Yoh. 5:18 adalah salah satu ayat yang jelas mengajarkan keilahian Yesus; Yesus setara secara hakikat dengan Bapak.
Yohanes 5:18 | Sesungguhnya, oleh karena itulah orang-orang Yahudi makin berupaya membunuh dia, karena ia tidak saja melanggar hari Sabat tetapi ia juga menyebut Allah sebagai Bapaknya sendiri, membuat dirinya sama dengan Allah. |
Bagaimana sanggahan Menara Pengawal terhadap ayat ini?
ti hlm. 24 | AYAT lain yang diajukan untuk mendukung Tritunggal adalah Yohanes 5:18.… Tetapi siapa yang mengatakan bahwa Yesus menyamakan dirinya dengan Allah? Bukan Yesus. Ia membela diri menghadapi tuduhan-tuduhan palsu ini langsung dalam ayat berikutnya (19): “Maka Yesus menjawab mereka, katanya: . . . ‘Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diriNya sendiri jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya.’” Dengan ini Yesus menunjukkan kepada orang-orang Yahudi bahwa ia tidak sama dengan Allah dan karena itu tidak dapat bertindak atas prakarsanya sendiri. Dapatkah kita membayangkan seseorang yang setara dengan Allah Yang Mahakuasa berkata bahwa ia “tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diriNya sendiri”? (Bandingkan Daniel 4:34, 35.) Menarik, bahwa ikatan kalimat dari Yohanes 5:18 maupun 10:30 menunjukkan bahwa Yesus membela dirinya terhadap tuduhan-tuduhan palsu dari orang-orang Yahudi, yang seperti para penganut Tritunggal, mengambil kesimpulan-kesimpulan yang salah! |
Mari kita perhatikan hal-hal menarik mengenai komentar Menara Pengawal ini:
1. 1. Siapa yang mengatakan bahwa Ia menyamakan dirinya dengan Bapak? Jawabannya, Yesus sendiri.
Yohanes 5:16-18 | Dan oleh karena itulah orang-orang Yahudi mulai menganiaya Yesus, sebab ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat. Namun, ia menjawab mereka, ”Bapakku terus bekerja hingga sekarang, dan aku pun terus bekerja.” Sesungguhnya, oleh karena itulah orang-orang Yahudi makin berupaya membunuh dia, karena ia tidak saja melanggar hari Sabat tetapi ia juga menyebut Allah sebagai Bapaknya sendiri, membuat dirinya sama dengan Allah. |
Yesus memanggil Bapak dengan “Bapak” dan menurut konteks pemahaman masyarakat saat itu, hal ini sama saja dengan menyetarakan diri dengan Allah. Tentu Yesus tahu latar belakang sejarah ini, namun mengapa Ia masih saja mau “menyebut Allah sebagai Bapak”? Tentu saja ini karena Yesus memang bertujuan untuk menyatakan bahwa Ia dan Bapak adalah dua pribadi yang setara.
2. 2. Apakah ayat 19 membuktikan bahwa Yesus tidak setara dengan Allah? Justru tidak. Hal ini membuktikan bahwa Ia setara dengan Bapak.
Ternyata tidak. Menara Pengawal tidak mengutip ayat tersebut secara lengkap. Masih ada kelanjutan ayat tersebut yang menyimpan makna amat dalam.
Yohanes 5:19 | Maka, sebagai jawaban, Yesus selanjutnya mengatakan kepada mereka, ”Sesungguh-sungguhnya aku mengatakan kepadamu: Putra tidak dapat melakukan satu perkara pun atas prakarsanya sendiri, tetapi ia hanya melakukan apa yang ia lihat dilakukan oleh Bapak. Karena perkara apa pun yang dilakukan oleh Pribadi itu, perkara-perkara itu juga yang dilakukan Putra dengan cara yang sama. |
Ayat ini mengajarkan bahwa Yesus tidak dapat melakukan sesuatu secara semberono, namun Ia hanya dapat melakukan hal-hal yang dilakukan Allah. Mengapa begini? Ya, jelas karena Ia adalah Allah.
Sama seperti kita tidak dapat menyelam berjam-jam di laut lepas karena kita bukan ikan, kita adalah manusia. Demikian juga Yesus yang adalah Allah; Ia hanya mampu melakukan hal-hal yang dilakukan Bapak. Dikatakan juga bahwa “perkara apa pun” (bukan “sebagian”, namun “semua” perkara) yang dilakukan Bapak akan dilakukan Yesus. Terlebih dari itu, Yesus akan melakukannya dengan “cara yang sama” yang dilakukan Bapak.
Bukankah ini adalah bukti bahwa Ia dan Bapak adalah dua pribadi yang sehakikat; sama-sama Allah?
3. 3. Tepat 4 ayat setelah ayat ini, ada pernyataan yang luar biasa.
Yohanes 5:23 | agar semua orang menghormati Putra sama seperti mereka menghormati Bapak. Ia yang tidak menghormati Putra tidak menghormati Bapak yang mengutus dia. |
Ayat ini mengajarkan kita agar menghormati Yesus sama seperti kita menghormati Bapak. Jadi, tidaklah benar jika kita lebih menganggap Bapak lebih tinggi atau lebih super atau lebih mahakuasa dari Yesus.
Sudahkah Saudara menghormati Yesus sama seperti Saudara menghormati Bapak?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar