Kadang orang-orang menggunakan tiga nama yang berbeda ketika menunjuk kepada Allah: Allah atau Bapak, Yesus Kristus, dan Roh Kudus. Tetapi hal ini sebenarnya lebih dari sekedar nama-nama yang berbeda untuk satu pribadi; mereka, faktanya, adalah nama-nma dari tiga pribadi yang berbeda. Tetapi walaupun Allah Bapak, Allah Anak (Yesus), dan Allah Roh Kudus sudah dari kekekalan merupakan tiga pribadi yang berbeda, hanya ada satu Allah. Ini disebut doktrin Tritunggal. Ajaran akan tiga pribadi dan hanya ada satu Allah sulit untuk sepenuhnya dipahami. Meskipun demikian, ini adalah salah satu pengajaran penting dari Iman Kristen.
Pandangan Alkitab akan Tritunggal
Kata “Tritunggal” tak pernah ditemukan di dalam Alkitab, tetapi konsepnya ada di banyak tempat dalam Alkitab. Misalkan, dalam Kej. 1:26, Allah berkata “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita.” Ia menggunakan “Kita”, berarti ada lebih dari satu pribadi yang terlibat dalam karya penciptaan. Satu-satunya makhluk lain yang mungkin saja Allah maksudkan dengan “Kita” adalah malaikat-malaikat, tetapi kita tidak diciptakan dalam gambar malaikat, tetapi dalam “gambar Allah” (Kej. 1:27), jadi ayat ini pasti menunjukkan bahwa ada lebih dari satu pribadi dalam Allah.
Ketika Yesus dibaptiskan, “langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." (Mat. 3:16-17). Pada ketika itu, semua pribadi dalam tritunggal menunjukkan aktivitas yang berbeda-beda: Allah Bapak sedang berbicara, Allah Anak sedang dibaptis, dan Allah Roh Kudus menaungi Anak.
Sama juga ketika Yesus mengirimkan murid-muridnya untuk melakukan tugas mereka, Ia memerintahkan mereka untuk “jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,” (Mat. 28:19). Dengan berkata seperti ini, Yesus menyetujui bahwa ketiga pribadi dalam Tritunggal adalah tiga pribadi yang berbeda (misalkan, Bapak bukanlah Anak). Yud. 20-21 juga menegaskan tiga pribadi yang berbeda dalam Tritunggal: “ berdoalah dalam Roh Kudus. Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.”
Makna Tritunggal
Karena Allah adalah tiga pribadi yang berbeda, Bapak bukanlah Anak atau Roh Kudus, Anak bukanlah Bapak atau Roh Kudus, dan Roh Kudus bukanlah Bapak atau Anak. Ini ditunjukkan dari ayat-ayat di atas.
Setiap pribadi dalam Tritunggal adalah sungguh-sungguh Allah. Keilahian Allah Bapak ditunjukkan dari semenjak ayat pertama dalam Alkitab – “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi” (Kej. 1:1) – dan seluruh halaman-halaman Alkitab. Ketika Alkitab hanya menunjuk kepada Allah, lebih sering menunjuk kepada Allah Bapak.
Tetapi Allah Anak, yang datang ke bumi sebagai Yesus Kristus, juga adalah sunguh-sungguh Allah. Sebagaimana Paulus menuliskan tentang Yesus dalam Kol. 2:9, “Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan.” Oleh karena itu, Tomas, murid Yesus, tepat ketika ia berkata kepada Yesus, “Ya Tuhanku dan Allahku!”(Yoh. 20:28). Kenyataannya, Yohanes berkata bahwa ia menulis injilnya supaya orang-orang “percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah” (Yoh. 20:31).
Terakhir, Allah Roh Kudus juga sungguh-sungguh Allah. Karena Bapak dan Anak adalah Allah, maka masuk akal bahwa ketiga pribadi yang disebutkan dalam perikop seperti Matius 28:19 (“baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus”) itu sama pentingnya. Ini menunukkan bahwa Alkitab memandang ketiga pribadi ini sebagai sungguh-sungguh Allah. Petrus mengaminkan pandangan ini ketika ia menuduh seseorang mendustai “Roh Kudus” (Kis. 5:3) dan kemudian menjelaskan bahwa orang ini “bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah” (Kis.5:4). Roh itu, kata Paulus, mahatahu seperti Allah Bapak, ketika ia menulis “tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah” (1 Kor. 2:11).
Tetapi Alkitab juga dengan lugas mengatakan bahwa hanya ada satu Allah dan bukan tiga. Alkitab mengatakan bahwa Allah hanya ada satu esensi atau satu keberadaan. Ulangan 6:4 mengatakan, “TUHAN itu esa”. Allah berulang kali mengulagi pernyataan in ketika ia berbicara, menjelaskan bahwa tak ada Allah lain selain Dia. Yes. 45:5 adalah salah satu contohnya: “Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah”.
Paulus menyetujui ini dalam Rom. 3:30 ketika ia menulis, “satu Allah” dan lagi dalam 1 Tim. 2:5 ketika ia menulis, “Allah itu esa.” Dalam Yak. 2:19 kita menemukan bahwa bahkan iblis mengetahui ini: “Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.”
Akan terasa sulit untuk memahami bagaimana ada tiga pribadi Tritunggal yang berbeda, masing-masingnya sungguh-sungguh Allah, tetapi hanya ada satu Allah, dan Ia tak dapat dibagi. Dan memang seharusnya kita akan merasa sulit untuk memahami ini. Tritunggal adalah salah satu dari misteri-misteri yang hanya bisa kita jelaskan sebagian. Walaupun berbagai perumpamaan dari penciptan dapat sedikit menolong kita dalam memahami Tritunggal, tetapi semua perumpamaan yang ada gagal untuk menjelaskan misteri ini, karena mereka mencoba menjelaskan hakikat Allah dengan istilah-istilah yang digunakan makhluk ciptaan. Mereka berusaha untuk menjelaskan Allah sebagaimana mereka berusaha menjelaskan suatu makhluk ciptaan. Tetapi tak ada satupun makhluk ciptaan yang tepat menyerupai hakikat Allah. Semua usaha untuk menyederhanakan atau menjelaskan total misteri ini terbukti gagal dan seringkali berubah menjadi kepercayaan yang bertentangan dengan ajaran Alkitab. Singkatnya, doktrin Tritunggal adalah sesuatu yang tidak akan pernah kita sepenuhnya pahami, karena berada di luar batas pemahaman kita. Ini adalah salah satu “hal-hal yang tersembunyi”yang “bagi TUHAN, Allah kita” (Ul. 29:29).
Adalah sangat penting bahwa misteri ini memang benar. Contohnya, jika Yesus tidak sepenuhnya Allah dan merupakan pribadi yang terpisah dari Allah, maka Ia tak akan dapat memikul seluruh murka Allah, mati, dan bangkit dari kematian. Dan jika Yesus tidak bangkit dari kemarian, maka semua kepercayan kita di dalam dia adalah kebodohan, dan mereka yang mengaku diri Kristen adalah, dalam kata-kata Paulus, "orang-orang yang paling malang dari segala manusia" (1 Kor. 15:19).
Peranan Berbeda dalam Tritunggal
Ketiga pribadi dalam Tritunggal memiliki peran yang berbeda-beda. Misalkan, dalam penciptaan kita gtahu bahwa Allah berfirman kepada bumi dan terjadi (Kej. 1:9-10). Tetapi Yoh. 1:3 mengatakan bahwa Allah Anak: "Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan." Dan dalam Kej. 1:2, ketika Allah sedang mencipta, "Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air", yang mempertahankan dan menunjukkan hadirat Allah pada saat penciptaan.
Perbedaan peran dalam Tritunggal dapat juga dilihat dalam keselamatan kita. Allah Bapa, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,” yang Ia kirim “ke dalam dunia bukan ... untuk menyelamatkannya oleh Dia.” (Yoh. 3:16-17) Mengenai perannya, Yesus berkata, “Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.” (Yoh. 6:38) dan kehendak itu adalah bahwa Yesus mati untuk dosa-dosa kita sehingga kita tak perlu mati untuk dosa-dosa kita (Ibr. 10:10). Ketika Yesus bangkit dari kematian dan naik ke surge, Ia dan Bapak mengutus Roh Kudus untuk menyelesaikan pekerjaan yang telah dimulai Bapak dan Anak (Yoh. 14:16; 16:7).
Dalam penciptan dan penebusan, Bapak, Anak, dan Roh Kudus memiliki peranan yang berbeda-beda. Bapak mengarahkan dan mengirim Anak dan Roh Kudus. Anak, bersama dengan Bapak, mengirimkan Roh Kudus. Anak taat kepada Bapak, dan Roh Kudus taat kepada Bapak dan Anak. Dan walaupun Anak dan Roh Kudus harus dan terus melanjutkan peran-peran mereka dalam kesetaraan keilahian dengan Bapak, mereka tunduk kepad Bapak.
Fungsi-fungsi dan peran-peran yang berbeda-beda ini adalah cerminan hubungan kekal antara Bapak, Anak, dan Roh Kudus. Ketiganya tidak mengurangi keilahiran, sifat, atau hakikat penting dari Bapak, Anak, atau Roh Kudus. Pembedaan ini sederhanannya ada dalam cara mereka saling berelasi dan relasi mereka terhadap ciptaan. Ini jauh berbeda dengan pengalaman kita di mana setiap pribadi adalah makhluk yang berbeda. Tetapi hakikat Allah sangat berbeda dengan hakikat kita, karena hakikat Allah dapat tidak terpisahkan dan berlanjut menjadi hubungan antarpribadi di antara tiga pribadi yang berbeda. Ini amat jauh berbeda dengan semua yang pernah kita alami, akan alami, atau yang dapat kita pahami sepenuhnya.
Kesatuan dan kejamakan dalam Tritunggal memberikan kita dasar yang menakjubkan untuk kesatuan dan kejamakan yang kita alami dalam kehidupan kita sehari-hari. Dalam pernikahan misalnya, dua pribadi yang berbeda berkumpul bersama, dan melalui pernikahan mereka menjadi “satu daging” (Ef. 5:31). Sebagai suami dan istri mereka memiliki keberadaan, nilai, dan hakikat pribadi yang setara dihadapan Allah, tetapi mereka memiliki pernanan yang berbeda. Sama seperti Bapak berkuasa atas Anak, demikian juga dalam pernikahan, suami berkuasa atas istri. Sebagaimana Paulus berkata dalam 1 Kor. 11:3, “Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.” Walaupun terkadang kita mungkin sulit untuk menemukan pengerian peranan suami dan istri secara spesifik, Alkitab menjelaskan bahwa hubungan antarpribadi dalam Tritunggal menjadi model untuk hubungan dalam pernikahan.
Contoh lainnya dari kesatuan dan kejamakan dapat dilihat di dalam gereja, di mana “banyak anggota” dengan keahlian yang berbeda-beda, tetapi “satu tubuh” dengan satu tujuan (1 Kor. 12:12). Juga terlihat dalam etnis-etnis yang ada dalam gereja – yang mencakup anggota-anggota “dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa” (Peny. 7:9) Kejamakan ini adalah sebuah kerumitan yang menunjukkan bahwa hikmat Allah dalam memperbolehkan adanya kesatuan dan kejamakan untuk ada dalam dunia milik-Nya. Kesatuan dan kejamakan yang ada di dalam dunia ini sederhananya adalah cerminan dari kesatuan dan kejamakan yang ada dalam Tritunggal.
Diterjemahkan dari “Christian Beliefs”, oleh Wayne Grudem
13 komentar:
"Alkitab mengatakan bahwa Allah hanya ada satu 'esensi' atau satu 'keberadaan'." Pernyataan Anda ini palsu dan menyesatkan. Di mana dalam Alkitab ada disebut bahwa Allah itu boleh digambarkan sebagai satu 'esensi' atau 'keberadaan'? Tidak satu ayatpun. Untuk mengakomodasi doktrin Tritunggal, para Trinitarian terpaksa mengimport bahasa2 dan pemikiran Yunani untuk mengambarkan Allahnya orang Ibrani. Semua usaha untuk menjelaskan Allah Tritunggal terpaksa menggunakan bahasa-bahasa yang asing kepada Alkitab Ibrani. Untuk referensi: www.theonlytruegod.org/id
Bukankah Allah memang satu esensi dan keberadaan? jika tidak, ada berapa total esensi dan keberadaan Allah?
impor bahasa dan pemikiran Yunani, bahasa asing... yang mana buktinya?
jika berkenan, Sdr mungkin dapat membaca http://www.saksiyehuwa.org/2010/08/seperti-apakah-doktrin-tritunggal-itu.html
terima kasih
kesimpulan nya:
anda tidak bisa menjelaskan dengan pasti tentang trinitas.
trinitas di 'luar' jangkauan pemikiran, alias tidak masuk akal.
jadi trinitas bisa di yakini hanya dengan menerima itu dengan bulat-bulat dan mengesampingkan logika.
dengan kata lain: doktrin (sesuatu yang harus di terima walaupun tidak sesuai dengan akal).
lalu untuk apa Allah menciptakan akal untuk kita?
kenapa Allah tidak bisa di jelaskan logika? padahal Allah adalah tujuan hidup kita.
satu lagi, keluarga tidak mendukung teori tritunggal, justru sebaliknya, keluarga menolak teori tritunggal.
karena dalam keluarga ada jenjang kekuasan.
jika tritunggal memiliki jenjang kekuasaan, maka siapakah Tuhan yang paling absolut?
jika yang paling absolut adalah Allah, maka anak dan roh bukan lah Tuhan.
karena mereka 'di bawah' Allah.
karena Tuhan itu Maha Segala-galanya.
jika ada yang lebih kuasa dari Tuhan, maka yang lebih kuasa itu adalah Tuhan yang lebih absolut, yang otomatis menolak gelar Tuhan untuk anak dan roh.
jika konsep ke-Tuhan-an anda sudah salah, berarti ajaran yang anda pegang otomatis harus di ragukan kebenaran nya.
ber-fikirlah, jangan ter-doktrin.
apa maksudnya saya tidak menjelaskan Tritunggal dengan "pasti"?
apakah maksud Brur dengan "pasti" adalah "SEPENUHNYA sesuai logika"?
jika demikian yang Brur maksud, maka saya memang tidak dapat melakukannya.
Tritunggal di luar jangkauan pemikian, bukan berarti tidak masuk akal, tetapi justru MELAMPAUI akal.
Tritunggal diyakini dengan menerima apa yang Alkitab ajarkan, logika itu nomor 2, karena Alkitab jauh lebih berwenang daripada logika.
coba saya tanya: menurut Brur, manakah yang lebih berwenang/berotoritas: logika atau Alkitab?
Allah menciptakan logika untuk menangkap hal-hal yang Ia anggap harus kita pahami, tapi ada taraf tertentu kita akan sampai kepada bagian di mana kita tidak paham (baca diskusi kita di http://www.saksiyehuwa.org/2009/10/ajaran-tritunggal-tidak-masuk-akal.html)
Allah BISA dijelaskan dengan logika sampai taraf tertentu, namun TIDAK SEMUANYA bisa dengan logika.
coba bedakan "hakikat" dan "jenjang posisi".
bapak, ibu, anak berbeda posisinya (bapak yang paling berkuasa, dll)
NAMUN
bapak, ibu, anak itu sehakikat (sama-sama manusia)
jadi, walaupun Bapak lebih tinggi SECARA POSISI, itu bukan berarti Yesus tidak sehakikat dengan Bapak.
izinkan saya bertanya: apakah istri bukan manusia, karena suami lebih berkuasa daripada dia?
dengan penuh hormat dan kasih persaudaraan, saya mengundang Brur untuk mengoreksi semua ayat dan penjelasan Alkitab yang saya gunakan untuk menjelaskan Tritunggal. mari kita bahas ayat.
wah lagi2 berbelit2, arti tritunggal sungguh tidak ada penjelasan yg mantab dan logis, bahkan diantara sesama penganut tritunggal sendiri pada "mbingungi" sendiri mengenai artinya, banyak teori2 gak jelas dasar alkitabnya, kalo anda mengatakan bukan yg "modalisme" trus teori tritunggal yg bagaimana lagi?? bisakah. dijelaskan singkat saja mas...gak usah mbulet2, muter2, btw ayat2 yg anda pakai pun gak menjelaskan secara eksplisit maupun tersirat ttg konsep tri tunggal.
bukankah ditulis dalam alkitab Allah itu ESA (ulangan 6 : 4), bahkan yesus sendiri menyatakannya bahwa Allah itu ESA? (yohanes 5 : 42), anda ngerti artinya ESA kan?? anak kecil aja tahu bahwa ESA itu artinya satu / tunggal, dan yesus sendiri tidak pernah menyebut dirinya Allah, tapi "ANAK ALLAH" tapi ini sering diplintir menjadi "ALLAH ANAK" mencoba memaksakan supaya pas masuk dengan ide tritunggal, jelas lain artinya dunk, piye sih?? ini sama halnya membalik kata "ANAK ASUH" menjadi "ASUH ANAK" artinya dah lain kan?? peringatan paulus : jangan melampaui apa yang tertulis!! (1 kor 4 : 6)
selain itu ayat yg anda sodorkan kejadian 1 : 26 justru malah membuktikan bahwa Allah berbicara pada pribadi diluar dirinya, anda menjelaskan itu bukan malaikat, ya betul, lalu siapa?? anda menjawab: ada lebih dari satu pribadi "dalam" Allah (hah???), apa maksudnya?? berarti ini lebih dari satu Allah, polyteisme?? padahal Allah itu ESA, jadi kalau begitu kata ESA pada ayat yg saya sebutkan diatas tidak ada maknanya sama sekali, sia-sia, sekedar basa-basi, Alkitab bohong??, lha iki piye to??? Allah terdiri dari tiga pribadi yg menyatu menjadi satu pribadi??? mana bisa begitu??
bukankah lebih jelas spt kata Alkitab, kalo Allah saat itu berbicara pada Yesus sewaktu menciptakan segala sesuatunya?? (kolose 1 : 15,16) yaitu sang putra sulung sekaligus putra Tunggal Allah, yang adalah gambar Allah dan pribadi setara dengan Allah (filipi 2 : 5,6) tapi dia bukanlah Allah sejati, tapi dia tunduk kepada Allah sejati yaitu Yehuwa, Bapaknya (1 kor 15 : 27,28)
karena dia ANAK ALLAH, ALLAH YEHUWA (Bapak) lebih besar dari ANAK ALLAH (anak) (yoh 14 : 28).
seperti ikatan hubungan bapak dan anak, anak harus menghormati & tunduk kpd bapaknya (orang tua) (efesus 6 :1,2)
kembali berkaitan dengan konsep tritunggal, kalo begitu pernyataan Alkitab : "sebab seorang laki2 akan meninggalkan bapa-ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi "satu daging" (kej 2 : 24) apakah anda akan mengatakan bahwa pria (satu pribadi) dan wanita (satu pribadi) sewaktu menikah menjadi satu pribadi (tubuh)??? kalo begitu pernikahan laki2 & perempuan bisa disebut dwi tunggal dunk??? pertanyaannya : "apakah anda pernah melihat teman dekat anda yg menikah sekarang menjadi satu tubuh dengan dua pikiran/ kepribadian atau satu pikiran/ pribadi?? jadi banci dunk?? WOW KACAU SEKALI!! Alkitab isinya kacau balau!! kalau begitu.
1. tak akan pernah ada penjelasan yang mantap, selama saya bahas Tritunggal, tapi Saudara sendiri tidak bisa membedakan modalisme yang mana, Tritunggal yang mana. makanya akan terlihat rumit sekali kalau saya menjelaskan Tritunggal kepada Saudara.
Ibarat saya sedang mendeskripsikan sapi, tapi Saudara tidak bisa membedakan sapi dengan ayam.
2. Saudara mau yang Allah yang selogis apa? yang 100% bisa Saudara pahami seutuhnya? mohon dijelaskan
3. memangnya di antara penganut Tritunggal ada definisi Tritunggal apa saja? mohon dishare infonya (atau jangan-jangan hanya rekaan Saudara saja?)
4. Allah itu memang ESA. saya percaya itu. memangnya siapa yang bilang Allah itu tidak ESA?
5. apakah "Anak Allah" sama dengan "Allah Anak"? Ya.
(Yohanes 5:18) Sesungguhnya, oleh karena itulah orang-orang Yahudi makin berupaya membunuh dia, karena ia tidak saja melanggar hari Sabat tetapi ia juga menyebut Allah sebagai Bapaknya sendiri, membuat dirinya sama dengan Allah.
iseng: kalau "Allah Bapak" itu dituker jadi "Bapak Allah", apa rasanya ya? :)
6. wah, rasanya diskusi kita makin lama makin jauh, Brur, soalnya Saudara sendiri masih bingung Tritunggal itu apa, modalisme itu apa, (sekarang ditambah lagi) Tritheis itu apa.....
7. saya hanya bisa speechless baca kalimat Saudara "Allah terdiri dari tiga pribadi yg menyatu menjadi satu pribadi???"
satu kata yang bisa keluar dari saya, "Woooooowwww...."
tandanya Saudara benar-benar sungguh-sungguh tidak mengerti Tritunggal, yang selama ini tiap minggunya Saudara bantah pada saat dinas.
8. penjelasan Kol. 1:15-16 di http://saksiyehuwa.blogspot.com/2010/08/apakah-yesus-yang-sulung-berarti-ia.html
9. hah? Saudara bilang Yesus itu "pribadi setara dengan Allah (filipi 2 : 5,6)"? wow.... Berarti Saudara percaya Yesus itu Allah ya?
10. penjelasan 1 kor 15 : 27,28 di http://saksiyehuwa.blogspot.com/2010/12/apakah-1-korintus-113-1528-tidak.html
11. penjelasan yoh 14 : 28 di http://saksiyehuwa.blogspot.com/2009/10/yesus-adalah-pribadi-yang-lebih-rendah.html
12. tentang "satu daging" itu hanya ilustrasi saja. dan ingat, tidak ada sesuatupun (termasuk manusia) yang dapat dijadikan ilustrasi untuk menerangkan hakikat Allah.
saya ambil contoh ketika publikasi berkata berikut:
*** it-1 hlm. 593 Domba ***
Dalam nubuat, Yesus Kristus diumpamakan seperti domba yang dibawa ke pembantaian dan seperti domba betina yang membisu di hadapan para pemangkasnya. (Yes 53:7; Kis 8:32, 35; bdk. 1Ptr 2:23.)
Saudara tenang saja, saya tidak akan bilang "betapa kacaunya Alkitab, kok Yesus itu diumpamakan seperti binatang?" namun saya tahu bahwa ini hanyalah ilustrasi saja.
PESAN: Saudara, saya berharap Saudara mengenal apa yang selama ini Saudara lawan (Tritunggal), mohon dibedakan dari modalisme dan Tritheis... sungguh amat disayangkan selama ini Saudara giat melawan Tritunggal, namun ternyata Saudara tidak tahu ajaran apa yang sesungguhnya sedang Saudara lawan.
bag I
lho piye to ki?, ditanya malah balik tanya, malah ngomongin diluar konteks, selalu begitu anda ini, yg bingung tu siapa ya? bukankah anda sendiri? yg saya tanyakan kan cukup mudah, bisakah anda jelaskan teori tritunggal secara singkat saja (gamblang)?
padahal saya aja baca teori2 tritunggal dari tulisan anda sendiri.
kalo anda menyamakan "anak allah" dengan makna yg sama dengan "allah anak" ya sudah, hak anda, maka kekacauan dimulai dari situ.
saya dahulu orang GKJ mas, saya bukan gak ngerti apa itu tritunggal, sebodoh2nya saya, saya bukan gak mudeng apa yg sedang saya cari & bicarakan mas, saya udah tanya pada pendeta, guru agama, majelis (ortu saya sendiri) penjelasannya kurang lebih hampir sama dengan anda. tetap kurang memuaskan, njlimet, sejak SMA, itu menjadi pertanyaan terbesar saya.
ketika saya membaca alkitab sendiri, saya merasakan, bahwa yesus dengan Allah itu beda pribadi, untuk memahaminya lebih jauh saya mengkosongkan pikiran saya dari pemahaman yg ada, saya berpura2 menjadi seorang yg tidak mengenal Allah ato dari agama lain yg tidak tahu apa2 tentang alkitab,kemudian saya mencoba membaca alkitab lagi, yg saya dapati yesus tetap beda dari Allah. perlu anda ketahui, saya bahkan awalnya tidak menerima begitu saja apa yg di sampaikan oleh saksi yehuwa tentang pokok ini.
baru 10 tahun berlalu saya baru bisa memahaminya, yg ternyata dalam alkitab tidak ada sama sekali baik secara tersurat ataupun tersirat mendukung teori tritunggal.
apapun namanya, entah tritunggal ato trinitas, modalitas sebutannya dalam pikiran saya (bahkan orang diluar kristen) itu adalah sama dengan tiga serangkai bahwa itu tiga pribadi yg terpisah tapi dalam satu visi.
dan faktanya banyak orang susunan kristen sendiri tidak ngerti secara gamblang apa itu tritunggal, mereka kebanyakan menjawab kurang lebihnya sama dengan kalimat ini "pokoknya setahu saya gitu, ngikut aja", dan uniknya beberapa ada yg memiliki pemikiran yg sama dgn saya, bahwa yesus dengan Allah itu sebenarnya berbeda (dlm alkitab bhs. jawa ini sangat kelihatan) tapi tidak pernah berani diungkapkan.
permasalahan ini sudah jelas, gak perlu diperpanjang lagi, bahwa tritunggal atau apapun sebutannya tidak didukung ayat manapun di alkitab baik tersurat maupun tersirat. karena itu teori dari pikiran manusia, kalo dari Allah pasti jelas.
satu hal lagi Allah Yehuwa itu logis, makanya dia menciptakan hukum2 fisika & matematis pada alam ciptaanya, dan ajaran alkitab juga berkaitan dengan hukum sebab-akibat (menabur pasti menuai) semua hukum serta prinsip2nya bisa ditangkap oleh nalar kita, kalo kita terus merenungkannya dan berupaya keras memahami firman2nya.
yg tidak bisa kita selami dari Allah adalah jalan pikirannya, kita tidak bisa menebak apapun yg dipikirkan-Nya. tapi melalui alkitab kita diberitahu wujud-Nya, kedudukan-Nya, kepribadian dan sifat2nya, organisasi kerajaan-Nya di surga serta hukum2 dan prinsip2-Nya, karena dia sendiri berupaya menyingkapkan dirinya secara gamblang kpd manusia, di mulai dari siapa nama pribadi-Nya pada kita, tujuannya supaya manusia mengenal satu2nya Allah sejati dengan baik, dan mengenal putra-Nya yg diutus, kalo njlimet...ya berarti gak pengen dikenal dia...
lanjutan
bag. 2
sebagai contoh: anda ingin mempercayakan uang anda (berbisnis) kepada seseorang yg anda sendiri belum anda kenal secara jelas & mantab siapa dia, bisakah anda mempercayai mempertaruhkan uang anda berbisnis kpd org yg belum anda kenal dgn baik??
bukankah anda lebih dulu mengenal baik secara fisik kemudian secara mendalam tentang sifat2 & kepribadian orang yg anda ajak bisnis itu?? apalagi ini menyangkut iman.
jadi sekali lagi kita bisa mengidentifikasi siapa Allah itu, spt apakah dia,tapi kita tidak bisa tahu apa yg direncanakan atau yg dipikirkan-Nya, itulah batasan kita memahami Allah yg tidak kelihatan, maka bisa dibayangkan, betapa anehnya kita mengimani sesuatu yg njlimet yg membuat kita bingung, dan berlaku banyak teori atas-Nya, allah udah gak bisa dilihat oleh mata kita masih saja gak bisa di identifikasi secara jelas, kontrasnya padahal alkitab begitu gamblang tanpa teori apapun, bahwa Allah itu Esa yaitu bernama Yehuwa, dan melalui putra-Nya Yesus yg "diutus" utk menyatakan kemuliaan Allah kpd manusia, krn tidak seorangpun melihat Allah (baca : mengenal Allah).
maka yesus tidak berlebihan jika dia mengatakan : "siapapun yg melihat aku (mengenal) sama saja melihat Bapak (Allah Yehuwa), sesuai filipi dan kolose yg ayatnya telah saya kutip pd komen saya sebelumnya, bahwa yesus adalah "gambar Allah yg tidak kelihatan" jadi "suatu allah" ato "pribadi setara dgn allah" disebut demikian bukan berarti dia adalah Allah sejati yg disembah yaitu sama dengan Allah yehuwa, tapi artinya Yesus memiliki (mewarisi) sifat2 ilahi & kuasa yg dimiliki sang Bapak Allah Yehuwa yg diberikan kepadamya (krn Allah menaruh Roh-Nya keatasnya), maka Allah menyebutnya "Anak Allah" krn spt halnya anak manusia mewarisi sifat2 yg dimiliki orang tuanya, nah yesus spt itu jg, yaitu sangat mirip spt Bapak-Nya Allah Yehuwa yaitu penuh kasih, panjangsabar dll. dan jelas2 yesus tunduk pada yg menundukan segala sesuatu dibawah kakinya yaitu Allah Yehuwa, maka yesus mengatakan : "apa yg aku miliki bukan berasal dari diriku sendiri tapi dari Bapak", ditambah : "Bapak (Yehuwa) lebih besar dari pada anak" semakin jelas, dan selaras antara ayat satu dgn lainnya, bila dipahami demikian.
saya menyamakannya karena memang sama kok, bukan kata saya, tapi kata Alkitab kan. ketika Saudara mengatakan bahwa Saudara adalah anak ayah Saudara, itu berarti Saudara sedang menyamakan hakikat Saudara dengan hakikat ayah Saudara.
Kalau saudara sudah banyak belajar dan tahu Tritunggal, kenapa Saudara bahkan bisa bingung antara Tritunggal dan modalisme? makanya saya agak ragu apakah Saudara benar-benar tahu apa yang sedang Saudara bantah sekarang atau tidak.
Saudara tidak suka yang njlimet? mau yang simpel? memangnya yang simpel pasti benar? coba Saudara tanya anak SMA, fisika (yang mengajarkan kebenaran) itu njlimet atau tidak.
Saudara bilang Saudara sudah membaca Alkitab sendiri tanpa prasangka apa-apa.... kalau begitu, pastinya Saudara pernah berhadapan dengan ayat-ayat yang sering digunakan untuk membuktikan Tritunggal. bagaimana pendapat Saudara tentang ayat-ayat itu?....
Saudara bilang kalau dalam pikiran Saudara, TRitunggal itu "tiga pribadi yg terpisah tapi dalam satu visi". apa? satu VISI? definisi dari mana itu? seumur hidup saya belum pernah menemukan definisi "tiga pribadi, satu VISI.....
wah, saya tidak setuju tuh sama orang Kristen yang asal ngikut aja. tapi setahu saya, bukannya Saksi Yehuwa juga diajarin untuk ikut saja yang diajarkan organisasi, ya? bukti publikasinya ada di sini http://saksiyehuwa.blogspot.com/2010/07/komentar-terhadap-kisah-di-menara.html
Saudara bilang kalo Tritunggal benar, maka "pasti jelas" dan "logis".... wah, coba kalau Ayub dengar perkataan Saudara ini....pasti Saudara akan berantem dengan Ayub, soalnya Ayub bilang:
(Ayub 11:7) Dapatkah engkau mengetahui perkara-perkara yang dalam dari Allah, Atau dapatkah engkau mengetahui tentang Yang Mahakuasa selengkapnya?
ayat di atas mengatakan bahwa ada yang tidak ketahui tentang Allah..... jadi, tidak semua tentang Allah itu 'jelas', artinya, tidak semua hal tentang Allah, itu dinyatakan Allah. coba baca ayat berikut:
(Ulangan 29:29) ”Hal-hal yang tersembunyi adalah bagi Yehuwa, Allah kita, tetapi hal-hal yang disingkapkan adalah bagi kita dan bagi putra-putra kita sampai waktu yang tidak tertentu, agar kita melakukan semua perkataan hukum ini.
ada hal yang Dia sembunyikan dari kita, dan kalau kita mau menerima ayat ini, berarti kita harus rendah hati dengan tidak mengatakan "kalau ini benar, PASTI JELAS... PASTI LOGIS"...
masalahnya, ada hal yang Alkitab singkapkan, dan ada yang tidak disingkapkan... jadi, kita mengenal Allah, sejauh yang Dia singkapkan.... ya dari Alkitab.... sisanya ya tidak usah nebak-nebak...
kalau saya pribadi, "kalau ini kebenaran, pasti akan jelas dalam Alkitab, walaupun mungkin saja tidak 100% dijelaskan mekanismenya dalam Alkitab...soal logis atau tidak, ya terserah Alkitab. yang benar itu apa yang Alkitab katakan, bukan apa yang otak saya mampu cerna"
beda sama Saudara yang "kalau ini kebenaran, pasti akan jelas.... pasti logis..."
Kalimat terakhir Saudara menarik sekali "kalo njlimet...ya berarti gak pengen dikenal dia..."
1. njlimet apa maksudnya? tidak logis? apakah SEMUA tentang hakikat Allah itu logis dan dipahami sepenuhnya olehSaudara?
2. jadi segala sesuatu yang njlimet itu salah ya? berarti pelajaran fisika itu salah juga dong......
Saudara, saya tidak pernah bilang kalau Allah itu 100% tidak dipahami.... namun saya bilang bahwa ada bagian Allah yang tidak kita pahami....
memangnya dalam Saksi tidak ada teori tentang Allah?
- Allah itu Esa
- Allah kudus
- Allah itu mahatahu
apa ini namanya bukan teori?
anak manusia akan mewarisi sifat-sifat orang tuanya, dan jangan lupa, anak manusia PASTI SEHAKIKAT dengan ayahnya. jadi kalau disebut "anak manusia" itu manusia, ayahnya pasti manusia....
demikian juga Yesus dan Bapak.... Yesus anak Allah berarti Ia SEHAKIKAT dengan Bapaknya, selayaknya Saudara dan ayah Saudara sama-sama manusia.
*1 Korintus 11:3; 15:28 sudah dibahas di http://www.saksiyehuwa.org/2010/12/apakah-1-korintus-113-1528-tidak.html
*Yoh. 14:28 sudah dibahas di http://www.saksiyehuwa.org/2009/10/yesus-adalah-pribadi-yang-lebih-rendah.html
sebenarnya salah satu kuci untuk menjabarkan bahwa ini doktrin atau kebenaran adalah berdasarkan "apakah ada istilah tritunggal ditulis dalam alkitab?" kalau tidak, bisa jadi itu adalah doktrin. sama seperti Natal yang dirayakan kebanyakan orang kristen, kalau ada kata "Natal" dalam alkitab, pasti dunia ini akan berbeda artinya.
Jadi, percuma berdebat untuk sesuatu yang muncul hanya karena berdasarkan filsasat manusia dan yang tidak berdasar.
Satu lagi saya sarankan untuk anda, kata-kata "Blog ini tidak dibuat oleh seorang Saksi Yehuwa", namun nama blog anda Saksi Yehuwa. Kalau saya lihat ini adalah taktik anda agar orang (baik Saksi atau non Saksi) tertarik melihat blog ini. Kalau yang namanya kebenaran, walau diperbedatkan, dia tetap benar. kalau saya boleh ususl, anda silahkan ganti nama blog anda ini, karena dari judul blog dengan isi blog sangat tidak sesuai.
was..
oh, kalau dengan logika seperti itu, berarti monotheisme juga salah dong. soalnya dalam Alkitab tidak pernah muncul kata monotheisme.....
ini saya kutipkan dari http://www.saksiyehuwa.org/2010/08/kata-tritunggal-tak-ada-di-dalam.html:
"“teokratis”, “balai kerajaan”, “sekolah pelayanan teokratis”, “badan pimpinan”. Istilah-istilah tersebut sama sekali tidak pernah tersurat dalam Alkitab. Juga istilah-istilah lainnya: “pengawas wilayah”, “kebaktian wilayah”, “komite cabang”, “pengawas perintis biasa”, “perintis ekstra”, yang kesemuanya tidak ada di dalam Alkitab.
Saya menggunakan judul itu karena yang dibahas di sini adalah Saksi Yehuwa. kalau yang dibahas di sini tentang hukum, ya saya akan beri judul "hukum".
kelompok anti TRINITAS lagi2 ribut soal istilah TRINITAS ...hehehe, memang betul bro kata TRINITAS itu hanya hasil olah pikir manusia yg tujuannya untuk mempermudah mengerti hubungan antara BAPA,YESUS dan ROH KUDUS jadi yg penting adalah apakah kita percaya pada BAPA,YESUS dan ROH KUDUS atau tidak ,itu saja masalahnya karena kata TRINITAS sebenarnya gak penting untuk diributkan, sebab iman kristen dasarnya adalah percaya YESUS sebagai TUHAN ,bukan mendewakan kata TRINITAS . Seperti nama ALLAH sendiri apakah benar Yehowa ??? , sebab sesuai bahasa aslinya adalah YHWH, knapa jadi Yehowa ??? bukankah nama Yehowa hasil olah pikir manusia ???? knapa tidak kalian ributkan ??? jadi menurut saya sekali lagi iman kristen dasarnya adalah percaya YESUS sebagai TUHAN dan Juru Selamat kita, itu saja ...
thxs...........
TUHAN YESUS memberkati kita semua ...
Posting Komentar