Jika Yesus terbukti sebagai “alfa dan omega”, maka akan semakin besar kemungkinan pembuktian Yesus adalah Allah (karena hanya Allah yang “alfa dan omega” [Yesaya 44:6])
Maka dari itu, diusahakan agar sebisanya “alfa dan omega” itu bukan Yesus. Salah satu caranya adalah dengan menerjemah ayat ini dengan tak jujur.
Peny. 1:8, KIT, terjemahan hurufiah Alkitab, terbitan organisasi | I am the Alpha and the Omega, is saying Lord, the God..... (”Aku adalah Alfa dan Omega,” kata Tuan, Allah….....) |
Peny. 1:8, TDB | ”Aku adalah Alfa dan Omega,” kata Allah Yehuwa… |
Dapatkah Saudara menemukan perbedaan mendasar antara kedua versi terjemahan ini?
Perbedaannya terletak pada adanya nama Allah pada TDB. Memangnya, apa bedanya ayat ini menggunakan nama Allah dan yang tidak menggunakan nama Allah?
- Jika menggunakan “Tuan, Allah”, maka ayat ini masih bisa digunakan untuk membuktikan bahwa Yesus adalah “alfa dan omega”
- Jika sudah dimasukkan “Allah Yehuwa”, maka ayat ini akan menjadi lebih sulit (karena akan sangat membingungkan bagi Saksi Yehuwa yang pengertian Tritunggalnya amat kacau) untuk membuktikan bahwa Yesus adalah “alfa dan omega”
Setidaknya menjadi satu alasan lagi yang dimuat dalam buku Bertukar Pikiran berikut:
rs hlm. 399 par. 3 Tritunggal | Banyak terjemahan Wahyu ke bahasa Ibrani mengakui bahwa pribadi yang dilukiskan dalam ayat 8 ialah Yehuwa, sehingga mereka memulihkan nama pribadi Allah di ayat itu. Lihat NW, edisi Referensi 1984. |
Terlepas dari ini semua, mengapa kita seharusnya percaya bahwa terjemahan yang benar adalah “Tuan, Allah”, bukannya “Allah Yehuwa”?
Pertama, dalam Kitab Yunani Kristen, tak ada nama Allah. Nama Allah yang Saudara baca dalam Kitab Perjanjian Baru di TDB adalah usaha Menara Pengawal untuk “memulihkan nama Allah”*
Kedua, konteks ayat itu.
(Penyingkapan 1:7-8) | Lihat! Dia akan datang dengan awan-awan, dan setiap mata akan melihatnya, juga mereka yang menusuknya; dan semua suku di bumi akan memukuli diri dengan pedih hati karena dia. Ya, Amin. 8 ”Aku adalah Alfa dan Omega,” kata Allah Yehuwa, ”Pribadi yang sekarang ada dan yang dahulu ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa.” |
Siapakah yang dulunya ditusuk? Apakah Bapak? Tentu saja bukan, tetapi Yesus. Jadi, ayat 7** dan 8 sedang berbicara tentang Yesus, bukan tentang Bapak.
Kesimpulan: TDB memodifikasi ayat ini sehingga menjadi sedikit lebih berat untuk melihat bahwa ayat 8 sedang berbicara tentang Yesus.
Jika Saudara ingin mempertahankan TDB, maka pertanyaannya akan menjadi seperti ini: Si “Aku” dalam Peny. 1:8 adalah Yehuwa. Apakah Saudara setuju bahwa Yehuwa pernah ditusuk (ayat 7)? Bukankah hanya Yesus yang mungkin ditusuk, sehingga secara nalar, akan sangat masuk akal untuk mengatakan bahwa Yesus adalah Yehuwa***? |
*masalahnya, “pemulihan nama Allah” di Kitab Perjanjian Baru ini mengikuti ajaran Saksi.
** Ayat ini sekaligus membantah MP yang mengatakan bahwa Yesus datang secara tak kelihatan.
*** Yesus adalah Yehuwa, tetapi saya tak bermaksud mengatakan Yesus adalah Bapak, karena Yehuwa terdiri dari tiga Pribadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar