Terima kasih untuk pertanyannya.
Pertama, ada hal yang menarik, yaitu bunyi ayat ini:
LAI | 2:11 Beribadahlah kepada TUHAN dengan takut dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar, 2:12 supaya Ia jangan murka dan kamu binasa di jalan, sebab mudah sekali murka-Nya menyala. Berbahagialah semua orang yang berlindung pada-Nya! |
TDB | Ciumlah sang putra, agar Ia tidak menjadi berang Dan kamu tidak binasa dari jalan itu, Karena kemarahannya mudah berkobar. Berbahagialah semua orang yang berlindung kepadanya. |
ESV | Kiss the Son, lest he be angry, and you perish in the way, for his wrath is quickly kindled. Blessed are all who take refuge in him. |
Seperti yang sebelumnya Saudara singgung; ada sedikit perbedaan terjemahan di sini. Yang lebih benar adalah terjemahan “ciumlah Sang Putra” atau “kiss the Son”. (ada yang mengatakan bahwa kata “bar” (anak) di sini dapat berarti “seseorang yang terpilih”, tetapi jikapun makna kata ini dipilih, tak akan merubah makna, karena seluruh konteks Mazmur 2 ini sudah jelas menunjuk pada Yesus)
Kedua, siapakah sang Putra di sini? Yesus (ayat 7).
Ketiga, menarik, kita harus berlindung pada Yesus (kalimat terakhir). Hal ini sejalan dengan:
(Yesaya 11:10) | Pasti terjadi pada hari itu bahwa akar Isai akan tampil dan berdiri sebagai tanda bagi bangsa-bangsa. Kepadanya bahkan bangsa-bangsa akan berpaling untuk meminta keterangan, dan tempat peristirahatannya akan menjadi mulia. |
(Roma 9:33) | sebagaimana ada tertulis, ”Lihat! Aku meletakkan di Zion sebuah batu sandungan dan batu yang menyebabkan pelanggaran, tetapi ia yang menaruh imannya kepadanya tidak akan dikecewakan.” |
Bandingkan dengan bagian ayat lain yang menyatakan bahwa kita berlindung kepada Yehuwa
(Mazmur 11:1)
| Kepada Yehuwa aku berlindung. Betapa berani kamu sekalian mengatakan kepada jiwaku, ”Larilah seperti burung ke gunungmu! |
(Mazmur 118:8-9) | Lebih baik berlindung kepada Yehuwa Daripada percaya kepada manusia. Lebih baik berlindung kepada Yehuwa Daripada percaya kepada para bangsawan. |
Jika kita berlindung, kepada siapakah kita akan pergi? Ke malaikat Mikhael (Yesus) atau kepada Yehuwa saja?
Keempat, kita bukan dikatakan untuk hanya sekedar menghargai Yesus, tapi bahkan kita dikatakan “ciumlah sang Putra.” Betapa dalam makna perintah ini. Kita harus begitu dalamnya menghormati-Nya.
Kelima, apa makna kata “ciumlah”?
Easton's Bible Dictionary mengatakan bahwa makna kata “ciumlah” di sini adalah berkenaan dengan pemberian hormat*.
KESIMPULAN: Mazmur 2:12 ini memberikan gambaran betapa Yesus adalah pribadi yang spesial, yang kepada-Nya harus kita berikan hormat. Nah, hormat yang seperti apa? Hormat yang sebesar apa?
Saya teringat pada ayat:
(Yohanes 5:23) | agar semua orang menghormati Putra sama seperti mereka menghormati Bapak. Ia yang tidak menghormati Putra tidak menghormati Bapak yang mengutus dia. |
Ya, rasa hormat yang sama besarnya yang kita berikan kepada Bapak. Hal ini menandakan bahwa Yesus lebih dari sekedar malaikat, karena Ia disetarakan dengan Bapak. Mazmur 2:12 ini mencerminkan sifat ilahi Yesus, tetapi saya pribadi merasa kurang efektif untuk membuktikan Keilahian Yesus. Bisa digunakan ayat-ayat lainnya.
*Of affection (Genesis 27:26, 27; 29:13; Luke 7:38, 45); reconciliation (Genesis 33:4; 2 Samuel 14:33); leave-taking (Genesis 31:28, 55; Ruth 1:14; 2 Samuel 19:39); homage (Psalm 2:12; 1 Samuel 10:1); spoken of as between parents and children (Genesis 27:26; 31:28, 55; 48:10; 50:1; Exodus 18:7; Ruth 1:9, 14); between male relatives (Genesis 29:13; 33:4; 45:15). It accompanied social worship as a symbol of brotherly love (Romans 16:16; 1 Corinthians 16:20; 2 Corinthians 13:12; 1 Thessalonians 5:26; 1 Peter 5:14). The worship of idols was by kissing the image or the hand toward the image (1 Kings 19:18; Hosea 13:2).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar