Blog ini tidak dibuat oleh seorang Saksi Yehuwa. Blog ini membahas ajaran Saksi Yehuwa dengan menggunakan publikasi dan Alkitab. Ditujukan kepada siapa saja yang berhati tulus dan ingin memeriksa kebenaran pengajaran Saksi Yehuwa.

Senin, 19 Maret 2012

Apakah Ada Nama Allah “YHWH” dalam Perjanjian Baru Yunani?

Ada beberapa Alkitab yang mempertahankan nama Allah dalam terjemahannya. Salah satunya adalah American Standard Version (ASV).

Ketika kita membaca ASV, kita akan menemukan banyak terdapat nama Allah, “Jehovah” pada bagian Perjanjian Lama. Ada 6886 kemunculan nama Allah di Perjanjian Lama. Namun jika kita cari kemunculannya di Perjanjian Baru, maka hasilnya akan nihil, alias nol.

Mengapa bisa demikian?

Ternyata, nama “YHWH” hanya muncul pada Perjanjian Lama. Nama Allah tidak pernah muncul sekalipun secara utuh pada Perjanjian Baru. Kalaupun muncul di Perjanjian Baru, sudah dalam bentuk yang tidak utuh.

Saudara tentu pernah mendengar “Haleluyah”, bukan? Kata ini berasal dari bahasa Ibrani dan merupakan gabungan dua kata, yaitu “halal” dan “Yahh”, yang berarti “praise ye Jah!” (pujilah Yah!). Kata “Yah” adalah singkatan dari nama Allah, “Yahweh”/”Yehuwa”.

Namun, dalam Alkitab Terjemahan Dunia Baru yang diterbitkan Saksi Yehuwa, terdapat banyak nama Allah dalam Perjanjian Baru.

Efesus 2:21

bertumbuh menjadi bait kudus bagi Yehuwa.

Matius 1:24

Lalu Yusuf bangun dari tidurnya dan melakukan sebagaimana telah diperintahkan malaikat Yehuwa kepadanya,…

Darimana bisa muncul nama-nama ini? Padahal nama Allah ini tidak pernah muncul dalam manuskrip teks Perjanjian Baru.

Pada tahun 1969, Menara Pengawal menerbitkan Kingdom Interlinear Translation. Buku ini berisi terjemahan kata-per-kata dari teks Yunani pada lajur kiri, dan terjemahan New World Translation di sebelah kanannya

Nb: sungguh menarik, karena terjemahan Alkitab di manapun adalah hasil terjemahan dari bahasa Yunani, namun Terjemahan Dunia Baru adalah hasil terjemahan New World Translation (bahasa Inggris) ke dalam bahasa Indonesia.

Menariknya, jika Saudara melihat isi buku ini, maka Saudara akan tahu bahwa dalam manuskrip Yunani, sama sekali tidak ada nama Allah, yang ada adalah “Kurios” (yang berarti “Lord”, “Tuan”, “Master”). Tapi entah bagaimana caranya, kata “Tuan” ini diterjemahkan hingga menjadi “Yehuwa”.

Saksi Yehuwa sering mengatakan bahwa Terjemahan Dunia Baru adalah terjemahkan yang memulihkan kemunculan nama Allah.

w06 15/2 hlm. 29 par. 16

Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru lengkap dalam satu jilid dirilis pada tahun 1961. Terjemahan yang kini tersedia dalam banyak bahasa ini memiliki beberapa fitur yang menonjol. Terjemahan ini memulihkan nama Allah, Yehuwa. Selain itu, terjemahannya yang harfiah dari tulisan-tulisan asli telah membubuh dasar bagi umat Allah untuk terus bertumbuh dalam pemahaman akan kebenaran ilahi.

Namun ternyata Terjemahan Dunia Baru bergerak lebih itu: memunculkan nama Allah di manuskrip Yunani yang sebenarnya tidak memuat nama Allah.

11 komentar:

Anonim mengatakan...

na hlm. 27 Nama Allah dan Perjanjian Baru - Perlunya Nama Itu

Paulus di Roma 10:13 yg mengutip
Yoel 2:32

PB - dari Septuaginta
The New International Dictionary of New Testament Theology (Kamus Internasional Baru dari Teologi Perjanjian Baru; Jilid 2, halaman 512) mengatakan, ”Penemuan-penemuan naskah baru-baru ini menimbulkan keraguan terhadap gagasan bahwa para penyusun dari LXX [Septuaginta] menerjemahkan tetragramaton YHWH sebagai kyrios. Dalam (potongan-potongan) yang paling tua dari naskah-naskah LXX yang kini ada, tetragramaton dinyatakan dalam huruf-huruf Ib[rani] dalam naskah Y[unani]. Kebiasaan ini dipertahankan oleh para penerjemah Yahudi yang belakangan dari P[erjanjian] L[ama] di abad-abad pertama M.”

saksiyehuwa mengatakan...

1. mengenai kutipan "New International Dictionary of NT Theology":

Sdr mengutipkan penemuan LXX yang memuat Nama Ilahi. Saya juga setuju bahwa ada LXX yang menggunakan Nama Ilahi (misalkan yang diterjemahkan oleh Aquila), tapi ini sebenarnya tergantung versi LXX mana dengan tujuan komunitas apa:

”Sekarang kita tahu bahwa apabila teks Alkitab berbahasa Yunani [Septuaginta] ditulis oleh orang Yahudi untuk orang Yahudi, nama Ilahi tidak diubah menjadi kyrios, tetapi Tetragramaton yang ditulis dengan huruf Ibrani atau Yunani dipertahankan dalam [manuskrip-manuskrip] MSS tersebut. Orang-orang Kristen-lah yang mengganti Tetragramaton dengan kyrios, pada waktu nama ilahi yang ditulis dengan huruf Ibrani sudah tidak dimengerti lagi.” (The Cairo Geniza, Oxford, 1959, hlm. 222) (it-2 hlm. 1201)

kalau tujuannya adalah kalangan Yahudi, maka tetap ada nama Allah dalam terjemahan Yunani dari Kitab Ibrani. Kalau tujuannya kalangan non-Yahudi, maka nama Allah diganti dengan Kyrios, karena nama tersebut tidak dipahami orang non-Yahudi.

Dan patut diperhatikan bahwa berbicara mengenai LXX, kita hanya berbicara mengenai Perjanjian Lama, BUKAN Perjanjian Baru. Jadi, walaupun terbukti ada versi LXX yang memiliki nama Allah, tetap tidak dapat digunakan untuk membuktikan bahwa ada nama Allah di Perjanjian Baru.

2. mengenai Roma dan Yoel

(Yoel 2:32) ... setiap orang yang berseru kepada nama Yehuwa akan selamat...

Dalam ayat ini kemudian digenapi dalam Rom. 10:13: "Sebab ”setiap orang yang berseru kepada nama Yehuwa akan diselamatkan”.

apakah dalam manuskrip Yunaninya ada Nama Ilahi?

KIT 1969 (terbitan Menara Pengawal): everyone for who likely might call upon the name of Lord will be saved.

Ternyata tidak ada.
walaupun jelas bahwa Roma ini adalah kutipan dari Yoel, namun pada manuskripnya tidak ada nama Ilahi, sebagaimana dalam Kitab Yoel.

Anonim mengatakan...

Selamat sore.

Tradisi Yahudi memang sangat memuliakan nama Tuhan, selain jelas tertulis di Hukum Taurat bhw Jangan menyebut nama Tuhan ALLAH mu dng sembarangan, juga memang nama ALLAH itu terlalu Agung utk diucapkan.

Sebagai contoh bgmna orang Jahudi terlalu mensakralkan nama Tuhan sbnrnya ada contoh di negara kita sndiri yg sangat menghargai nama.
Saya ambil contoh, di dalam tradisi masyarakat Batak adlh sangat tabu skali menyebut nyebut nama orang tuanya, apalagi dng sembarangan, kalau orang Batak pasti sngt mengerti sekali arti jangan menyebut nama Tuhan ALLAH mu dng sembarangan, bahkan saking tabunya menyebut nama bapa nya (orang tua nya) bahkan kadang bisa sampai tidak prnh terdengar nama bapanya itu disebutkan kecuali kl terlalu PENTING SEKALI dibutuhkan nama bapanya itu utk disebutkan. Bahkan orang diluar keluarga itupun tidak akan menyebutkan nama orang tua trsebut shg sbg gantinya mrk akan menyebut anaknya ataupun cucu nya spt bapa nya si ucok, atau opungnya si butet.

Demikianlah sedikit gambaran akan makna sakral nya sebuah nama utk disebutkan apalagi dng sembarangan, terlebih nama Tuhan yg hnya tertulis sbg tetagramaton.
Ilustrasinya spt ini, ada nama dng inisial BNC, kl kita tidak tau dng jelas bgmna sbnrnya nama itu dilafalkan shrsnya jngn kita sebutkan smbarangan krn meskipun memuat semua konsonan dr inisial trsebut adalah fatal kl salah menyelipkan vokal utk konsonan2 tsb, sbg cnth, nama itu shrsnya bincar, tp kl salah menambah nama itu bs menjadi benci, banci, bencong dll, shg jauh dr nama itu sndiri maupun artinya, supaya dimengerti mengapa 'JANGAN MENYEBUT NAMA TUHAN ALLAHMU DENGAN SEMBARANGAN', krn alih2 ingin memasyurkan, bisa2 malah menjelekkan nama itu sbnrnya, bahkan menghina.
Apakah lafal Yehuwa sdh bnr utk nama ALLAH, tdk ada jaminan, krn yg jelas hanya ada satu kata Jelas haleluyah artinya puji nama Tuhan, dmana ada nama Yehuwa pd Haleluyah.? Kalaupun lafalnya adlh Yahweh, dekat dng Haleluyah tp siapa yg brani jamin bahwa yg belakang hanya brbunyi Weh.?
Sekian,trima kasih.
Binsar

Anonim mengatakan...

Nimbrung :)

Soal Roma 10:13

Kita lihat konteksnya Roma 10:9-13.

9 Sebab jika engkau menyatakan ’perkataan di dalam mulutmu sendiri’ itu di depan umum, bahwa Yesus adalah Tuan...

-di sini menyebut nama Yesus sebagai Tuan

10...tetapi dengan mulut, seseorang membuat pernyataan di hadapan umum yang menghasilkan keselamatan.

-di sini dengan mulut menyatakan seperti yang di ayat 9: "Yesus adalah Tuan".

11 Sebab Ayat itu mengatakan, ”Tidak seorang pun yang menaruh imannya kepada dia akan dikecewakan.”

-di sini Paulus mengutip Yesaya 28:16 yaitu bahwa Yehuwa menaruh Yesus sebagai batu penjuru.

12 Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani, sebab bagi semua, ada Tuan yang sama, yang kaya terhadap semua orang yang berseru kepadanya.

-Yehuwa menaruh batu penjuru (Yesus) supaya yang percaya tidak tersandung, maka pada ayat 12 semua orang (Yahudi dan Yunani) punya Tuan (batu penjuru) yang sama, yaitu Yesus.

13 Sebab ”setiap orang yang berseru kepada nama Yehuwa akan diselamatkan”.

- Di sini Paulus mengutip Yoel 2:32, seruan kepada Yehuwa, tapi Yoel menunjuk bagi sisa-sisa orang di Sion.

Kita lihat masalahnya...
Jika kata "kurios" di ayat 13 diganti "Yehuwa", maka gabungan ayat 9 s/d 13 menyatakan Yesus = Yehuwa, padahal Alkitab selalu memisahkan Yesus dan Yehuwa.

Jika tetap menerjemahkan "kurios" sebagai "Tuan", maka ini akan konsisten dengan ayat2 sebelumnya :
(9) perkataan dalam mulutmu sendiri: Yesus
(10) dengan mulut, pernyataan di depan umum: maksudnya pernyataan Yesus
(11) menaruh iman kepada batu penjuru: yaitu Yesus
(12) Yahudi dan Yunani punya batu penjuru sama: Yesus.
(13) Berseru kepada nama Yesus.

Kesimpulan:
Keselamatan adalah dengan berseru kepada nama Y̶e̶h̶u̶w̶a̶ Yesus.

cmiiw
=Aud=

saksiyehuwa mengatakan...

Dear Binsar,
untuk pengucapan nama Allah yang benar, tak ada seorangpun yang tahu. jadi, saya tidak sedang mengatakan bahwa lafal yang benar adalah "Yehuwa".
"haleluyah" saya gunakan dalam rangka membahas kemunculan nama Allah di Perjanjian Baru hanya ada di "haleluYah" ini.

saksiyehuwa mengatakan...

ada banyak ayat yanga mengidentifikasi Yehuwa dengan Yesus. kebanyakan ayat adalah ayat yang diterapkan kepada Yehuwa di PL, namun ketika di PB< maka diterapkan kepada Yesus.
hal ini membuktikan bahwa Yesus adalah Yehuwa. Yesus adalah Allah.
Keselmatan adalah berseru dengan nama Yehuwa dalam Yesus. kenapa harus Yesus? karena Yesus adalah Allah yang mengambil rupa manusia yang kelihatan. Ia berkarya, dan kita bisa melihat karya-Nya di kayu salib.
ketika kita percaya kepada Yesus, maka pada saat yang sama kita telah percaya kepada Bapak, dan pada saat yang sama (seringkali kita tak sadar) bahwa Roh Kudus sedang bekerja dalam kita.

(1Cor. 12:3, LAI) Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.

hendharto mengatakan...

Saya Hendharto, ingin ikutan nimbrung.

Rasul Matius. menurut sejarahwan Yerome, menulis Injilnya mula-mula dalam bahasa Ibrani dan pasti akan memuat nama Allah (YHWH). Jadi tidak mungkin rasul Matius menghilangkan nama Allah dari Injil yang di tulisnya.
Septuaginta Yunani mula-mula di tulis sekitar tahun 280 SM, dan ini yang dikutip oleh penulis-penulis Injil yang lain. Kalau Septuaginta mula-mula memuat nama Ilahi (YHWH) seperti yang diperlihatkan oleh fragmen-fragmen yang asli.
Kalau septuaginta yang mula-mula memuat nama Ilahi (YHWH), maka tidak mungkin penulis Injil yang lain tidak menggunakan nama Ilahi.
Profesor George Howard dari University of Georgia (Journal of Biblical Literature, Maret 1977, hlm. 77, menulis, "karena Tetragram (empat huruf Ibrani untuk nama Ilahi) masih ditulis dalam salinan-salinan Alkitab Yunani yang merupakan Alkitab gereja awa, masuk akal untuk percaya bahwa para penulis P(erjanjian) B(aru), apabila mengutip dari Kitab-Kitab, mempertahankan Tetragram dalam naskah Alkitab."

saksiyehuwa mengatakan...

Mengenai Injil Matius yang katanya aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani:

1. Bapak-bapak gereja mengatakan bahwa Matius menulis dalam bahasa Ibrani. Bapak gereja yang paling awal membahas ini adalah Papias (tahun 80-155). Papias mengatakan bahwa Matius mengumpulkan perkataan Yesus dan menuliskannya dalam bahasa Aram. tulisan ini berbeda dengan Injil yang sekarang kita baca di Alkitab. tulisan Matius dalam bahasa Aram ini sekarang sudah tidak ditemukan lagi, tapi Injilnya bertahan hingga sekarang. (The Bible knowledge commentary, Walvoord, J. F.)
2. Injil Matius yang berbahasa Yunani yang kita punyai sekarang, tidak nampak tanda-tanda bahwa itu adalah hasil terjemahan. (The Wycliffe Bible commentary: Matthew, Pfeiffer, C. F.)
3. tidak mungkin Matius menulis Injilnya dalam bahasa Ibrani, karena tulisannya dalam Ibrani hilang terlalu cepat. Maksudnya, jika memang ia menulis dalam bahasa Ibrani.
Apalagi, keganjilan lain akan muncul: kalau memang ia menulis dalam bahasa Ibrani, kenapa ketika (misalkan) ada terjemahan Yunaninya, terjemahan Yunaninya yang kemudian kepopulerannya jauh melebihi yang Ibrani? bahkan sampai yang Ibrani sudah tidak dapat ditemukan lagi. (R. C. H. Lenski, Gospel of Matthew, p 11-19)

nb: untuk membaca kutipan-kutipan ini lebih lengkapnya, dapat dibaca di www.bible.ca/jw-YHWH-hebrew-matthew.htm

Mengenai penemuan Howard ada beberap hal yang patut kita perhatikan dari penelitian Howard:
1. tak ada bukti tekstual bahwa naskah Yunani PB kuno menggunakan tetragramatton.
2. penelitian Howard ternatas pada naskah PB yang mengutip naskah Ibrani. jadi, penelitian Howard tidak memberikan respon apa-apa terhadap adanya 237 nama Allah dalam Terjemahan Dunia Baru

kesimpulan: penelitian Howard tidak dapat digunakan untuk membenarkan banyaknya nama Allah yang muncul di Kitab Perjanjian Baru Yunani di Terjemahan Dunia Baru

Anonim mengatakan...

Ijin komentar Saudara.

1. Benar bahwa dari sekitar 5000 naskah Yunani PB yang survive, tidak satupun yang memuat YHWH secara utuh. Tetapi perlu diingat bahwa naskah-naskah tersebut adalah naskah salinan, bukan asli. Apakah karena nama itu tidak muncul dalam naskah salinan, itu berarti juga tidak muncul dalam naskah asli? Kita hendaknya tidak terburu-buru menyimpulkan.

2. Seperti juga Saudara ketahui, Papias, Eusebius, Origen, dan Yerome mengatakan bahwa Matius awalnya menulis injil dalam bahasa Ibrani, dan Matius mengutip 11 ayat dari PL yang memuat nama YHWH (satu contoh, Mat 4:10). Maka dapat disimpulkan bahwa PB asli (paling tidak salah satu kitab) memuat nama YHWH. Kita hendaknya tidak tutup mata dengan fakta-fakta sejarah ini, terlebih lagi jika diteguhkan oleh berapa orang yang diakui kredibilitasnya. Apakah Saudara ingin menyangkal tulisan Bapa-Bapa Gereja? Saya yakin tidak.

3. Saudara sediri mengetahui bahwa kata "Haleluya", yang berarti "Terpujilah Yah", (Yah adalah singkatan dari YHWH) terdapat dalam PB (Why 19:1). Ini menunjukkan bahwa:
a. Nama YHWH ditulis ditulis dalam PB dan,
b. Nama itu masih digunakan/diucapkan di jaman PB.

Jadi tidak seperti anggapan banyak orang dewasa ini bahwa nama itu tidak ditulis dan digunakan lagi di jaman PB.

Namun jika Saudara tidak setuju, silakan ditaggapi.

Terima kasih.

saksiyehuwa mengatakan...

Dear Sdr, maaf saya terlalu lama membalas. kesibukan pekerjaan membuat saya harus membeli waktu lebih lagi.

1. Jadi, menurut Sdr, apakah manuskrip kini tidak akurat lagi? bukankah perkara nama Allah, bagi Sdr, adalah masalah yang sangat besar. bagaimana bisa perkara besar ini bisa hilang di salinan-salinan teks?

Setahu saya, Menara Pengawal sepakat dengan Kekristenan bahwa salinan-salinan yang sekarang ini sangat akurat.

"Seraya tahun-tahun berlalu, banyaknya manuskrip ini telah memungkinkan para pakar bahasa Yunani menghasilkan teks Tulisan-Tulisan Kudus dalam bahasa Yunani yang SANGAT AKURAT, sehingga dalam banyak segi meneguhkan KETERANDALAN dan INTEGRITAS terjemahan-terjemahan Kitab-Kitab Yunani Kristen yang kita miliki sekarang." (it-1 hlm. 1281)

"Sepanjang yang diketahui dewasa ini, tidak ada lagi manuskrip Alkitab asli yang dibuat dengan tulisan tangan, atau autograf. Namun, Alkitab telah dilestarikan dalam bentuk yang AKURAT dan DAPAT DIANDALKAN karena para penyalin Alkitab pada umumnya mengupayakan kesempurnaan dalam kerja keras mereka untuk menghasilkan manuskrip berisi salinan Firman Allah, sebab mereka mengakui bahwa Tulisan-Tulisan Kudus diilhamkan Allah." (it-2 hlm. 18)

2. mengenai kutipan Bapa-bapa Gereja tsb, akan saya bahas khusus di topik minggu depan. agar dapat dibaca semua.

3.saya percaya bahwa halelu-YAH (di PB) adalah singkatan dari YHWH.
a. ya, memang nama YHWH ditulis di PB, tapi hanya sepotong ini "YAH". dan itupun ditulis dalam huruf Yunani, bukan huruf Ibrani
b. tidak menjamin juga. orang Yahudi menghafal PL, kata ini mungkin pengutipan dari Maz. 150:6 


Terima kasih

Anonim mengatakan...

http://www.jw.org/id/publikasi/majalah/wp20080801/nama-dalam-perjanjian-baru/

silahkan klik untuk mendapatkan informasi yang benar.