Blog ini tidak dibuat oleh seorang Saksi Yehuwa. Blog ini membahas ajaran Saksi Yehuwa dengan menggunakan publikasi dan Alkitab. Ditujukan kepada siapa saja yang berhati tulus dan ingin memeriksa kebenaran pengajaran Saksi Yehuwa.

Selasa, 03 Januari 2012

Sempat Bergabung dengan PBB

Menara Pengawal sudah lama sekali mengajarkan bahwa PBB (UN, United Nations) adalah organisasi Setan.

w01 15/11 hlm. 19 par. 14

Tidak soal harapan kita di surga atau di bumi, kita bukan bagian dari dunia, dan kita tidak tercemar oleh tulah-tulah maut secara rohani seperti perbuatan amoralnya, materialismenya, agama palsunya, dan ibadatnya kepada ”binatang buas” dan ’patungnya’, Perserikatan Bangsa-Bangsa.

re psl. 34 hlm. 248 par. 9

PBB sebenarnya suatu tiruan yang juga suatu penghinaan atas Kerajaan Mesias Allah melalui Pangeran PerdamaianNya, Yesus Kristus—yang pemerintahannya tidak pernah akan berakhir.

w50 10/1 p. 366

Today every effort is being made by the Devil’s organization to bolster its forces and hold on to its domination of the earth. Under the banner of the United Nations the powers of this old world are engaged in a strenuous propaganda and military struggle in an effort to strengthen its entrenched position.

w59 3/1 p. 150

THIS is a day of signs and wonders. Satan has his signs and wonders, foremost of which is the United Nations organization with its headquarters in New York city. The “false prophet” and others draw attention to this wonder as man’s only hope for world peace.

Bahkan MP menggambarkannya sebagai binatang buas:

Babylon The Great Has Fallen! — God's Kingdom Rules, Watchtower, 1963, p. 577

Namun, apakah Saksi Yehuwa kini tahu bahwa Menara Pengawal pernah bergabung kepada organisasi yang dikatakannya sendiri sebagai “organisasi Setan”?

Berikut adalah scan surat dari PBB yang menyatakan bahwa Menara Pengawal telah resmi menjadi anggota organisasi non-pemerintahan di bawah PBB pada tahun 1992 dan telah resmi mengakhiri keanggotaannya pada 2001.

Mengapa Menara Pengawal sempat bergabung selama kurang lebih 9 tahun dengan organisasi yang sudah sejak lama dicap Menara Pengawal sendiri sebagai organisasi Setan?

Sungguh kemunafikan yang besar, ketika Menara Pengawal menyudutkan gereja-gereja karena mendukung PBB, namun pada saat yang sama, Menara Pengawal sendiri menghabiskan 9 tahun bergabung dengan PBB.

w89 1/9 hlm. 7

Demikian pula dengan penggantinya, Perserikatan Bangsa Bangsa. Namun, pada hari Piagam PBB ditandatangani, sebuah tajuk rencana dalam The New York Times menamakannya ”pohon perdamaian” dan berkata, ”Suatu harapan besar lahir . . . Hal-hal besar akan datang.” Demikian pula halnya, para pemimpin gereja menyebut PBB ”harapan satu-satunya” untuk perdamaian dan ”harapan terakhir.”

Menyatakan bahwa organisasi-organisasi manusia dapat melakukan hal-hal yang hanya akan dicapai oleh Kerajaan Allah adalah menghujat.

re psl. 21 hlm. 139

Para anggota gereja diajar

bahwa maksud-tujuan Allah akan

terlaksana melalui politik. Almarhum Kardinal Spellman mengatakan: ”Hanya ada satu jalan menuju perdamaian . . . , yaitu jalan raya demokrasi.” Warta berita melaporkan keterlibatan agama dalam politik sedunia (bahkan dalam pemberontakan-

pemberontakan) dan dukungannya atas PBB sebagai ”harapan terakhir untuk kerukunan dan perdamaian.”

Saudara dapat menilai sendiri apakah Menara Pengawal yang Saudara perlakukan sebagai “bahtera Nuh” adalah organisasi yang jujur atau tidak.

Tetapi, hikmat yang datang dari atas adalah pertama-tama murni, lalu suka damai, bersikap masuk akal, siap untuk taat, penuh belas kasihan dan buah yang baik, tidak membeda-bedakan orang, tidak munafik.” (Yakobus 3:17)


8 komentar:

Anonim mengatakan...

Silakan baca di sini untuk sanggahan

http://jehovahsjudgment.co.uk/watchtower-un-ngo/

saksiyehuwa mengatakan...

update minggu depan membahas mengenai link yang Sdr berikan.

terima kasih untuk komentarnya.

saya kadang heran, karena sudah jelas organisasi melarang adanya web yang dibuat Saksi untuk menjelaskan imannya, tapi kok banyak yang tetap saja membuat web demikian.

*** km 11/97 hlm. 3 Kabar Baik di Internet ***
Kita tidak perlu membuat sendiri halaman-halaman Internet tt Saksi-Saksi Yehuwa, kegiatan kita, atau kepercayaan kita. Situs resmi kita menyajikan informasi yg saksama bagi siapa pun yg menginginkannya.

saksiyehuwa mengatakan...

Dear Sdr, maaf saya kali ini tidak membahasnya pada updatean kali ini.
saya sudah mengunjungi site tersebut dan saya rasa kurang tepat untuk membahasnya khusus pada artikel tersendiri, karena site itu bukan site Saksi yang resmi.
saya akan membahasnya melalui komen di sini. namun saya minta maaf hari ini saya belum dapat melakukannya. saya usahakan dalam minggu ini sudah saya kirimkan komentar saya di sini.
mohon maaf.

Anonim mengatakan...

minggu bagi Anda adalah bulan atau tahun...hehe
tapi tidak masalah, tidak Anda tanggapi juga tidak apa. biarkan pembaca yang menyimpulkan.

ingat aja kata-kata Yesus
Mat 5:37,

saksiyehuwa mengatakan...

maafkan saya lupa membahas pertanyaan Saudara. mohon dimaklumi, karena saya juga bekerja, dan hanya saya sendiri yang mengelola blog ini.

saya rasa tidak fair kalau saya bahas web yang Saudara berikan itu, karena (menurut saya), web tersebut tidak merepresentasikan posisi Menara Pengawal (MP).
misalkan berikut:
1) pihak kontra: "The Watchtower teaches that Christians should have nothing whatsoever to do with the UN. They are hypocrites for violating their own standards."
2) web tersebut:"Totally false. The UN is taught to be of the “superior authorities”, just like the USA or UK governments. As such, they can be used as employers, disaster relief assistants, etc, and to advance true worship. Apostates have been unable to provide a single Watchtower article teaching that “Christians should have nothing whatsoever to do with the UN.”

saksiyehuwa mengatakan...

PERTAMA, sepengetahuan saya (koreksi jika saya salah), MP mengajarkan bahwa Saksi tidak boleh berurusan dengan PBB. Ini bukan artinya Saksi bertindak tidak sopan terhadap PBB< tapi Saksi hanya memberikan respek sepantasnya saja, sebagaimana merespek Pemerintah Politik.

"Saksi-Saksi Yehuwa memandang organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa sama seperti mereka memandang badan pemerintah dunia lainnya. Mereka mengakui bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa terus ada atas izin Yehuwa. Selaras dengan Alkitab, Saksi-Saksi Yehuwa memberikan respek yang sepatutnya kepada semua pemerintah dan menaati mereka selama ketaatan demikian tidak menuntut agar mereka berbuat dosa terhadap Allah." (w95 1/10 hlm. 7)

"Mereka tidak mendukung komplotan apapun dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau sarana perdamaian lain." (w87 s-40 hlm. 18 par. 15)

KEDUA, bagaimana mengenai kegiatan kemanusiaan PBB? MP mengakui bahwa PBB banyak memberikan pengaruh baik, tapi kemudian MP memberi sub-judul "Perdamaian dan Keamanan—Tujuan yang Tidak Tercapai"

"Selama 50 tahun organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa telah membuat upaya yang patut disimak untuk menghasilkan perdamaian dan keamanan dunia. Dengan meyakinkan dapat dibuktikan bahwa ia bisa jadi telah mencegah meletusnya perang dunia ketiga, dan pemusnahan kehidupan manusia secara keseluruhan melalui penggunaan bom nuklir tidak terulang lagi. Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menyediakan makanan dan obat-obatan bagi jutaan anak. Ini telah turut memperbaiki standar kesehatan di banyak negara, antara lain dengan disediakannya air yang lebih aman untuk diminum dan imunisasi melawan penyakit-penyakit yang berbahaya. Jutaan pengungsi telah mendapat bantuan kemanusiaan.
Sebagai pengakuan atas apa yang telah dicapainya, Perserikatan Bangsa-Bangsa telah dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian sebanyak lima kali. Namun, kenyataan yang menyedihkan adalah bahwa kita masih belum tinggal di suatu dunia tanpa perang.
Perdamaian dan Keamanan—Tujuan yang Tidak Tercapai
Setelah berupaya selama 50 tahun, perdamaian dan keamanan tetap merupakan tujuan yang tidak tercapai." (w95 1/10 hlm. 3)

KETIGA, PBB bertujuan untuk menciptakan perdamaian dunia. ini tentu tujuan yang baik bukan, tapi mengapa MP tidak mau ambil bagian? karena bertentangan dengan ajaran MP. kalau ikut membantu perdamaian dunia saja tidak mau, masa mau ikut bekerja sama dalam hal kemanusiaan lain juga?

"Pada hari kedua, Bawa Jain, sekretaris jenderal dari KTT ini, menutup pidato pembukaannya dengan menjelaskan bahwa beberapa tahun sebelumnya ia pernah melihat sebuah lukisan di PBB. Lukisan ini berupa gambar seorang pria yang lebih tinggi daripada gedung Sekretariat PBB. Ia sedang mengetuk gedung tersebut seolah-olah itu adalah sebuah pintu. Di bawah gambar itu ada keterangan, ”Pangeran Perdamaian”. Tn. Jain mengatakan, ”[Lukisan] itu berpengaruh begitu dalam terhadap diri saya sewaktu saya melihatnya. Saya bertanya kepada orang-orang apa maksud [lukisan itu]. Saya kira sekarang ini saya sudah tahu jawabannya. Berkumpulnya saudara-saudara di sini, para pemimpin religius dan spiritual dari seluruh dunia, mempertunjukkan kepada saya bahwa [ini] adalah pangeran perdamaian yang sedang mengetuk pintu Perserikatan Bangsa-Bangsa.”
Alkitab menghadirkan pandangan yang berbeda. Alkitab memperlihatkan bahwa Pangeran Perdamaian itu adalah Yesus Kristus. Ia akan mendatangkan perdamaian global, tidak lewat upaya para pemimpin politik atau agama dari dunia ini, tetapi melalui Kerajaan Allah. Kerajaan inilah—pemerintahan surgawi Allah—yang akan berhasil mempersatukan umat manusia yang taat dan membuat kehendak Allah terlaksana di atas bumi.—Yesaya 9:6; Matius 6:9, 10." (w01 15/3 hlm. 32)

saksiyehuwa mengatakan...

KEEMPAT, kita ambil contoh mengenai masalah kesehatan. PBB bekerja keras untuk melakukan peningkatan kesehatan, bagaimana respon MP? MP hanya mengatakan bahwa itu adalah tujuan yang mulia, tapi MP tidak yakin apa bisa tercapai.

"Meskipun demikian, upaya-upaya berskala besar dikerahkan untuk menghentikan penyebaran penyakit. Pertimbangkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebuah lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa. Di sebuah konferensi yang disponsori WHO pada tahun 1978, para delegasi dari 134 negeri dan 67 organisasi PBB sepakat bahwa kesehatan tidak hanya sekadar kebebasan dari penyakit. Mereka menyatakan bahwa kesehatan adalah ”suatu keadaan sejahtera seutuhnya baik secara fisik, mental, dan sosial”. Kemudian, para delegasi mengambil langkah berani dengan menyatakan kesehatan sebagai ”hak asasi manusia yang fundamental”! Oleh karena itu, WHO menetapkan tujuan untuk mencapai ”suatu tingkat kesehatan yang memuaskan bagi semua orang di dunia”.
Hal itu merupakan tujuan yang menggugah, bahkan mulia. Namun, seberapa besar kemungkinannya tujuan tersebut akan tercapai? Dari semua bidang yang diupayakan manusia, kedokteran benar-benar telah menjadi salah satu bidang yang paling diandalkan dan dikagumi. Menurut surat kabar Inggris, The European, orang-orang di negeri-negeri barat dibesarkan dengan ”konsep medis tradisional berupa penyembuhan ’silver bullet’ (peluru ajaib): satu pil untuk memecahkan satu masalah”. Dengan kata lain, untuk setiap gangguan kesehatan, kita berharap pada bidang medis untuk memberikan pengobatan yang sederhana dan tepat. Apakah bidang medis benar-benar dapat memenuhi harapan yang sebesar itu?" (g01 8/6 hlm. 3)

KELIMA, kalaupun PBB berhasil, itu sebenarnya datangnya kebinasaan, seperti yang dinubuatkan Alkitab.

”Hari [Yehuwa] datang seperti pencuri pada malam. Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman—maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, . . . mereka pasti tidak akan luput.”—1 Tesalonika 5:2, 3; Lukas 21:34, 35.
31 Para pemimpin dunia tahu bahwa perang nuklir sama saja dengan kepunahan total. Juga, problem-problem yang gawat seperti polusi, ledakan penduduk, dan problem-problem dalam negeri menuntut perhatian dan uang. Maka mereka ingin meredakan ketegangan dalam hubungan-hubungan internasional. Salah satu bukti adalah pengumuman Perserikatan Bangsa Bangsa bahwa tahun 1986 merupakan ’tahun perdamaian dan keamanan internasional’. Pastilah ini satu langkah ke arah penggenapan kata-kata Paulus yang dikutip di atas. Tentu perundingan-perundingan politik dan perjanjian-perjanjian tidak akan menghasilkan perubahan yang sungguh dalam diri manusia yang dapat mendorong mereka untuk saling mengasihi. Tidak akan menghentikan kejahatan, atau melenyapkan penyakit dan kematian." (tp psl. 7 hlm. 85 par. 30-31)

saksiyehuwa mengatakan...

Jadi, MP tidak menyetujui hubungan apapun dengan PBB. Hal ini berbeda dengan posisi yang disampaikan website tersebut.

Perbedaan mendasar ini membuat saya memutuskan agar tidak membahas website tersebut, karena sudah jelas tidak merepresentasikan posisi MP.

Blog ini ditujukan untuk membahas argumen resmi dari MP, bukan dari website Saksi yang ternyata berbeda dengan ajaran resmi MP.