“Tomas menyapa Yesus sebagai suatu allah”?

w88 s-49 hlm. 16 par. 13

"Di ayat itu Tomas mengatakan kepada Yesus: ”Ya Tuhanku dan Allahku!” ... tidak ada keberatan bahwa Tomas menyapa Yesus sebagai suatu allah. Hal itu akan selaras dengan fakta bahwa Yesus, sebelum menjadi manusia, pasti suatu allah, yaitu, suatu pribadi ilahi yang berkuasa ... Yesus bahkan mengutip dari Mazmur untuk memperlihatkan bahwa orang yang berkuasa disebut sebagai ”allah.” (Mazmur 82:1-6; Yohanes 10:34, 35) Rasul Paulus menulis bahwa ada ”banyak ’allah’ dan banyak ’tuhan.’” (1 Korintus 8:5) Bahkan Setan disebut ”ilah zaman [”sistem,” NW] ini.”—2 Korintus 4:4."

Dalam Alkitab, ada dua macam Allah (dan allah). Yang pertama adalah Allah sejati, dan yang kedua adalah allah yang bukan Allah sejati (entah sebatas pribadi yang diberikan kuasa oleh Yehuwa atau allah gadungan).

(Mazmur 82:1)	Allah berdiri dalam sidang Ilahi; Di tengah-tengah para allah ia menghakimi:
Ayat 7 menuliskan bahwa “para allah” ini “akan mati seperti manusia” dan “seperti salah seorang pembesar, kamu akan jatuh!’” Jadi, Mazmur 82 berbicara tentang “allah”, yang bukan “Allah sejati”
(1 Korintus 8:5)	Karena meskipun ada yang disebut ”allah-allah”, baik itu di surga maupun di bumi, sebagaimana ada banyak ”allah” dan banyak ”tuan”,
Ayat ini tentunya menunjuk “allah-allah ini sebagai Allah yang palsu, bukan “Allah sejati”, karena digunakan kata “banyak”
(2 Korintus 4:4)	di antara mereka itulah allah sistem ini membutakan pikiran orang-orang yang tidak percaya, agar penerangan dari kabar baik yang mulia mengenai KRISTUS, yang adalah gambar Allah, tidak dapat menembus.
Jelas menunjuk pada allah palsu, karena mereka “membutakan pikiran orang-orang”

Apakah dalam Yoh. 20:28 ada petunjuk bahwa Yesus hanyalah "penguasa" yang diberi wewenang ilahi?

Ternyata tidak....

(Yohanes 20:29)	Yesus mengatakan kepadanya, ”Karena engkau telah melihat aku, sudahkah engkau percaya? Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya.”
(Yohanes 20:30)	Pastilah, Yesus mengadakan banyak tanda lain juga di hadapan murid-muridnya, yang tidak ditulis dalam gulungan ini.
(Yohanes 20:31)	Tetapi semuanya ini telah ditulis agar kamu percaya bahwa Yesus adalah KRISTUS, Putra Allah, dan agar, karena percaya, kamu dapat memperoleh kehidupan dengan perantaraan namanya.

Ada dua pertanyaan besar yang patut dimunculkan:

(1) 1) jika memang Yesus hanyalah sekedar “suatu allah”, mengapa begitu pentingnya untuk percaya bahwa Ia adalah “suatu allah” (ayay 31)?

(2) 2) Jika Tomas hanya percaya Yesus adalah “suatu allah”, mengapa Yesus hingga mengatakan kepadanya “Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya”?

Tentu ini berarti bahwa Yesus adalah pribadi yang lebih dari “suatu allah”, karena Ia adalah Putra Allah (Anak Allah menunjukkan bahwa Yesus berhakikat setara dengan Bapak; keduanya sama-sama Allah, sama halnya kita dan ayah kita; sama-sama manusia)

Jadi, Yesus bukanlah “suatu allah”, tetapi lebih dari itu; adalah Sang Putra Allah, yang sehakikat dengan Bapaknya.