jt hlm. 13 Apa yang Mereka Percayai? | Kristus dibangkitkan dari kematian sebagai pribadi roh tak berkematian |
Saksi Yehuwa memang mengajarkan bahwa Yesus bangkit, tetapi bukan seperti yang diajarkan Kekristenan. Mereka mengajarkan bahwa Yesus bangkit sebagai makhluk roh. Bedakan dengan Kekristenan yang mengajarkan bahwa Yesus bangkit dengan tubuh fisik yang sama seperti ketika ia mati yang telah dipermuliakan (tubuh kemuliaan).
Bagaimana kata Yesus sendiri. Apakah Yesus pernah mengatakan bahwa ia akan bangkit dengan tubuh fisik atau tubuh roh? Ternyata pernah. Pada suatu kali, Yesus mengatakan:
(Yohanes 2:19) | Sebagai jawaban Yesus mengatakan kepada mereka, ”Robohkan bait ini, dan dalam tiga hari aku akan mendirikannya kembali.” |
Mungkin Saudara bertanya, “ayat ini sedang berbicara tentang bait Allah. Tidak ada hubungannya dengan kebangkitan Yesus.” Tetapi ternyata Yesus sebenarnya sedang memaksudkan kebangkitan-Nya:
(Yohanes 2:20-21) | Oleh karena itu, orang-orang Yahudi mengatakan, ”Bait ini dibangun dalam empat puluh enam tahun, dan apakah engkau akan mendirikannya dalam tiga hari?” Tetapi ia sedang berbicara mengenai bait tubuhnya. |
Karena itulah maka ketika Yesus bangkit, murid-murid-Nya kemudian teringat tentang perkataan Yesus ini (ayat 22).
Jadi, Yesus sendiri mengatakan bahwa ia bangkit dengan tubuh jasmani, bukan dengan tubuh roh, seperti yang dikatakan Saksi.
Pertimbangkan juga fakta yang menarik.
Thomas adalah seorang rasul yang membutuhkan tanda. Ia tak bisa percaya, karena ia terlalu mengandalkan matanya. Ia hanya akan percaya bahwa Yesus bangkit, jika ia sendiri telah melihat dan bahkan, menyentuhnya. Thomas berkata “Jika aku belum melihat bekas paku-paku pada tangannya dan mencocokkan jariku ke dalam bekas paku-paku itu dan mencocokkan tanganku ke dalam pinggangnya, aku pasti tidak akan percaya.” (Yoh. 20:25)
Tetapi kemudian Yesus datang kepada Thomas dan berkata ”Letakkan jarimu di sini, dan lihatlah tanganku, dan ulurkanlah tanganmu dan cocokkanlah ke dalam pinggangku, dan jangan engkau tidak percaya lagi tetapi jadilah percaya.” (ayat 27).
Coba kita pikirkan. Apa maksud Yesus menyuruh Thomas menyentuh bekas luka-Nya, tentu saja untuk menguatkan bahwa Ia telah bangkit dengan tubuh yang sama seperti Ia mati (makanya masih ada bekas lukanya).
Bukankah Yesus akan amat sangat menipu jika Ia menyuruh Thomas menyentuh-Nya, tetapi ternyata Ia tidak bangkit dengan tubuh fisik?
Yesus bahkan memberikan contoh lain untuk membuktikan bahwa Ia bangkit dalam tubuh fisik. Murid-murid Yesus memberikan sepotong ikan panggang kepadanya, kemudian Yesus “mengambilnya serta memakannya di hadapan mata mereka.” (Luk. 24:42-43) Tentunya ini adalah bukti yang kuat bahwa Ia memang berada dalam rupa fisik. Ia makan makanan fisik (ikan panggang).
Seorang penulis mengatakan “adalah sebuah penipuan di pihak Yesus, [jika ia] menunjukkan kemampuan-Nya untuk makan makanan fisik sebagai bukti kebangkitan jasmani-Nya, jika ternyata Ia tidak dibangkitkan dalam sebuah tubuh fisik”
“it would have been deception on Jesus’ part to have offered His ability to eat physical food as a proof of His bodily resurrection if He had not been resurrected in a physical body” – Norman Geisler, seorang pembela iman Kristen |
Jadi, Yesus memang bangkit dalam tubuh jasmani (yang dipermuliakan). Kita mengetahui ini dari perkataan dan perbuatan-Nya sendiri. Ia tidak bangkit dalam tubuh roh seperti yang diajarkan Menara Pengawal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar