Blog ini tidak dibuat oleh seorang Saksi Yehuwa. Blog ini membahas ajaran Saksi Yehuwa dengan menggunakan publikasi dan Alkitab. Ditujukan kepada siapa saja yang berhati tulus dan ingin memeriksa kebenaran pengajaran Saksi Yehuwa.

Kamis, 08 September 2011

Menara Pengawal: Rencana Keselamatan Baru Ada Setelah Mereka Jatuh dalam Dosa

w64 1/15 p. 52 par. 17

Before the perfect Adam and Eve sinned in the garden of Eden there was no need for God to purpose the ransoming of the world of mankind by a perfect human sacrifice. But as soon as that first human pair sinned God knew it or learned it… Immediately he formed his purpose of ransoming the world of Adam and Eve’s descendants.

[Terjemahan pribadi]

Sebelum Adam dan Hawa yang sempurna berdosa di Taman Eden, tidak ada kebutuhan untuk Allah merencanakan penebusan bumi umat manusia oleh sebuah korban manusia yang sempurna. Tetapi segera setelah pasangan manusia pertama berdosa Allah tahu itu atau belajar [dari] itu… Segera Ia membentuk rencana penebusan dunia keturunan Adam dan Hawa.



Menara Pengawal mengajarkan bahwa rencana keselamatan baru ada pada saat Adam dan Hawa jatuh dalam dosa. Benarkah demikian?

PERTAMA, jika Allah tahu bahwa Ia menciptakan manusia memiliki kehendak bertindak, apakah Allah bisa sampai tidak kepikiran bahwa manusia dapat mengambil keputusan yang salah?

w98 15/3 hlm. 14 par. 11

Allah menciptakan manusia untuk menghargai kemerdekaan. Ia mengaruniakan kepada mereka kesanggupan berupa kehendak bebas.

KEDUA, ayat berikut menyatakan bahwa rencana keselamatan sudah ada sebelum bumi dijadikan (berarti sebelum manusia dijadikan):

Efesus 1:4-7

sebagaimana ia telah memilih kita dalam persatuan dengan dia sebelum dunia dijadikan, agar kita kudus dan tanpa cacat di hadapannya dalam kasih. Sebab ia telah menetapkan kita sebelumnya untuk diangkat menjadi putra-putranya melalui Yesus Kristus, sesuai dengan kehendaknya yang berkenan kepadanya, demi pujian bagi kebaikan hatinya yang tidak selayaknya diperoleh dan yang mulia, yang dengan baik hati ia anugerahkan kepada kita melalui pribadi yang dikasihinya. Melalui dialah kita memperoleh kelepasan, yaitu melalui tebusan dengan darah pribadi itu, ya, pengampunan atas pelanggaran-pelanggaran kita, sesuai dengan kekayaan dari kebaikan hatinya yang tidak selayaknya diperoleh.

KETIGA, maukah Saudara menyembah Allah yang kaget-kagetan, yang tidak ada perencanaan dari awal? Dalam Kekristenan, Allah yang dikenal adalah Allah yang sudah tahu apa yang akan terjadi pada masa depan. Jika Ia tahu masa depan, berarti Ia tahu bahwa masa depan penciptaan manusia adalah manusia jatuh dalam dosa, bukan?

Yesaya 46:10

Pribadi yang sejak awal memberitahukan kesudahannya, dan dari masa lampau, hal-hal yang belum terlaksana; Pribadi yang mengatakan, ’Rancanganku akan tetap bertahan, dan segala sesuatu yang aku sukai akan kulakukan’;

Ia adalah Allah yang tahu segala sesuatu yang akan terjadi. Ia bukanlah Allah yang berpikiran pendek.

Maukah Saudara mengandalkan model Allah yang seperti diajarkan Menara Pengawal?

5 komentar:

Anonim mengatakan...

jelasnya, TIDAK :D

Anonim mengatakan...

terus yg bener gmn? kalo emg Allah sudah tau semua akan terjadi seperti ini, berarti emg disengaja? meskipun Allah tau bhw manusia akan berdosa & konsekuensinya hrs menjadi tidak sempurna & mengalami kematian & penderitaan sperti skrg ini, tapi tetep aja Allah menciptakan manusia?

Tidak semua org bisa menerima kenyataan tsb toh? klo memang gt berarti bisa2 ada org yg menganggap Allah jahat dong ? dgn pemikiran : " Allah udah tau manusia bakal berdosa & menderita spt ini, kok masih menciptakan manusia. mending ga usa diciptakan aja, biar aku gak usah menderita kyk skrg ini."

gak tau lagi kalo Anda menganggap manusia yg berpikiran spt di atas itu berdosa.

saksiyehuwa mengatakan...

pertanyaan Saudara sudah dibahas di http://www.saksiyehuwa.org/2011/09/jika-allah-tahu-bahwa-manusia-akan.html

semoga dapat membantu

Anonim mengatakan...

Trus misalnya nih, misalnya saya mengalami kejadian buruk, misalnya: orang tua saya mati kecelakaan // atau saya diperkosa sampe hamil // atau misalnya daerah saya mengalami bencana sampe saya kehilangan banyak org yg dicintai // atau kejadian2 buruk yg lainnya, apakah saya berdosa jika berpikir : "kenapa Allah harus menciptakan saya (manusia), klo Allah sdh tau mns jatuh ke dlm dosa & akibatnya sampe saya harus mengalami kejadian seperti ini? lebih baik saya tidak diciptakan. hidup harus menderita seperti ini."

Tadi itu pemisalan, krn memang bnyk kan org yg mengalami kejadian spt itu.

saksiyehuwa mengatakan...

Dear Sdr. Anonymous,

kalau Saudara mengasihi Allah dan tidak pernah berprasangka bahwa "Allah jahat", maka "segala sesuatu" (termasuk musibah yang paling memilukan sekalipun) mendatangkan kebaikan bagi Saudara.

Rom 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan BAGI MEREKA yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Allah Alkitab bukanlah Allah yang bisa berbuat jahat, yang Ia lakukan itu baik untuk kita... sekali lagi, ini hanya kalau Saudara "mengasihi Dia".

banyak orang yang dalam kemalangannya justru menemukan Allah. apakah Saudara akan menjadi salah satu dari orang-orang tersebut yang pada akhirnya akan bersyukur untuk semua musibah yang Tuhan anugerahkan? atau Saudara hanya mau yang enak-enak saja?

selamat bergumul dan berdoa