Blog ini tidak dibuat oleh seorang Saksi Yehuwa. Blog ini membahas ajaran Saksi Yehuwa dengan menggunakan publikasi dan Alkitab. Ditujukan kepada siapa saja yang berhati tulus dan ingin memeriksa kebenaran pengajaran Saksi Yehuwa.

Minggu, 27 Maret 2011

Apakah Yesus adalah “suatu allah” (Yoh. 1:1, TDB), sama seperti halnya Musa (Kel. 7:1)?

(Yohanes 1:1, TDB)

Pada mulanya Firman itu ada, dan Firman itu bersama Allah, dan Firman itu adalah suatu allah.

(Keluaran 7:1, TDB)

Maka Yehuwa berfirman kepada Musa, ”Lihat, aku menjadikan engkau Allah bagi Firaun, dan Harun, saudaramu, akan menjadi nabimu.

Dalam Kel. 7:1, Musa dijadikan “allah”, karena "Musa diberi kuasa ilahi dan wewenang atas Firaun" (w04 15/3 hlm. 25). Dengan demikian, maka Musa bukan “allah” dalam makna “Allah yang sejati”.

Apakah Yesus adalah “suatu allah” juga?

Juga, ayat Keluaran 7:1 tersebut menunjukkan bahwa Musa bukanlah “allah” yang “Allah yang sejati”, karena:

- Musa adalah “…Allah bagi Firaun…”, bukan bagi semesta

- dapatkah seseorang diangkat menjadi Allah sejati? Tentu. tidak

Kemudian, bagaimana dengan Yesus?

Ternyata konteks Yoh. 1:1 jauh berbeda dengan Kel. 7:1. Dalam Kel. 7:1, dengan jelas Musa adalah “allah”, dalam arti wakil Allah, bukannya “Allah yang sejati”. Tetapi dalam Yoh. 1:1, dengan jelas Yesus digambarkan sebagai Allah yang sejati, bukannya suatu Allah.

Tepat dua ayat setelah Yoh. 1:1, merupakan klaim yang hanya dapat diterapkan kepada Yehuwa:

(Yoh. 1:3)

Segala sesuatu menjadi ada melalui dia, dan tanpa dia, tidak satu perkara pun menjadi ada.

(Yes. 44:24)

Inilah firman Yehuwa, Pribadi Yang Membelimu Kembali dan Pembentukmu sejak dalam kandungan, ”Aku, Yehuwa, melakukan segala sesuatu, aku sendiri yang membentangkan langit, menghamparkan bumi. Siapakah yang menyertai aku?

Jadi, apakah Yesus adalah “suatu allah”, seperti halnya Musa yang disebut “Allah”, karena diberi wewenang ilahi? Tidak. Ikatan kalimat Yoh. 1:1 membuktikan bahwa Yesus adalah “Allah sejati”, yang menantang Menara Pengawal yang percaya ajaran “Pekerja Ahli”, dengan berkata “Siapakah yang menyertai aku?”

Tidak ada komentar: