Pertanyaan: Jika Allah sendiri yg turun ke bumi, tentu Alkitab tak perlu memakai kata "mengutus" dan di utus"? Mengutus dan diutus,tentu itu untuk dua pribadi yg berbeda. |
Sebelum menjawab keberatan ini, amat baik untuk kita memahami hal berikut:
Alkitab mengatakan bahwa “Allah mengutus Putranya”. Bagian lain Alkitab memperjelas bahwa Allah di sini menunjuk kepada Bapak.
Yohanes 3:17 | Karena Allah mengutus Putranya ke dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan agar dunia diselamatkan melalui dia. |
Yohanes 20:21 | Karena itu, Yesus mengatakan kepada mereka sekali lagi, ”Semoga kamu mendapat kedamaian. Sebagaimana Bapak telah mengutus aku, aku juga mengutus kamu.” |
Nah, jadi jelas bahwa ada dua pribadi; yang mengutus dan yang diutus. Orang yang percaya Tritunggal sama sekali tidak bermasalah dengan pernyataan ini, karena memang dipercaya bahwa Bapaklah yang mengutus Yesus. Bapak dan Yesus adalah dua pribadi yang berbeda. Tritunggal tidak pernah mengajarkan bahwa Bapak dan Yesus adalah satu pribadi yang sama. Menariknya, Menara Pengawal menuduh bahwa Tritunggal mengajarkan demikian. Betapa tidak jujurnya.
Berikut adalah buktinya, yang diambil dari buku pegangan Saksi, “Bertukar Pikiran”:
rs hlm. 392 Tritunggal | Tritunggal Definisi: Doktrin utama agama-agama Susunan Kristen. Menurut Kredo Athanasia, ada tiga Pribadi ilahi (Bapak, Putra, Roh Kudus), masing-masing dikatakan kekal, mahakuasa, tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah, setiap pribadi dikatakan sebagai Allah, tetapi semuanya adalah satu Allah. Pernyataan lain dari dogma tersebut menandaskan bahwa ketiga ”Pribadi” ini tidak terpisah dan berbeda tetapi merupakan tiga bentuk manifestasi ilahi. Jadi, penganut-penganut Tritunggal menandaskan kepercayaan mereka bahwa Yesus Kristus adalah Allah, atau bahwa Yesus dan Roh Kudus adalah Yehuwa. Bukan ajaran Alkitab. |
Dan yang terpenting, yang mengutus dan diutus tidak berhubungan dengan hakikat; maksudnya, yang mengutus tidak harus lebih tinggi hakikatnya daripada yang diutus, bisa juga sehakikat, misalkan:
ibu Saudara (manusia) mengutus Saudara (manusia) ke rumah tetangga untuk mengantarkan makanan. |
Di sini jelas bahwa manusia bisa mengutus manusia (keduanya berhakikat sama). Jadi, misalkan ada yang mengatakan “kalau Yesus Allah, mana bisa Ia diutus?”, jawabannya adalah bisa saja.
Jadi, pertanyaan di atas menyiratkan ketidakpahaman penanya tersebut mengenai Tritunggal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar