All, saya seorang SY. Dulu saya dari Protestan dan mengerti apa itu Tritunggal. Jika ternyata tritunggal yg sy pahami tidak sama dengan pemahaman anda, salahkan pendeta atau penatua2 digereja saya yang dahulu yang telah mengajarkan tritunggal kepada saya, termasuk orang tua saya. Nama gereja saya dahulu GKPS, silahkan konfirm ke semua pendetanya,mengenai tritunggal yg mereka ajarkan. Yesus rendah hati, setelah dia diangkat ke surgapun dia sendiri menyembah kepada Yehuwa, tunduk kepada Yehuwa. "Apa buktinya?" Baca Penyingkapan 3:2,5,12,21 Dia menyebut Yehuwa, "Allah-ku" "Bapa-ku" Tolong direnungkan ya, menurut anda apa makna dari kata sapaan Yesus itu. Bukankah ini bukti bahwa setelah disurgapun Yesus beribadat dan menyembah kepada Yehuwa. Lalu untuk apa Tritunggal? |
Pertanyaan dari artikel “Anak-anak Saja Tahu kalau Tritunggal itu Tidak Masuk Akal” |
Pertanyaan ini ditujukan sebagai keberatan atas doktrin Tritunggal. Jadi, akan lebih baik kalau kita tahu dulu apa yang diajarkan Tritunggal:
1. Satu Allah (yang bernama Yehuwa) terdiri atas tiga Pribadi.
2. Yesus 100% manusia dan 100% Allah
Mari kita bahas pertanyaa di atas:
1. Yesus memanggil Bapak dengan "Bapak"
Apakah hal ini dapat digunakan untuk menyangkali keilahian Yesus? Sama sekali tidak.
Yesus adalah Anak Allah dan untuk selama-lamanya Ia adalah Anak Allah. Jika Ia selama-lamanya adalah Anak Allah, maka untuk selama-lamanya (termasuk setelah Ia kembali ke surga) pula Ia bisa memanggil "Bapak".
Ia memanggil "Bapak" bukannya menandakan bahwa Bapak itu Allah dan Ia bukan Allah. Terbalik dari itu: justru Ia menunjukkan bahwa Ia dan Bapak berhakikat sama ("membuat dirinya sama dengan Allah, "Yoh. 5:18).
Sama halnya dengan kita menyebut seorang pria sebagai ayah kita, itu menandakan bahwa kita dan orang tersebut sama-sama manusia.
2. Yesus memanggil Bapak dengan "Allah".
Ketika di bumi, beberapa kali Yesus memanggil Bapak dengan sebutan "Allah". Apakah fakta ini dapat digunakan untuk menyatakan bahwa Bapak adalah Allah dan Yesus bukan Allah? Ternyata tidak.
Mengapa dikatakan tidak? Karena dua penjelasan berikut:
- Yesus adalah 100% Allah dan 100% manusia. Nah, sebagai manusia, tidak masalah bagi-Nya untuk menyebut-Nya "Allah".
- Kita memanggil Bapak "Allah", berbeda makna dengan ketika Yesus memanggil Bapak "Allah", sehingga jangan heran kalau Yesus mengatakan "...Aku akan naik ... kepada Allahku dan Allahmu" (Yohanes 20:17). Yesus tidak mengatakannya dengan cara yang singkat dan sederhana ("Allah kita"), namun Ia menggunakan penyampaian yang lebih panjang, karena Ia ingin menyatakan kepada kita bahwa hubungan-Nya dengan Bapak berbeda dengan hubungan kita dengan Bapak.
Jadi, Tritunggal tidak bermasalah dengan ayat-ayat di Penyingkapan, seperti yang dikutipkan pembaca.
18 komentar:
buat penanya:
Jika anda berkali-kali kecewa atau bahkan setiap saat kecewa hny krn pendeta anda mengartikan Tritunggal dgn bahasa yg tdk bs anda terima, mengapa anda hrs mnjd SY? Apakah setelah itu pertanyaan anda terjawab? Saya yakin TIDAK! karena sebetulnya anda bkn mncari jwbn tp dukungan atas apa yg anda pikirkan.
Saudara... jika semua tdk memberikan jwbn yg pasti, dtglah kpd Roh kudus, jika Yesus bkn Tuhan, Roh Kudus tdk akan berbohong dan berkata sebaliknya.
Maaf jika (ada yg) tdk setuju, menurut saya doa lbh penting drpd kitab suci manapun.
Semoga diberikan penerangan.
Salam Kasih.
saya prnh comment di artikel ini tp knp tdk di publikasikan?
thanks
Salam
Kalau Yesus 100% Allah,tetapi juga100% manusia maka,berarti AllahNya dan manusiaNya tidak bisa dipisahkan dong.
Jadi sewaktu manusia Yesus mati dibunuh maka,Allah YesusNya juga ikut mati.
Jadi Okum Kedua dari
Allah Tritunggal pernah mati,kalau begitu.
Bagaimana menjelaskannya?
Saya tunggu.
Shalom
1. mohon diperjelas apa yang Sdr maksudkan dengan "[ke]AllahNya dan [ke]manusiaNya tidak bisa dipisahkan".
(A). apakah maksudnya Yesus pada setiap saat selalu 100% Allah dan 100% manusia?
(B). apakah maksudnya hakikat keAllahan dan kemanusiaan-Nya menempel jadi satu hakikat baru?
saya berasumsi Sdr memaksudkan (A) dalam menjawab pertanyaan Sdr selanjutnya,
2.keAllahan Yesus tidak ikut mati karena yang namanya Allah tidak bisa mati. apakah Sdr bingung? jika ya, itu karena kita belum mendiskusikan pertanyaan berikut:
3. Apakah yang Sdr maksudkan dengan "mati"?
A. musnah menjadi tidak ada
B. mati fisik
kalau yang Sdr maksudkan "mati=mati fisik", maka jawabannya Ya, pribadi kedua Tritunggal pernah mati secara fisik. namun Yesus tidak pernah musnah menjadi tidak ada.
kematian fisik Yesus menunjukkan bahwa tubuh fisiknya mati, namun Ia dalam bentuk roh dan tubuh kemuliaan selalu ada. Yesus tidak pernah dari "ada menjadi tidak ada"
saya hanya mendelete komentar yang berisi makian saja. selain dari itu, semua komentar akan saya tampilkan. apakah Sdr ingat apa isi komentar tersebut? apakah di artikel ini Sdr yang lalu menuliskan komentar? apakah Sdr sudah yakin bahwa komentar tersebut sudah terkirim?
atau gampangnya, silakan Sdr ketikkan lagi komentar tsb.
terima kasih dan mohon maaf untuk ketidaknyamanannya.
GOOD JOB BROTHER!
anda sudah mengupas kesalahan yang di sembunyikan oleh SEKTE dari organisasi MANUSIAWI WATCHTOWER
web anda akan abadi mencerahkan manusia POLOS yang tergabung di WATCHTOWER dan membuka mata mereka yang belum tau
Lanjut om :)
Bacalah Alkitab dengan benar! Mintalah Roh Allah untuk membimbing saudara untuk mengenal Allah dengan benar melalui Alkitab. Jangan sembarangan dengan mencaplok-caplok bagian-bagian dari Alkitab untuk hanya mendukung rasio anda. Allah yang tidak terbatas tidak akan dapat dimengerti oleh anda yang terbatas. Semoga Allah mengampuni dan membuka hati dan pikiran anda
Jadi penasaran ni ma saksi saksi, dulu waktu aku kecil pernah dibilangin ma ortu kalo saksi sesat. tapi kok mengenai tritunggal saya lebih setuju dng mereka ya..
boleh tau dimana bisa saya jumpai mereka lagi? aku tinggal di pekanbaru
-4h3- alias PAhMi
1. Tritunggal versi Saksi Yehuwa lebih masuk akal, bukan?
2. wah, saya kurang tahu tentang itu. mohon maaf saya tidak dapat membantu mengenai yang satu ini.
Menurut saya, ketika Yesus berada di dunia itu seperti ketika Dia adalah seorang pegawai di sebuah perusahaan. Tapi di rumah Dia adalah seorang anak dari orang tuanya. Ketika seseorang berhenti menjadi pegawai, apakah dia otomatis berhenti jadi anak? Ga kan? Dia cuma meninggalkan satu identitas yang sementara. Maaf kalau metafor nya tidak sempurna. Hanya membantu agar lebih bisa dipahami. Thanks..
walaupun perumpamaannya kurang sempurna, tapi saya berterima kasih karena Sdr mau mencoba berbagi.
Sejarah membuktikan bahwa Tritunggal bukan bersumber dari Kristen yg sejati.(http://id.wikipedia.org/wiki/Tritunggal)
sedikit kutipan,
"Pertemuan Nicea adalah pertemuan yang sangat diragukan karena ketidak konsistenan data. Penguasa Roma Konstantin memanggil semua uskup ke Nicea, jumlahnya sekitar 1800 uskup. Dari jumlah ini sekitar 1000 orang dari timur dan 800 orang dari barat. Namun, jumlah yang hadir lebih sedikit dan tidak diketahui pasti berapa. Eusebius dari Kaisaria menghitung 250, Athanasius dari Alexandria menghitung 318, dan Eustatius dari Antiokia mencatat 270 orang. Mereka bertiga hadir pada konsili ini. Belakangan Socrates Scholasticus mencatat lebih dari 300 orang dan Evagrius, Hilarius, Hieronimus dan Rufinus mencatat 318 orang.
Konstantin bukan seorang Kristen. Menurut dugaan, ia belakangan ditobatkan, tetapi baru dibaptis pada waktu sedang terbaring sekarat.
Mengenai dirinya, Henry Chadwick mengatakan dalam The Early Church: “Konstantin, seperti bapanya, menyembah Matahari Yang Tidak Tertaklukkan;... pertobatannya hendaknya tidak ditafsirkan sebagai pengalaman kerelaan yang datang dari batin... Ini adalah masalah militer. Pengertiannya mengenai doktrin Kristen tidak pernah jelas sekali, tetapi ia yakin bahwa kemenangan dalam pertempuran bergantung pada karunia dari Allah orang-orang Kristen.”
Peranan apa yang dimainkan oleh kaisar yang tidak dibaptis ini di Konsili Nicea? Encyclopaedia Britannica menceritakan:
“Konstantin sendiri menjadi ketua, dengan aktif memimpin pertemuan dan secara pribadi mengusulkan... rumusan penting yang menyatakan hubungan Kristus dengan Allah dalam kredo yang dikeluarkan oleh konsili tersebut, ‘dari satu zat dengan Bapa’... Karena sangat segan terhadap kaisar, para uskup, kecuali dua orang saja, menandatangani kredo itu, kebanyakan dari mereka dengan sangat berat hati.”
Karena itu, peran Konstantin penting sekali. Setelah dua bulan debat agama yang sengit, politikus kafir ini campur tangan dan mengambil keputusan demi keuntungan mereka yang mengatakan bahwa Yesus adalah Allah. Tetapi mengapa? Pasti bukan karena keyakinan apapun dari Alkitab. “Konstantin pada dasarnya tidak mengerti apa-apa tentang pertanyaan pertanyaan yang diajukan dalam teologi Yunani,” kata A Short History of Christian Doctrine. Yang ia tahu adalah bahwa perpecahan agama merupakan ancaman bagi kekaisarannya, dan ia ingin memperkuat wilayah kekuasaannya."
Syukurnya tetap ada yang mengetahui kebenaran sampai saat ini, salah satunya organisasi SSY.
Pendukung tritunggal sering mengatakan 'secara implisit Alkitab mendukung tritunggal'. Bagaimana mungkin, sedangkan secara eksplisit saja tidak!
Sesui dengan tujuan Yesus datang untuk kedua kalinya, ketika orang yang mengaku kristen memanggil Yesus,
"Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" Matius 7:22,23
Bagaimana tidak, mereka menyamakan Bapak dengan yang lain, padahal Ia mengatakan 'Akulah Yehuwa, dan tidak ada yang lain'.
Semoga hati yang tulus yang mengunjungi blog anda ini tersadar dan mengerti yang sebenarnya. Saya harap siapapun yang mau tahu informasi tentang Saksi-saksi Yehuwa segera menemukan mereka dan belajar kepada yang benar.
Mohon izin untuk hal ini.
Untuk informasi lebih lanjut tentang Saksi-Saksi Yehuwa Silahkan hubungi P.O. Box 2105 Jakarta 10001. atau alamat website www.watchtower.org
terimakasih
Salam
"Indahnya berada dalam kebenaran"
Menanggapi jawaban ttgl 19/3-2012 mengenai Yesus 100% Allah dan 100% manusia,maka dikatakan,kematian fisik Yesus menunjukan,bahwa tubuh fisiknya mati namun ia dalam bentuk roh dan kemuliaannya selalu ada.
Jadi kesimpulannya adalah,bahwa pribadi kedua dari Tritunggal pernah mati secara fisik,namun Yesus tidak pernah menjadi tidak ada,karena Allah Yesusnya adalah Roh.
Jadi apa yang terjadi sewaktu Yesus mati dibunuh?Yesus manusianya mati tetapi Yesus RohNya tetap eksis,yang berarti, bahwa pada hari kematianNya sudah ada Yesus[Roh]. Jadi BELUM juga tiga hari Ia sudah bangkit,padahal alkitab mengatakan bahwa pada hari KETIGA Ia baru dibangkitkan.
Ingat bahwa Yesus dibangkitkan menurut Roh [1 Petrus 3:18]
Sekian terima kasih
1. yang dimaksudkan dengan "kebangkitan" adalah bangkit dari kematian dengan tubuh kemuliaan,
jadi, Yesus hanya bangkit setelah 3 hari.
2. Yesus dibangkitkan menurut Roh, pembahasannya dapat dibaca di http://www.saksiyehuwa.org/2012/04/1-pet-318-yesus-dibangkitkan-dalam-rupa.html
Penjelasan Anda,
"Yesus tidak mengatakannya dengan cara yang singkat dan sederhana ("Allah kita"), namun Ia menggunakan penyampaian yang lebih panjang, karena Ia ingin menyatakan kepada kita bahwa hubungan-Nya dengan Bapak berbeda dengan hubungan kita dengan Bapak."
Saya senang menginfomasikan jika mungkin anda pernah melewatkan ayat yang mengatakan "Allah Kita",
"Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan[Yehuwa] Allah kita, Tuhan [Yehuwa] itu esa."-Markus 12:29
Sangat jelas bahwa hubungan Yesus dengan Yehuwa sangat istimewa, itu tidak akan tergantikan oleh pribadi manapun selain Yesus. Namun pandangan Saksi Yehuwa sehubungan dengan keEsaan Yehuwa itu sama dengan pandangan Yesus. Menurut anda bagaimana dengan ayat diatas?
Terimakasih
Dear Sdr,
ayat tersebut adalah kutipan langsung dari Ul 6:4. tentu saja akan sangat ganjil jika Yesus memodifikasi Ul. 6:4 menjadi ”Dengarkanlah, hai, Israel: Yehuwa adalah Allah-Ku dan Allahmu; Yehuwa itu esa"
Yesus menggunakan ayat ini untuk menjawab pertanyaan seorang pendengar-Nya, sekaligus untuk mengajar. Sekadar info, dengan alasan yang sama, Yesus menyebut "Bapak kami" (Mat. 9, konteks pengajaran), bukannya "Bapakku dan Bapakmu".
jadi, penggunaan "Bapakku dan Bapakmu" atau "Bapak kami" disesuaikan dengan latar belakang dan tujuan komunikasi itu diadakan.
Salam,
MKSY
Hehe... anda pandai memelintir kata-kata. Memang benar bahwa itu adalah kutipan. Jika memang Penyingkapan yang dibahas diawal itu memaksudkan seperti yang anda jelaskan, saya kutip lagi,
"Yesus tidak mengatakannya dengan cara yang singkat dan sederhana ("Allah kita"), namun Ia menggunakan penyampaian yang lebih panjang, karena Ia ingin menyatakan kepada kita bahwa hubungan-Nya dengan Bapak berbeda dengan hubungan kita dengan Bapak."
Maka, bukankah masuk akal jika Yesus juga bisa memodifikasi ayat itu, toh tujuannya adalah menjelaskan makna sesungguhnya, atau mengajarkan kebenarannya?
Bagaimana menurut anda?
Terimakasih
terima kasih untuk 'pujian'nya :)
mungkin Sdr salah paham maksud saya.
justru kalau Yesus tidak memodif ayat itu, menunjukkan bahwa Ia sangat bijaksana. ayat ini adalah ayat yang luar biasa penting bagi orang Israel karena ayat ini berisi kredo/ pengakuan iman Israel akan Allah.
Yesus sangat bijak. Ia tahu di saat mana Ia bertindak. buktinya, Ia tetap mengklaim diri tentang Anak Allah, meskipun klaim ini membuatNya kontroversial pada saat itu.
Yang terpenting, Yesus tidak perlu memodif ayat ini, karena ayat di Kitab Ulangan itu sama sekali tidak bertentangan dengan klaim Keilahian-Nya (dan memang tidak pernah ada ayat PL yang bertentangan dengan klaim Yesus). kalau tidak ada masalah dengan klaim Yesus akan diri-Nya, buat apa ayat itu dimodif? apa gunanya? Yesus tahu kapan Ia bertindak.
salam,
MKSY
Posting Komentar