B. Dear Sdr, saya tidak pernah bilang bahwa Allah 100% misterius, pribadi tidak jelas yang ada nun jauh entah di mana.
Allah tentu ingin kita mengenalnya. dari itu Ia mengilhami para penulis untuk menuliskan tentang Dia. dari Alkitab kita mengenal Dia. namun, Ia tidak menceritakan segala sesuatu tentang dia.

(Ulangan 29:29) ”Hal-hal yang tersembunyi adalah bagi Yehuwa, Allah kita, tetapi hal-hal yang disingkapkan adalah bagi kita dan bagi putra-putra kita sampai waktu yang tidak tertentu, agar kita melakukan semua perkataan hukum ini.

singkatnya, kita mengetahui tentang Dia, sejauh apa yang Alkitab katakan. Alkitab memberitahu namanya, apa yang ia benci, dll, ya itu yang kita pegang.
sembari kita banyak tahu tentang Dia, makin mengenal Dia. dan hal ini sama sekali tidak mengharuskan kita untuk mengerti 100% tentang Dia. kita hanya mengerti sejauh apa yang dinyatakan bagi kita melalui Alkitab.

jadi, dengan Tritunggal, kita dapat mengenal Allah dengan baik. Tritunggal tidak membuat Allah menjadi seperti alien misterius.

justru dengan ajaran MP, Sdr bertentangan dengan Ayub 11:7 (apakah saya diperkenankan untuk menggunakan ayat ini? atau ini adalah ayat 'kontroversial' juga? *joke)

saksiyehuwa mengatakan...

bahasan komenta 29 Mei 2012 15:05

1A. maksud saya, tidak ada hubungan langsung antara "kuasa" dan "umur/pengetahuan". adanya hubungan secara tidak langsung (karena harus dikatikan kepada "hakikat" terlebih dahulu)
jadi, korelasi yang kita gunakan di atas= "kuasa" --> "hakikat" --> "umur/pengetahuan"
1B. bagaimana dengan Abraham dan Ishak?
"kuasa" mereka berdua sama, tapi secara "umur/pengetahuan", tidak menjamin mereka sama.
ingat korelasi kita= "kuasa" --> "hakikat" --> "umur/pengetahuan"
nah, saya setuju bahwa hakikat mereka sama, tapi itu tidak menjamin usia mereka sama. karena yang namanya manusia, SANGAT MUNGKIN beda usia, dan hal ini tidak masalah.

hal ini kontras beda dengan contoh Tritunggal, karena ketika sedang berbicara tentang "hakikat", mau tidak mau ya HARUS sama usianya, sama-sama kekal. mana ada yang namanya Allah yang muncul duluan atau Allah yang muncul belakangan, bukan

kesimpulan: keberatan Sdr terhadap poin 1 ini berdasarkan kesalahpahaman mengenai hakikat Allah dan hakikat manusia.

2. lha? saya hanya bilang “bagi saya, melawan Roh Kudus disini tidak sama “melawan”-nya seperti ketika Saulus berdosa melawan Yesus.”
dari mana juntrungannya sampai kalimat saya tsb berarti "Roh Kudus bukan pribadi"?

Kesimpulan: Sdr mengambil kesimpulan yang ternyata tidak berhubungan dengan pernyataan saya