
Pada bulan ini, majalah Menara Pengawal membahas mengenai pendengar doa. Pastinya, Menara Pengawal mengatakan bahwa pendengar doa adalah Yehuwa.
MP, 1/7/20/12, hal. 6 | Ia mendengar doa orang-orang yang beriman kepada-Nya. Dan, Ia mempunyai nama. Alkitab mengatakan, ”Yehuwa jauh dari orang-orang fasik, tetapi doa orang-orang adilbenar didengarnya.”—Amsal 15:29. |
Well, bukan hanya Saksi Yehuwa yang percaya ini. Tapi orang Kristen juga percaya bahwa sang pendengar doa adalah Yehuwa saja.
Mungkin ada rekan Saksi yang mengatakan, “Lho, bukannya orang Kristen berdoa kepada Yesus juga?”
Jika ada yang melontarkan pertanyaan seperti itu, arti orang tersebut tidak mengerti apa yang dipercayai oleh orang Kristen. Orang Kristen percaya bahwa Yehuwa terdiri dari tiga pribadi, yaitu Bapak, Yesus, dan Roh Kudus. Jadi, ketika dikatakan “orang Kristen berdoa kepada Yesus” (dan memang demikian adanya), sama sekali tidak bertentangan dengan kepercayaan orang Kristen yang hanya berdoa kepada Yehuwa saja.
Nah, ajaran Menara Pengawal berbeda dengan apa yang diajarkan orang Kristen. Menara Pengawal mengajarkan bahwa Yehuwa terdiri dari satu pribadi saja, yaitu Bapak.
Selain itu, ternyata ada bukti Alkitab yang menunjukkan bahwa kita boleh berdoa kepada Yesus. Silakan klik link berikut: “Bolehkah Berdoa kepada Yesus?”
15 komentar:
Salam kenal, saya seorang penganut salahsatu denominasi Kristen Protestan. Ya argumentasi anda benar! tetapi saya ingin bertanya : mengapa di Gereja sangat jarang bahkan bisa dikatakan tidak pernah Pendeta menggunakan nama Yehuwa dalam doa-doanya, atau dalam khotbanya, yang sering ditonjolkan adalah Yesus. Jika Allah yg esa memiliki tiga pribadi yg berhakikat Allah (yaitu: Yehuwa, Yesus, RohKudus) - Trinitas, lalu mengapa pula Nama Allah Yehuwa tidak lagi digunakan di Gereja. Yang sering saya dengar adalah para Pendeta berdoa kepada Tuhan Yesus, dan dalam nama Tuhan Yesus. Tidak pernah Yehuwa disebutkan dalam doa2 pendeta di Gereja. Apakah di gereja saudara berbeda?
-Marthinus-
salam kenal juga Sdr. Marthinus,
mungkin sebagian besar pendeta lebih menekankan Yesus (karena melalui Yesus kita mengenal Bapa). namun jika penekanan di hal ini terlalu berlebihan, maka akan mengaburkan penekanan mengenai pribadi lain (biasanya Roh Kudus paling jarang ditekankan). bandingkan dengan gerakan karismatik justru sangat menekankan Roh Kudus.
mengenai penggunaan nama Allah, menurut saya, seharusnya nama ini digunakan kaerena bisa sekaligus mengajarkan kepada jemaat tentang siapakah Allah Yehuwa itu (sehingga tidak perlu kaget kalau berjumpa dengan Saksi Yehuwa). jangankan penggunaan nama Allah di gereja, di sebagian Alkitab, nama Allah dihapuskan hanya karena masih memegang tradisi orang Yahudi bahwa nama Allah tidak boleh diucapkan karena begitu sakralnya.
di gereja saya, mengalami hal yang sama dengan yang Saudara alami.
Trimakasih atas jawabannya. Saya mau tanya lagi, anda tadi katakan bahwa : jangankan penggunaan nama Allah di gereja, di sebagian Alkitab, nama Allah dihapuskan hanya karena masih memegang tradisi orang Yahudi bahwa nama Allah tidak boleh diucapkan karena begitu sakralnya.
di gereja saya, mengalami hal yang sama dengan yang Saudara alami.
Maaf saya mau tanya lagi kpd saudara :
1. Mengapa nama Allah dihapuskan dari catatan Alkitab? bukankah hal itu merupakan tindakan lancang dan pemalsuan? bagaimana pandangan anda secara pribadi tentang hal itu? apakah anda setuju jika nama Allah Yehuwa dihilangkan dari tulisan Alkitab. Saya pernah baca di internet bahwa nama YHWH / Yehuwa muncul dalam Alkitab Ibrani sebanyak 7000 kali, dan di dalam terjemahan LAI nama itu diganti dgn TUHAN. Artinya orang Ibrani atau Yahudi meskipun menganggap sakral nama Yehuwa sehingga takut utk disebutkan, tetapi orang Yahudi tetap menuliskan nama Yehuwa di dalam kitab Ibrani (perjanjian lama) dan tradisi Yahudi tidak mempersoalkan jika nama YHWH tetap tertulis sebanyak 7000 kali dalam bahasa Ibrani.
2. Anda katakan bahwa di Gereja anda nama Yehuwa juga tidak disebutkan, sama dengan di gereja saya. Nah saya ingin tahu apakah hati nurani anda tidak merasa terganggu dengan fakta itu? saya pribadi berpendapat bhw sepertinya ada sesuatu yang tidak beres dengan sejarah gereja-gereja Kristen,- there is something wrong, sepertinya ada motif terselubung dengan proses upaya penghilangan nama Yehuwa, entah dari tulisan Alkitab maupun di dalam ibadah di Gereja2. Namun tidak ada anggota gereja ataupun para Pendeta yang berani menyuarakan kejanggalan itu, bagaimana menurut pendapat anda?.
Kalau tidak salah ingat, dalam Alkitab ada tertulis : "hendaklah kamu katakan YA jika benar Ya, dan katakan TIDAK jika benar Tidak, selain daripada itu berasal dari Setan. (maaf saya lupa ayatnya) tapi saya pernah dengar pendeta mengutip ayat itu dalam khotbahnya.
Saya hanya melihat adanya kejanggalan dan ketidak jujuran dalam hal ini di kalangan gereja-gereja.
-Marthinus-
1. nama Allah tidak dihapuskan dari Alkitab. namun nama Allah "Yahweh/Yehuwa" diganti menjadi "Allah" di
sebagian besar terjemahan Alkitab. Kalau Sdr punya software Alkitab, Sdr akan menemukan nama Allah di
Alkitab.
2. saya merasa tidak terganggu. karena masih disebutkan "Bapak, Yesus, Roh Kudus". kecuali kalau ketiga
pribadi ini tidak disebutkan lagi di gereja saya, ya itu yang namanya parah :)
tapi saya sangat menghargai orang-orang seperti Sdr yang merasa terganggu dengan tidak disebutkannya
nama Allah.
nama Allah tidak digunakan hanya karena alasan tradisi. saya pribadi merasa, kalau tradisi itu keliru, tak
perlu dipertahankan, bukan?
dari sini saya ingin mengajak Sdr berpikir:
- Menara Pengawal menekankan nama Allah, namun ajarannya (seperti yang sudah Sdr baca sebelumnya)
banyak yang tidak tepat
- Kekristenan tidak menggunakan nama Allah, tapi ajarannya sesuai Alkitab.
bagaimana pendapat Sdr akan realitas ini?
Anda katakan : nama Allah tidak digunakan hanya karena alasan tradisi. saya pribadi merasa, kalau tradisi itu keliru, tak perlu dipertahankan, bukan?
Apakah maksud anda karena tradisi Yahudi tersebut dipertahankan maka absolute tradisi tersebut pasti benar? dan sesuai dengan kehendak Allah? tidakkah pandangan semacam itu picik dan naif menurut anda?
Btw.Tradisi perayaan Natal pun dipertahankan oleh gereja-gereja, lalu apakah Natal itu memang benar hari lahir Yesus? tidak! bukan? seluruh pendeta dan pastor tahu dan setuju bahwa latarbelakang sejarah Natal (dies natalis solis in-victi) berasal dari kekafiran dan penyembahan dewa saturnalia / dewa matahari. Artinya, tradisi yg dipertahankan Gereja tidak otomatis absolute benar, bukan?
Lagipula orang Ibrani atau Yahudi meskipun menganggap sakral nama Yehuwa sehingga takut utk disebutkan, tetapi orang Yahudi tetap menuliskan nama Yehuwa di dalam kitab Ibrani (perjanjian lama) dan tradisi Yahudi tidak mempersoalkan jika nama YHWH tetap tertulis sebanyak 7000 kali dalam bahasa Ibrani. Nah, timbul pertanyaan, jika TRADISI YAHUDI TIDAK MEMPERSOALKAN PENULISAN NAMA YHWH dalam kitab Ibrani, lalu mengapa versi terjemahan Alkitab mengganti nama YHWH itu? apa motivasinya?
Anda mengatakan : dari sini saya ingin mengajak Sdr berpikir:
- Menara Pengawal menekankan nama Allah, namun ajarannya (seperti yang sudah Sdr baca sebelumnya) banyak yang tidak tepat
Saya seorang peminat yang kagum dengan kegigihan kelompok SSY berupaya mencari kebenaran hakiki dari Alkitab (terlepas dari berbagai kekeliruan dan ketidaksempurnaan Saksi Yehuwa). Beberapa penginjil Saksi Yehuwa sudah sering berkunjung ke rumah saya sejak dulu, dan berdiskusi secara edukatif dan informatif kepada saya.
Mengapa denominasi Kristen tidak meniru mereka dalam menginjil? jika kita memang yakin bahwa SSY itu sesat, maka mengapa kita takut menerima para penginjil SY hadir di rumah kita? bukankah selayaknya kita sebagai umat Kristen menginjil kepada Saksi Yehuwa jika mereka sesat, bukannya mengusir mereka dari rumah kita! saya sering mendengar anjuran dari para pendeta agar tidak menerima para penginjil Saksi Yehuwa di rumah-rumah kami.
Salam,
Marthinus
maaf, adakah yang pernah di beri kesempatan berdoa di gereja, dan pada saat berdoa itu menggunakan satu atau dua kali nama "yehuwa"?
saya pengen tahu apa respon dari orang yang mendengar doa saudara tsb? apalagi pendeta?
karena saya penah mengenal saksi2 yehuwa, jadi jika ada seperti kejadian diatas, mungkin dalam hati akan bilang "pasti saudara ini akan pindah kepercayaan menjadi saksi2 yehuwa, atau mantan saksi2 yehuwa (krn kebiasaan), atau baru di kunjungi saksi yehuwa?"
nah bagimana komentar ? silahkan yang berani (mksdnya berani mencoba menggunakan "yehuwa" ketika bredoa di gereja dan di dengar banyak orang), hehehehe...
Dear Sdr. Marthinus,
1) Apakah maksud anda karena tradisi Yahudi tersebut dipertahankan maka absolute tradisi tersebut pasti benar? dan sesuai dengan kehendak Allah?
tidak. makanya pada kalimat sebelumnya saya katakan bahwa kalau tradisi tsb salah, tidak perlu dipertahankan.
2) Tradisi perayaan Natal
A. mengenai pandangan saya ttg natal: kalau dapat membangun iman Sdr, rayakan, kalau tidak, ya tidak usah dirayakan. semoga link berikut dapat menolong Sdr http://www.saksiyehuwa.org/2010/12/25-desember-kafirkah-jika-ya-apakah.html
B. Ya, dari sebelumnya juga saya katakan bahwa tradisi tidak otomatis benar
3) Nah, timbul pertanyaan, jika TRADISI YAHUDI TIDAK MEMPERSOALKAN PENULISAN NAMA YHWH dalam kitab Ibrani, lalu mengapa versi terjemahan Alkitab mengganti nama YHWH itu? apa motivasinya?
karena yang tidak menggunakan nama Allah, terpengaruh oleh tradisi orang Yahudi. saya juga tidak setuju dengan mereka.
4) Mengapa denominasi Kristen tidak meniru mereka dalam menginjil?
mungkin karena kebanyakan denominasi Kristen lebih menekankan penginjilan dalam bentuk yang berbeda dengan yang dilakukan Saksi. sudah menjadi rahasia umum kalau banyak denominasi Krtsen giat mengirimkan misionaris ke daerah terpencil yang belum pernah tersentuh sebelumnya, jemaatnya juga diajari untuk menginjil dengan cara sharing pribadi, bukan dengan kunjungan dari rumah ke rumah.
5) jika kita memang yakin bahwa SSY itu sesat, maka mengapa kita takut menerima para penginjil SY hadir di rumah kita? bukankah selayaknya kita sebagai umat Kristen menginjil kepada Saksi Yehuwa jika mereka sesat, bukannya mengusir mereka dari rumah kita! saya sering mendengar anjuran dari para pendeta agar tidak menerima para penginjil Saksi Yehuwa di rumah-rumah kami.
memang seharusnya orang Kristen tidak takut kepada mereka. bertahun-tahun saya menerima mereka, dan saya tidak takut. saya gunakan saat kunjungan mereka sebagai waktunya saya untuk berbagi firman kepada mereka. namun, kebanyakan jemaat kristen 'awam' tidak mengerti firman dan berpotensi sangat besar untuk disesatkan Saksi, mungkin inilah alasan banyak pendeta yang melarang jemaatnya untuk menolak Saksi.
Dear Sdr,
kalau nama Yahweh, pernah dipakai, walaupun tidak sering.
menurut saya, kesalahan terbesar banyak orang Kristen di Indonesia, khususnya, adalah ketidakpahaman bahwa nama "Yehuwa" sama seperti "Yahweh". bahkan, nama Yahweh pun mungkin tidak pernah didengar sebagian orang.
ketika ada Saksi yang memperkenalkan nama "Yehuwa", lantas dipikir bahwa nama ini hanya monopoli Saksi Yehuwa.
Saya ingin mengomentari statement anda berikut ini :
Anda katakan : "dari sini saya ingin mengajak Sdr berpikir: - Menara Pengawal menekankan nama Allah, namun ajarannya (seperti yang sudah Sdr baca sebelumnya) banyak yang tidak tepat. - Kekristenan tidak menggunakan nama Allah, tapi ajarannya sesuai Alkitab. bagaimana pendapat Sdr akan realitas ini?
Apakah anda benar2 yakin bahwa Ajaran Kekristenan absolute seluruhnya tepat, dan ajaran Menara Pengawal absolute banyak yang tidak tepat?
Parameter indikator apa yang anda gunakan? Saya sudah pernah mencoba pindah-pindah gereja, dan mengamati adanya berbagai jenis penafsiran dalam khotbah2 para pendeta2nya terhadap pokok bahasan tertentu atau doktrin tertentu (timbul pertanyaan, mengapa ada perbedaan, yang mana yang absolute benar?).
SSY dalam hal pengajaran cukup unik jika dibandingkan dengan Protestan, mengapa? saya amati SSY memiliki standar pola yg sama dalam hal penafsiran, tidak ada perpecahan di dalam kelompok organisasi mereka. Berbeda halnya dengan Protestan, ada begitu banyak denominasi dan sektarian yg masing2 memiliki pola standarisasi yg berbeda (jika sama tentunya tidak akan ada perpecahan, bukan?), nah SSY tidak demikian.
Dari penggunaan nama Yehuwa saja sudah salah. Padahal itu menurut saya merupakan salah satu fondasi ajaran Kristen. Para Patriakh (Abraham, Ishak, Yakub - nenek Moyang Yesus) adalah penyembah Allah bernama Yehuwa. Dan di concordance Alkitab jelas dikatakan bahwa nama Allah Israel / Yahudi adalah Yahweh atau Yehuwa (monotheisme sejati). Dan Yesus ketika di bumi pun menyembah Allah Yehuwa karena dia keturunan dari Abraham, Ishak dan Yakub.
Jujur, saya pribadi sangat meragukan kredibilitas kebenaran absolute di dalam organisasi Protestan maupun Katolik. Bagaimana pendapat anda? mohon dijawab dengan jujur ya. Sebab saya sedang mencari kebenaran yg hakiki itu.
Regards,
Marthinus
dear Sdr. Marthinus,
perbedaan doktrinal sebenarnya tidak masalah. maksudnya, perbedaan doktrin minor, saya rasa tidak masalah, karena itu tidak akan mempengaruhi keselamatan. misalkan doktrin akhir zaman.
namun jika perbedaan di doktrin besar, misalkan doktrin Allah, doktrin Yesus, doktrin keselamatan, itu yang bermasalah.
banyak gereja yang memiliki pengajaran minor yang berbeda, namun ketika berbicara menegai dokkrin besar, semua sepaham (misalkan semua sepaham kalau ALkitab itu firman Allah, Yesus adalah Allah, Roh Kudus adalah pribadi, keselamatan bukan karena berdinas, dll).
jika Sdr melihat SSY, maka Sdr akan melihat bahwa penafsiran di antara mereka sama. kenapa?
1)karena materi khotbah mereka disupply dari pusat (USA), dengan inti dan bahkan dengan ayat Alkitab yang sama di seluruh dunia (jangankan isi khotbah seluruh dunia yang sama, bahkan pada hari yang sama, nomor lagu yang digunakan di kebaktian juga sama di seluruh dunia)
2)karena SSY adalah satu badan tunggal. jadi, sangat amat wajar sekali kalau sama.
sebagai contoh, seorang Mormon dapat membuat klaim sama seperti yang Sdr katakan.
misalkan ada seorang Mormon yang berkata "hanya gereja saya yang penafsiran ajarannya sama, lihat saja kekristenan di luar sana, semuanya ajarannya berbeda-beda"
nah, persis sama dengan penalaran yang Sdr gunakan, bukan?
mengenai nama Yehuwa, saya percaya bahwa nama Allah adalah Yehuwa atau Yahweh. saya tidak pernah bilang itu nama yang salah atau dilarang.
Yesus ketika di bumi, ia menyembah Yehuwa, karena Ia juga adalah manusia, jadi wajar untuk menyembah Yehuwa. tapi terlebih dari hanya menyembah Yehuwa, Ia bahkan menyamakan dirinya dengan Bapak (Yoh.5:23))
(Yohanes 5:23) agar semua orang menghormati Putra SAMA SEPERTI mereka menghormati Bapak...
Anda sebelumnya mengakui : "menurut saya, kesalahan terbesar banyak orang Kristen di Indonesia, khususnya, adalah ketidakpahaman bahwa nama "Yehuwa" sama seperti "Yahweh". bahkan, nama Yahweh pun mungkin tidak pernah didengar sebagian orang."
Di satu sisi anda mengakui bhw kesalahan terbesar umat Kristen adalah ketidaktahuan mereka akan nama Allah yg sejati, lalu apakah anda mengkritik mereka juga seperti anda mengkritik SSY? Dan pernahkah anda merenungkan, mengapa nama Yehuwa tidak dipublikasikan di gereja-gereja, bahkan cenderung ditutup-tutupi, tidak pernah disebutkan dalam doa2 di gereja, apa motivasinya? Yesus pernah mengatakan "hendaklah YA diatas YA, dan TIDAK diatas TIDAK, selain daripada itu berasal dari Setan". Di sisi lain anda begitu yakin bahwa ajaran gereja anda absolute benar dan ajaran SSY itu sesat! parameter anda dlm menentukan benar-sesatnya sebuah agama masih belum jelas buat saya.
Apakah anda tahu bahwa doktrin Trinitas bukan hanya ditentang oleh SSY tetapi oleh bbrp komunitas denmonisasi Kristen lainnya sepanjang sejarah (hanya saja mereka yang menentangnya otomatis dicap sesat oleh mainstreem atau mayoritas Kristen). Itu sama saja seperti ketika Islam Ahmadiyah dicap sesat oleh Islam mayoritas, atau seperti Islam Syiah dicap sesat oleh Islam Sunni. Parameternya sepihak dan tendensius.
Please open your mind. Semoga anda paham maksud saya.
Regards,
Martinus
To Bp Marthinus
Ijinkan saya ikut nimbrung ya.
Bp tulis:
Mengapa nama Allah dihapuskan dari catatan Alkitab? bukankah hal itu merupakan tindakan lancang dan pemalsuan?
Perlu kiranya Bp tahu bhw kitab septuaginta yaitu terjemahan PL bhs Yunani dari Ibrani sudah ada jauh sebelum Kristus lahir. Dan pastinya, Kristus tahu hal ini.
Jika memang nama Yahweh begitu penting harus ada di Alkitab. Pasti Yesus sudah mengoreksinya. Tp faktanya, tidak. Secara tidak langsung Kristus menyetujui penghilangan nama tsb. Jadi tidak ada pemalsuan apalagi lancang.
Kristus adalah kegenapan hukum taurat yg ada di PL, dan wujudnya adalah Yesus, oleh karena itu, tidak ada manuskrip2 PB yg memuat nama Yahweh. Kitab PB seluruhnya ditulis dlm bhs Yunani, tanpa nama Yahweh. Mengapa? Kristus adalah Yahweh Perjanjian Baru. Nama Yahweh PB adalah Yesus Kristus di mana setiap orang yang berseru kepada Yesus di selamatkan.
Tentunya SSY mengatakan bhw ada nama itu di PB, ini dusta.
Lagi pula renungkan hal ini. Siapakah di dunia ini yg dapat menyebut nama itu sesuai dgn aslinya? Tidak ada! Lalu mengapa dipermasalahkan? Orang Indonesia menyebut Yehuwa, sebagian orang 'Jehovah', lainnya 'Yahweh' dan lain2. Apakah ketika Allah disebut dgn Jehovah, Yahweh atau Yehuwa, maka Allah tidak mengerti orang2 mengalamatkan doa kepada-Nya?
Saksi Yehuwa menuntut nama itu, padahal pelafalan aslinya pun tidak tahu. Ini konyol. Jika mengetahui nama YHWH begitu penting melebihi ajaran keselamaatan, mengapa para rasul tidak mengajar ini? Mengapa tidak menulis PB dlm bhs Ibrani? PB adalah tentang Yahweh menjadi manusia utk menyelamat dosa manusia! Ini yg utama. Bukan masalah nama!
Jika memang nama YHWH begitu penting, tidak hanya huruf nama itu tetapi juga pelafalannya juga menjadi penting agar manusia tidak salah mengucapkannya juga, bukan? Tetapi faktanya kita hanya tahu huruf tentragamaton tanpa tahu mengucapkannya.
Menurut saya pribadi, Allah mengerti semua bahasa, tidak penting orang menyebutnya Yehuwa atau Yahweh atau Allah. Yg utama, setiap komunikasi kepada Allah selalu didasarkan dalam nama Yesus Kristus sang Pengantara antara Allah dan manusia.
--berlanjut--
-lanjutan dr atas-
To Bp Marthinus
You wrote:
Dari penggunaan nama Yehuwa saja sudah salah. Padahal itu menurut saya merupakan salah satu fondasi ajaran Kristen. Para Patriakh (Abraham, Ishak, Yakub - nenek Moyang Yesus) adalah penyembah Allah bernama Yehuwa. Dan di concordance Alkitab jelas dikatakan bahwa nama Allah Israel / Yahudi adalah Yahweh atau Yehuwa (monotheisme sejati). Dan Yesus ketika di bumi pun menyembah Allah Yehuwa karena dia keturunan dari Abraham, Ishak dan Yakub.
Hmm. Maaf ya, saya duga Bp kurang memahami doktrin Tritunggal dgn benar shg keluar pernyataan tsb. Pahami dulu doktrin Tritunggal 100%.
Banyak kesimpang-siuran akan nama Allah, ada yang bilang Allah, Yehovah, Yahweh, dll. Mari kita lihat apa kata Yesus tentang nama Tuhan:
Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. (Yoh 17:11)
Perhatikan yg saya bold. Nama Bapa adalah nama yang diberikan kepada Anak, yaitu Yesus sendiri. Yesus tidak pernah memanggil Allah, Yahweh, atau pun Yehovah.
Yesus berkata nama Bapa telah diberikan kepada Anak yang berarti nama Bapa ialah Yesus. Ya Yesus adalah YHWH PB.
You wrote:
SSY dalam hal pengajaran cukup unik jika dibandingkan dengan Protestan, mengapa? saya amati SSY memiliki standar pola yg sama dalam hal penafsiran, tidak ada perpecahan di dalam kelompok organisasi mereka.
Situs ini belum bicara detail ttg nubuatan dan kepalsuan MP dan apa sesungguhnya organisasi MP itu yaitu kultus. Saya menemukan blog Fakta Di Balik Ajaran Saksi Yehuwa yg membahas lebih detail.
Organisasi MP adalah organisasi kultus berkedok agama.
Saya persilahkan Bp kunjungi blog tsb dan nilai sendiri banyak hal yang dibahas, mis tujuan SSY menginjil dll. Jangan terpukau oleh tampilan luar SSY. Jangan nilai sebuah buku berdasarkan sampul luarnya. Nilai isinya!
You wrote:
saya pribadi sangat meragukan kredibilitas kebenaran absolute di dalam organisasi Protestan maupun Katolik
Kebenaran sejati ya hanya Kristus. Tidak ada kebenaran absolute di Protestan/Katolik. . . hanya tafsiran yaitu pemahaman akan firman Allah. Oleh sebab itu, kita minta Roh Kudus bekerja dan memberi pencerahan agar kita secara pribadi bisa memahami kebenaran absolute itu sendiri.
Salam
tak heranlah,,jangankan kalian hanya manusia,,,yesus saja di anggap ''sesat'' pada zamannya.......orang2 farisi selalu mencari kesalahannya,,apa saja yang yesus lakukan salah dimata mereka,,bahkan orang yahudi adalah bangsa yang dipilih ALLAH tidak mempercayainya,,,lagipun untuk memilih sesuatu kebenaran ingatlah perkataan yesus yang sederhana ini; pohon yang baik menghasilkan buah yang baik..... apa buah yang telah kalian hasilkan dari kekeristenan kalian???kalau hanya pohonnya saja yang besar,,memang enak tempat berteduh,apakah nyaman duduk dibawahnya jika perut lapar? karena pohonnya tak berbuah?????kebanyakan kalian hanya pandai ngomong,kalian ni ada juga mirip orang farisi zaman dulu,,,
Dear Sdr. Marthinus (12 September 2012 16:22),
1) saya sudah mengkritik orang Kristen yang tidak tahu nama Allah, buktinya, sudah saya katakan bahwa inilah kesalahan terbesar. Dan saya tidak mengkritik mereka seperti mengkritik SSY, karena walaupun mereka tidak tahu nama Allah, namun mereka mengenal Kepribadian Allah. berbeda dengan SSY yang walaupun tahu nama, namun salah mengenal Kepribadian Allah (maafkan kalau saya sudah mengutarakan kesimpulan ini, namun maksud saya untuk mengatakan bahwa tahu nama doesnt mean everything, lebih baik kenal pribadi dan menyapanya dengan gelar daripada menyapanya dengan nama tapi salah kenal)
2)mohon maaf, tapi ayat yang Sdr kutipkan itu kurang sesuaikonteks. "hendaklah YA diatas YA, dan TIDAK diatas TIDAK" bukan untuk orang yang sedang menutup-nutupi sesuatu, namun untuk orang yang berbohong. misalkan ketika ditanya apa nama Allah, dia menjawab "Allah tidak punya nama".
3) ya, saya tahu bahwa Tritunggal banyak ditentang denominasi Kristen lain. tapi kalau kita mengerti apa argumentasinya, maka kita tidak akan mengatakan bahwa itu semua hanyalah "tuduhan yang tendensius".
sama seperti ketika Saksi menyerang Kekristenan, saya tidak akan menilainya sebagai "tuduhan yang tendensius", karena Saksi menuduhkan tersebut dengan memiliki alasan (walaupun alasannya kurang tepat)
Salam,
MKSY
Posting Komentar