
Seorang Saksi di internet mengatakan bahwa Yesus tidak kekal, Yesus bukanlah Alfa-Omega. Di atas adalah alasan-alasan yang diajukan.
Respon saya:
Pertama, tentang Peny. 1:8, Saudara ini menagatakan bahwa pastinya Alfa-Omega di sini menunjuk pada Yesus, karena hanya Bapak saja yang "Mahakuasa". Cara pengambilan kesimpulan seperti ini kurang tepat, karena justru kita mau membuktikan entah apakah Alfa-Omega dalam Peny. 1:8 menunjuk pada Bapak atau Yesus.
Mari kita lihat satu ayat sebelumnya:
(Penyingkapan 1:7) Lihat! Dia akan datang dengan awan-awan, dan setiap mata akan melihatnya, juga mereka yang menusuknya; dan semua suku di bumi akan memukuli diri dengan pedih hati karena dia. Ya, Amin.
Jika Bapak adalah Alfa-Omega dalam 1:8, apakah Saksi setuju bahwa Bapak pernah ditusuk? Bukankah lebih cocok dan amat harmonis jika kita terapkan kepada Yesus? Alkitab TDB sendiri (bisa dicek di Alkitab TDB Saudara) memberikan ayat referensi ke:
(Matius 24:30) Kemudian tanda Putra manusia akan muncul di langit, dan kemudian semua suku di bumi akan memukul diri sambil meratap, dan mereka akan melihat Putra manusia datang di atas awan-awan langit dengan kuasa dan kemuliaan yang besar.
Jelas, sebenarnya Menara Pengawal telah mengetahui bahwa ayat ini untuk Yesus, tetapi mengapa masih saja diterapkan kepada Bapak?
Kedua, tentang "karena alfa dan omega ada di ayat awal dari wahyu ini, tentu selanjutnya tetap buat bapa". Apakah cara tafsir seperti ini sepenuhnya tepat? Ternyata kurang tepat, karena justru kita ingin membuktikan apakah ada saat dalam Kitab Penyingkapan ini di mana Yesus juga disamakan dengan Bapak dengan disebut Alfa-Omega. Jadi, keberatan seperti ini adalah melompat kepada kesimpulan, tanpa membuktikannya terlebih dahulu.
Ketiga, tentang Alfa-Omega (Peny. 22:13) yang dianggap adalah Bapak, karena pada ayat 12 dikatakan bahwa Alfa-Omega ini adalah Ia yang memberikan upah, yang (katanya) adalah Bapak.
Rasanya kurang tepat jika dikatakan demikian, karena:
(Penyingkapan 22:12) ”’Lihat! Aku akan segera datang, dan upah yang aku berikan ada padaku, untuk membalas setiap orang sesuai dengan pekerjaannya.
- Apakah Bapak akan datang ke dunia? Atau Yesus yang datang? (Matius 24:30)
- Yesus juga dapat disebut "pemberi upah", karena Ia yang menghakimi manusia menurut isi hati dan perbuatan masing-masing kita (2 Timotius 4:1, Roma 2:16, Yohanes 5:22, 27) dan hasil penghakiman itu entah upah surgawi ataupun upah penghukuman (Matius 25:32)
Juga, Sang "Aku" yang sama kemudian memperkenalkan diri pada ayat 15 ”’Aku, Yesus ....".
Kesimpulan, sebagaimana Bapak adalah Alfa-Omega, demikian juga Yesus adalah Alfa-Omega. Ini berarti Bapak dan Yesus (dua pribadi yang berbeda) adalah hakikat yang sama kekalnya.
2 komentar:
Jika Yesus setara dengan Allah siapakah yang disebut Amin " saksiKu yang setia" why 3:14 bd why 1:5...thanks
"Saksi yang setia" di kedua ayat itu sudah jelas Yesus. saya memang setuju bahwa Yesus adalah Saksi yang setia.
nah, masalahnya, entah Yesus itu saksi atau tidak, itu tak ada pengaruhnya dengan Dia setara dengan Bapak atau tidak.
kalau Saudara adalah saksi dari perbuatan ayah Saudara, apakah itu berarti Saudara tak mungkin sehakikat dengan ayah Saudara?
apakah ayah Saudara itu manusia, dan Saudara sebagai saksi atas perbuatan-perbuatannya bukan manusia?
jadi, entah saksi atau tidak, tidak ada masalahnya dengan perihal kesetaraan hakikat antara Yesus dengan Bapak.
bagaimana menurut Saudara?
Posting Komentar