Blog ini tidak dibuat oleh seorang Saksi Yehuwa. Blog ini membahas ajaran Saksi Yehuwa dengan menggunakan publikasi dan Alkitab. Ditujukan kepada siapa saja yang berhati tulus dan ingin memeriksa kebenaran pengajaran Saksi Yehuwa.

Minggu, 09 Oktober 2011

Dapatkah Saudara Berdoa kepada Bapak? (MP, September 2011)

Berikut adalah kutipan dari hal. 16 majalah Menara Pengawal bulan ini:



Dapatkah kita sampai kepada Bapak melalui Yesus?

Ya, namun sayangnya, jawaban ini hanya berlaku untuk 144.000 orang saja, karena Menara Pengawal mengajarkan bahwa hanya manusia sejumlah ini saja yang diperantarai Yesus kepada Bapak. Sisanya tidak diperantarai.

1 Timotius 2:5

Sebab ada satu Allah, dan satu perantara antara Allah dan manusia, yaitu seorang manusia, Kristus Yesus,

w91 15/2 hlm. 17 par. 8

Maka, korban tebusan penting sekali bagi perjanjian baru, yang Perantaranya adalah Yesus. Paulus menulis, ”….” (1 Timotius 2:5, 6) Kata-kata tersebut khususnya berlaku atas ke-144.000, dengan siapa perjanjian baru diadakan.

Hal ini berarti kawanan besar tidak dapat sampai kepada Bapak, karena tidak diperantarai Yesus. Jadi, rasanya kutipan ini hanya berlaku atas kaum terurap, bukan atas Saudara yang adalah kawanan besar.

Atau apakah Saudara tahu cara lain sampai kepada Bapak tanpa melalui perantaraan Yesus?

Selain itu, ada hal menarik yang dapat kita bahas dari kutipan ini. Publikasi tersebut menyinggung “datang kepada Bapak”.

Dapatkah kawanan besar sampai kepada Bapak? Dari pembahasan sebelumnya, kita mengetahui bahwa mustahil datang kepada Bapak tanpa diperantarai Yesus. Masalahnya, Menara Pengawal mengajarkan bahwa hanya kaum terurap yang diperantarai Yesus; kawanan besar tidak. Hal ini cukup untuk membuat kawanan besar tak dapat sampai kepada Bapak.

Namun, anggaplah dapat sampai kepada Bapak. Apakah kawanan besar dapat menyapa-Nya dengan sebutan “Bapak”?

Nah, untuk memanggil Allah Bapak dengan sebutan “Bapak”, tentunya kita harus menjadi anak-Nya. Tidak ada jalan lain dari ini. Bayangkan ada orang yang tidak kita kenal memanggil ayah kita sebagai “bapak”-nya. Tentu hal ini janggal sekali, karena untuk memanggil seseorang sebagai “bapak”, minimal kita diadopsi (diangkat menjadi anak) olehnya.

Roma 8:15-16

Sebab kamu tidak menerima perasaan batin sebagai budak, yang menghasilkan perasaan takut lagi, tetapi kamu menerima perasaan batin sebagai orang yang telah diangkat menjadi putra, dengan perasaan batin itulah kita berseru, ”Abba, Bapak!” Roh itu sendiri memberikan kesaksian bersama roh kita bahwa kita adalah anak-anak Allah.

Nah, masalahnya, Menara Pengawal mengajarkan bahwa HANYA 144.000 yang diangkat Allah sebagai anak, sisanya, kawanan besar TIDAK diangkat sebagai anak.

w04 15/7 hlm. 26

Orang-orang yang punya harapan untuk hidup di surga menerima kebebasan ini sewaktu mereka diurapi dengan roh kudus. Meskipun tubuh mereka bersifat jasmani dan tidak sempurna, Allah menyatakan mereka adil-benar dan mengangkat mereka sebagai anak-anak rohani-Nya. (Roma 3:24; 8:16, 17)

w03 15/2 hlm. 19 par. 6

Allah telah menetapkan hak istimewa itu hanya bagi orang-orang yang telah Ia urapi dengan roh kudus sebagai ”sesama ahli waris bersama Kristus”. (Roma 8:14-18; 1 Yohanes 2:20)

w03 15/2 hlm. 21 par. 18

Kesaksian roh Allah meyakinkan orang-orang Kristen terurap bahwa mereka memiliki prospek surgawi. … (Roma 8:15-17)

w91 15/3 hlm. 19

Ke-144.000 orang itu …

Ya, mereka yang memiliki panggilan surgawi mempunyai kesaksian dari roh Allah tentang hal itu. Berkenaan hal ini, Paulus menulis di Roma 8:15-17, ”….” Melalui roh atau tenaga aktif Allah, kaum terurap berseru, ”ya Abba, ya Bapa!”

Pertanyaannya sederhana saja: Saudara adalah salah satu dari kawanan besar, dan Organisasi Saudara mengajarkan bahwa Saudara tidak diangkat anak oleh Bapak; kalau demikian, mengapa Saudara masih dapat memanggil-Nya dengan sebutan “Bapak”? Mengapa Saudara masih dapat berdoa kepada “Bapak”, padahal Saudara bukan anak yang diangkat oleh-Nya?

Rasanya sama seperti anak tetangga yang memanggil-manggil seorang pria adalah bapaknya, padahal pria tersebut bukanlah ayah jasmani atau ayah adopsinya.

8 komentar:

Anonim mengatakan...

kalo ga di angkat jd anak, berarti useless dong kita bersyukur bahkan meminta?

Mr. LUGAS mengatakan...

Jika kita tidak bisa berdoa kepada BAPA ...lalu apa gunanya YESUS mengajarkan DOA BAPA KAMI ????
maaf saya tidak pernah membenci kristen dari aliran manapun ..justru kita seharusnya mencari kebenaran ajaran FIRMAN TUHAN lewat diskusi seperti ini,janganlah kita asal percaya saja dengan suatu ajaran atau aliran apapun,tapi harus benar2 kita buktikan kebenarannya lewat pengujian pengujian diskusi seperti ini ...thxs TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA SEMUA ...

saksiyehuwa mengatakan...

Sdr. Anonym....

jagankan bersyukur atau meminta, kalau kita bukan anak, bahkan kita tak bisa sapa Dia dengan sebutan "Bapak".

herannya, jutaan Saksi Yehuwa di seluruh dunia memanggil Dia "Bapak", padahal mengingkari diri diangkat anak.

Anonim mengatakan...

anda mengutip sebagian/secuil dari w91 15/2 hlm. 17 par. 8 spt yang anda sebut, hanya sesuai dgn caranalar anda, walaupun saya tidak baca keseluruhan artikel tsb, disana anda sebut kata "KHUSUSnya berlaku atas..." jadi dari sudut tatabahasa ada juga perlakuan (saya katakan Pasti)"UMUM" diluar itu untuk itu yang nilainya sama, coba anda tampilkan semua materi yang anda kutip w91 15/2 hlm 17,saya ingin tahu apakah isi materi tsb secara penuh,bisakah anda tampilkan semua

Anonim mengatakan...

Saya membaca blog anda dari "pokok doa" kemudian ke (1 Timotius 2:5, 6)yaitu perantara perjanjian baru, memang ada hubungannya tapi lain pembahasannya, bisakah pemilik blog menampilkan semua w-91 itu? klo baca sekilas memang ya..tapi kalau comot-comot ya kagak jelaslah,bisa jadi "Bapak" tetangga dipanggil jadi "Bapak" sendiri, kalau lengkap bisa jadi "Oom" tetangga dipanggil"Tante" oleh saya

saksiyehuwa mengatakan...

1 tim. 2:5 berhubungan dengan pembahasan doa, karena kita diperantarai Yesus untuk sampai kepada Bapak.... kalau Yesus bukan perantara kita, bagaimana kita dapat sampai kepada Bapak, memanggilnya "Bapak", dan bersekutu dengan-Nya?

saksiyehuwa mengatakan...

berikut adalah kutipan satu paragraf sebelum dan sesudahnya (jika Saudara mau paragraf-paragraf sesudah dan setelahnya, silakan beritahu saya):

