Blog ini tidak dibuat oleh seorang Saksi Yehuwa. Blog ini membahas ajaran Saksi Yehuwa dengan menggunakan publikasi dan Alkitab. Ditujukan kepada siapa saja yang berhati tulus dan ingin memeriksa kebenaran pengajaran Saksi Yehuwa.

Rabu, 17 Agustus 2011

Rasul dalam Alkitab Bisa Salah Mengajar?

Tanggapan Pembaca:

Kisah 10:11 -17,28,29 [pandangan Petrus yang salah dikoreksi]

Kisah 18:24-26 [Apolos diberitahu apa yg belum dia ketahui],

Kisah 15:1-21 [pemahaman sebagian sidang kristen tentang sunat dikoreksi]

Roma 7:22-24, [Paulus masih saja melakukan hal yg salah]

Kesimpulan:

1. Pemahaman firman terus berkembang secara progresif, dan hamba Allah juga manusia tidak sempurna (amsal 4 :18)

2. Mereka yang diurapi bisa kurang pemahaman, apalagi kita, maka perlunya untuk terus meneliti firman Allah terus-menerus

3. Yang terpenting: sikap kerendahan hati untuk menerima koreksi dari alkitab.

komentar ini telah diedit, untuk komentar sebelum diedit dapat dibaca di Siapakah saya?


Komentar yang menarik. Mari kita periksa apa yang dapat kita pelajari dari keempat ayat tersebut:

Komentar Pembaca

Tetapi, mohon perhatikan….

Kisah 10:11-17,28,29

pandangan Petrus yang salah dikoreksi

Sebelum Kisah 10 ini, Petrus tidak pernah menyebarluaskan pemahamannya yang salah ini kepada sidang jemaat (beda dengan MP).

Kisah 18:24-26

Apolos diberitahu apa yg belum dia ketahui

Ia tidak menyebarkan ajaran yang salah. Oleh Priscilla dan Aquila, Apolos diberikan pemahaman lebih, bukan berarti mereka mengatakan Apolos salah mengajar.

Kisah 15:1-21

pemahaman sebagian sidang kristen tentang sunat dikoreksi

Kisah 15 berbicara mengenai bantahan terhadap ajaran yang salah, bukan mengenai perubahan ajaran

Roma 7:22 -24

Paulus masih saja melakukan hal yg salah

Apakah pergumulan Paulus? Apakah ia bergumul karena ia mengajar salah? Tidak, ia sedang bergumul dengan tubuhnya dalam kecenderungan berdosa (ay. 14, 18, 23)

Sekedar sharing pribadi, saya mendapat sebuah pelajaran menarik dari Kisah 10. Di situ Allah mengkoreksi pandangan Paulus yang keliru. Setelah dikoreksi, barulah Paulus mengajar tentang perkara itu (10:28 dan pasal 11). Beginilah urutannya, dan bukan urutan balik ala Menara Pengawal: mengajar dulu, baru dikoreksi.

Untuk mengomentari kesimpulan Sdr.:

1A. Pemahaman firman memang terus berkembang, tetapi berkembang ke arah yang mendetail, bukan berkembang jadi pemahaman bolak-balik (seperti yang dilakukan MP)

1B. Ya, mereka tidak sempurna dalam hal masih ada kecenderungan berbuat dosa (seperti yang dikeluhkan Paulus di Rom. 7)

1C. Ams. 4:18 tidak dapat digunakan untuk perubahan ajaran, penjelasannya dapat dibaca dengan mengklik alamat ini

2A. "Kurang pemahaman" dalam arti apa? Dalam arti mereka mungkin tidak mengetahui hal yang detail, iya. tetapi kalau "kurang pemahaman" sampai mengganti ajaran, rasanya tidak. Silakan link alamat ini untuk mengetahui apa maksudnya “terang baru” sesungguhnya.

2B. Maksudnya siapa yang perlu meneliti firman terus-menerus? Pastinya bukan kita, bukan, karena bukankah ajaran datangnya hanya dari budak dan kita hanya sekedar menikmati (telan mentah?) saja?

3. Amin.

Tidak ada komentar: