

1. Apakah Yesus tak pernah menyetarakan diri-Nya dengan Allah (di sini maksudnya Bapak)?
Yesus memang tidak pernah secara tersurat mengatakan "Aku setara dengan Bapak", namun:
A. Secara tak langsung, Ia menyetarakan diri-Nya dengan Bapak.
Yohanes 5:23 | agar semua orang menghormati Putra sama seperti mereka menghormati Bapak. Ia yang tidak menghormati Putra tidak menghormati Bapak yang mengutus dia. |
B. Ia juga membiarkan Thomas menyebut-Nya "Allahku"
Yohanes 20:28 | Sebagai jawaban Tomas mengatakan kepadanya, ”Tuanku dan Allahku!”
|
2. Yesus menyebut Yehuwa sebagai ”Allahku”, karena Yesus juga adalah 100% manusia. Namun patut diperhatikan bahwa ketika Ia memanggil Bapak "Allahku", itu beda maknanya seperti ketika kita memanggil Bapak "Allahku" (silakan baca selengkapnya di sini)
3. Tentang Yoh. 17:3, ayat ini sedang membedakan Ilah yang benar dengan ilah yang salah. Silakan baca pembahasan lebih lanjut dengan mengklik masing-masing judul berikut:
A. Yoh. 17:3 mengajarkan Yesus bukan Allah ?
C. Yoh. 17:3 mengajarkan Yesus bukan Allah ?
4. Yesus lebih rendah dari Bapak, secara posisi. Namun dalam hakikat, keduanya setara. Seorang karyawan menyebut majikannya "bos saya" atau "pimpinan saya" menunjukkan bahwa ia lebih rendah secara posisi. Namun, apakah itu berarti majikannya manusia, dan karyawannya bukan manusia? Keduanya sama-sama manusia, bukan?
Seperti itu juga antara Yesus dan Bapak. Keduanya berbeda posisi, namun keduanya sama-sama Allah.
5. Ada beberapa hal yang perlu diketahui sebelum menjawab ini:
- Tritunggal: hanya ada SATU Allah dalam TIGA Pribadi (Bapak, Anak, Roh Kudus)
- Saksi Yehuwa: hanya ada SATU Allah dalam SATU Pribadi (Bapak)
Yoh. 8:17, 18 membedakan Yesus dengan Bapak, dan dalam Tritunggal pun percaya bahwa Yesus adalah pribadi yang berbeda dengan Bapak.
Namun, ada beberapa ayat yang menyebut "Allah dan Yesus" (misalkan Kisah 7:55). Hal ini bukanlah masalah bagi Tritunggal. Hal ini dapat dengan mudah diselesaikan dengan memahami bahwa ketika disebut Allah dan Yesus, Allah menunjuk pada Bapak.
Misalkan "Firman itu bersama Allah" (Yoh. 1:1), jika kita membaca terus, maka pembedaannya akan berubah menjadi "Allah yang diperanakkan" dan "Bapak" (ay. 18).
5 komentar:
Is... parah sekali penjelasan anda. Secara posisi, tidak sama. Secara hakikat sama... Nonsen, aku gak ngerti.
"nonsense" atau Saudara yang "tidak mengerti"
? keduanya adalah hal yang berbeda.
bagaimana pendapat Saudara mengenai pertanyaan berikut:
Saudara tunduk kepada ayah Saudara. apakah itu berarti ayah Saudara adalah manusia, dan Saudara bukan manusia?
Shalom... Saya baru mendapatkan buku MP edisi 1 april 2012 pada hari rabu tgl 18 April 2012 dari anggota SY (belum saya baca semua *_* ), dan saya sangat menunggu untuk pembahasan artikel hal.20-22, tanggal 24 april ini.. karena pada rabu keesokan hariya SY akan membahas masalah ini.. Terimakasih Saudara/i ku..
Yesus memberkati anda..
Salam hangat.. "Santoso"
<"nonsense" atau Saudara yang "tidak mengerti"
? keduanya adalah hal yang berbeda.
bagaimana pendapat Saudara mengenai pertanyaan berikut:
Saudara tunduk kepada ayah Saudara. apakah itu berarti ayah Saudara adalah manusia, dan Saudara bukan manusia?
jika nama ayah saudara iwan dan nama saudara budi, jelas sekali meskipun sama-sama manusia bahwa iwan bukanlah budi. jadi YEHUWA BUKAN YESUS BIARPUN SAMA-SAMA MAKHLUK ROH>
1. kelihatannya Saudara menganggap bahwa dalam Tritunggal, Yesus adalah pribadi yang sama dengan Bapak. pada kenyataannya tidak demikian. dalam Tritunggal, Yesus BUKANLAH pribadi yang sama dengan Bapak. namun keduanya sehakikat, sama-sama Allah
iwan dan budi bukanlah pribadi yang sama, namun keduanya sama-sama manusia, bukan?
2. "makhluk roh" itu rupa, bukan hakikat.
Posting Komentar