"7 Untuk maksud itu, ke-144.000 imam-raja ”ditebus [”dibeli”, NW] dari antara manusia”. (Wahyu 14:4) Hal ini dicapai dengan perantaraan ”perjanjian baru”. Perjanjian ini adalah kontrak antara Allah Yehuwa dan Israel rohani milik Allah agar anggota-anggotanya melayani sebagai raja dan imam. (Yeremia 31:31-34; Galatia 6:16; Ibrani 8:6-13; 1 Petrus 2:9) Namun, bagaimana perjanjian antara Allah dan manusia yang tidak sempurna dimungkinkan? Paulus menjelaskan, ”Di mana ada wasiat [antara Allah dan manusia yang tidak sempurna], di situ harus diberitahukan tentang kematian pembuat wasiat itu. Karena suatu wasiat barulah sah, kalau pembuat wasiat itu telah mati, sebab ia tidak berlaku, selama pembuat wasiat itu masih hidup.”—Ibrani 9:16, 17.
8 Maka, korban tebusan penting sekali bagi perjanjian baru, yang Perantaranya adalah Yesus. Paulus menulis, ”Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi perantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, yang telah menyerahkan diriNya sebagai tebusan [yang sebanding, NW] bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan.” (1 Timotius 2:5, 6) Kata-kata tersebut khususnya berlaku atas ke-144.000, dengan siapa perjanjian baru diadakan.
9 Ketika Allah membuat perjanjian dengan Israel jasmani, perjanjian tersebut baru sah secara hukum pada waktu darah binatang dicurahkan sebagai korban. (Ibrani 9:18-21) Demikian pula, agar perjanjian baru dapat mulai berfungsi, Kristus harus mencurahkan ”darah perjanjian”. (Matius 26:28; Lukas 22:20) Dengan Kristus sebagai Imam Besar dan juga ”Pengantara dari suatu perjanjian yang baru”, Allah menerapkan nilai dari darah Yesus atas mereka yang dibawa ke dalam perjanjian baru itu, secara sah menganugerahi mereka pembenaran sebagai manusia. (Ibrani 9:15; Roma 3:24; 8:1, 2) Allah kemudian dapat membawa mereka ke dalam perjanjian baru untuk menjadi imam-raja surgawi! Sebagai Pengantara dan Imam Besar mereka, Yesus membantu mereka dalam memelihara kedudukan yang bersih di hadapan Allah.—Ibrani 2:16; 1 Yohanes 2:1, 2." (w91 15/2 hlm. 17 par. 7-9)

saksiyehuwa mengatakan...

MP sendiri mengajarkan bahwa roh TIDAK memberikan kesaksian bagwa kawanan besar adalah anak Allah

"Pertama, Yesus membersihkan surga dari semua sisa penentang pemerintahan Allah. (Baca Penyingkapan 12:10, 12.) Lalu, ia mengalihkan perhatiannya ke pengumpulan sisa calon anggota pemerintahan Kerajaannya untuk melengkapi jumlah 144.000. Pada pertengahan tahun 1930-an, tugas itu tampaknya hampir selesai dan banyak di antara orang-orang yang menyambut pengabaran tidak memiliki hasrat untuk pergi ke surga. Roh TIDAK MEMBERIKAN KESAKSIAN bersama mereka bahwa mereka adalah putra Allah. (Bandingkan Roma 8:16.) Sebaliknya, mereka menyatakan diri sebagai ”domba-domba lain”, yang memiliki harapan untuk hidup selama-lamanya di bumi firdaus. (Yoh. 10:16)" (w08 15/1 hlm. 22-23 par. 14, kapital oleh saya)


berikut adalah kutipan dari buku Pemahaman yang memperjelas bahwa 1 Tim. 2:5 menunjuk pada 144.000 dan kepada sekelompok orang yang diperantarai ini yang "diangkat menjadi anak Allah".

"Orang-Orang yang Kristus Perantarai. Rasul Paulus menyatakan bahwa hanya ada ”satu perantara antara Allah dan manusia, yaitu seorang manusia, Kristus Yesus, yang memberikan dirinya sebagai tebusan yang sepadan bagi semua orang”—baik bagi orang Yahudi maupun non-Yahudi. (1Tim 2:5, 6) Ia memperantarai perjanjian baru antara Allah dan orang-orang yang diikutsertakan dalam perjanjian baru itu, yakni sidang jemaat Israel rohani. (Ibr 8:10-13; 12:24; Ef 5:25-27) Kristus menjadi Perantara agar orang-orang yang dipanggil dapat ”menerima janji warisan abadi” (Ibr 9:15); ia tidak membantu para malaikat, tetapi ”benih Abraham”. (Ibr 2:16) Ia membantu orang-orang yang bakal diikutsertakan dalam perjanjian baru itu agar mereka ’diangkat sebagai anak’ dalam rumah tangga Yehuwa yang terdiri dari putra-putra rohani; orang-orang ini akhirnya akan berada di surga sebagai saudara-saudara Kristus, dan bersama dia menjadi bagian dari benih Abraham. (Rm 8:15-17, 23-25; Gal 3:29) Ia telah memberi mereka roh kudus yang dijanjikan, dan dengan roh itu mereka dimeteraikan dan diberi tanda tentang apa yang akan datang, yakni warisan surgawi mereka. (2Kor 5:5; Ef 1:13, 14) Sebagaimana disingkapkan dalam Penyingkapan 7:4-8, orang-orang yang pada akhirnya akan dimeteraikan secara permanen semuanya berjumlah 144.000 orang." (it-2 hlm. 448).