Blog ini tidak dibuat oleh seorang Saksi Yehuwa. Blog ini membahas ajaran Saksi Yehuwa dengan menggunakan publikasi dan Alkitab. Ditujukan kepada siapa saja yang berhati tulus dan ingin memeriksa kebenaran pengajaran Saksi Yehuwa.

Senin, 10 September 2012

Kata Menara Pengawal, Mantan Saksi adalah Orang yang “Sakit Secara Mental”

Sebuah media di Inggris, Telegraph, pada tahun 2011 lalu memberitakan mengenai masalah yang ditimbulkan oleh majalah Menara Pengawal edisi Juli pada tahun tersebut. Ada pernyataan di publikasi tersebut yang dianggap menjelek-jelekkan keyakinan lain. Pernyataan apakah itu?

Luar biasa, Menara Pengawal mengatakan orang yang murtad (mantan Saksi Yehuwa) dengan orang yang “sakit secara mental”.

“Sakit mental” atau sehari-hari kita kenal dengan kata “gila”? Ya, Menara Pengawal mengatakan bahwa seseorang yang meninggalkan (murtad) ajaran Saksi adalah gila. Sama saja dengan mengatakan bahwa seorang mantan Saksi mengalami sakit mental dan harus berobat ke dokter spesialis kejiwaan.

Saya agak terkejut membaca kutipan ini, dan saya percaya bahwa Saudara dapat menilai sendiri pernyataan Menara Pengawal ini.

Hanya sekadar sharing saja, kalau kita tidak sepaham dengan orang lain, sebaiknya kita mendiskusikan hal tersebut layaknya orang terdidik, bukannya malah mengatai lawan kita dengan istilah “sakit secara mental”.

Publikasi di atas setidaknya akan membuat kita sedikit paham, bagaimana Menara Pengawal memagari pengikutnya agar tidak terpengaruh oleh mantan Saksi yang aktif membongkar ketidakakuratan ajaran organisasi mereka dulu.

Jadi, kita akan mulai mengerti mengapa Saksi Yehuwa yang aktif sekarang takut sekali berdiskusi dengan mantan Saksi Yehuwa; karena Menara Pengawal mengajarkan bahwa mantan Saksi adalah orang “sakit mental” yang menular.



sumber gambar: http://www.npr.org/2011/09/14/140466018/mentally-ill-in-indonesia-still-live-in-chains



28 komentar:

Anonim mengatakan...

"berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa"

"Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata"

"menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga,"

1 Timotius 6:3 (TB) Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat --yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus--dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita, 6:4 ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga,

saksiyehuwa mengatakan...

ya, setuju.
salah satu contoh kedengkian adalah dengan memberi label "sakit mental" kepada para mantan pengikutnya

Marthinus mengatakan...

Setahu saya "sakit mental" tidak selalu artinya absolute Gila.

Penyakit kejiwaan ada bermacam-macam kategori. Saya paham karena pemilik blog ini memang sedang berupaya mencari celah-celah kekeliruan dan kelemahan di dalam SSY, maka penulis blog ini menafsirkan frase "sakit mental" yang digunakan SSY untuk menilai orang-orang murtad dari kalangan mereka - sebagai "Gila", padahal belum tentu itu tujuan dari frase "sakit mental" yang dimaksudkan SSY.

Supaya anda bisa lebih jernih dan berimbang memandangnya, saya ambil contoh kritikan tajam dari beberapa tokoh denominasi Kristen yg ditujukan kepada SSY - yaitu : SSY dicap sebagai organisasi Kultus, Sesat, Bidah, dan setiap anggota SSY dicap sebagai orang2 yang sedang dibawah kendali "mind control" dari lembaga Menara Pengawal. SSY memilik jawaban argumentasi terhadap tuduhan itu, tetapi para pengkritik SSY juga memilik argumentasi tertentu kenapa cap semacam itu disematkan kepada SSY.

Saya membaca blog yg mirip di :
http://saksi-saksi-yehuwa.blogspot.com/

Di blog itu, pendiskreditan SSY sangat kental, SSY dicap sesat, bidah, kultus, dsb.

Jadi saran saya buat penulis blog ini, bersikaplah arif dan bijaksana. Berpikiranlah jernih dan obyektif. Dan terakhir, berempatilah. Sebab setiap organisasi agama memiliki dasar argumentasi terhadap konsep maupun doktrin yang mereka miliki.

Saya bukan seorang SSY, tetapi saya memandang SSY secara obyektif, dan saya tidak pernah menganggap mereka sesat. Justru saya banyak belajar dari mereka dan dari ajaran organisasi mereka.

Anda benar dalam beberapa hal, bahwa SSY memang bbrp kali keliru dalam ajaran dan tafsiran, tetapi bukankah Katolik dan Protestan juga pernah keliru sepanjang sejarahnya? mana ada agama yang tidak pernah keliru dan perfect? kalau buat saya pribadi yang sempurna hanyalah Allah Bapa dan Yesus Kristus. Agama TIDAK ADA YG BENAR ! semua agama bisa sesat !

Regards,

-Marthinus-

Anonim mengatakan...

:D sy justru sedang menunjukan ayat itu sebenarnya berlaku untuk anda!

Anda sebagai Penulis Blog ini mengaku sebagai Organisasi (.ORG ) dengan alamat web palsu atau alamat yg menipu menggunakan identitas Badan Hukum Resmi yang sebenarnya hanya sebuah "Blog" http://www.saksiyehuwa.org/

Anda bukan Organisasi tapi mengaku-ngaku maka ayat itu cocok untuk anda.1 Timotius 6:3 (TB)

Anda "berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa"

Anda "Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata"

Jika berdebat dengan Anda Hanya akan "menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga,"


Bagi pembaca Blog ini jika ingin tahu Saksi-Saksi Yehuwa atau
Jika Anda ingin menghubungi kami, menghadiri salah satu pertemuan kami, belajar Alkitab gratis, atau hanya ingin tahu lebih banyak tentang kami, bagian ini akan membantu Anda. Kami juga mengundang Anda untuk melihat langsung pekerjaan kami dengan mengikuti tour di salah satu kantor kami.

di SITUS WEB RESMI http://www.jw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/

Anonim mengatakan...

Beberapa orang murtad semakin memanfaatkan berbagai bentuk komunikasi massa, termasuk Internet, untuk menyebarkan informasi yang keliru tentang Saksi-Saksi Yehuwa. Akibatnya, sewaktu seseorang yang tulus mengadakan riset tentang kepercayaan kita, mereka bisa saja berhadapan dengan propaganda orang murtad. Bahkan, beberapa Saksi tanpa sengaja membuka diri terhadap bahan-bahan yang berbahaya ini. Selain itu, kadang-kadang orang-orang murtad ambil bagian dalam acara televisi atau radio. Haluan hikmat apa yang seharusnya kita ikuti dalam memandang hal ini?

Kunjungilah Situs Resmi Saksi Yehuwa dan bukan BLOG yang ASPAL ASLI TAPI PALSU

di alamat berikut www.jw.org/id

Anonim mengatakan...

Halo selamat malam Bpk Awi alias "saksiyehuwa". Perkenankanlah saya menanggapi artikel ini. Harus saya akui bahwa Bpk Awi alias “saksiyehuwa” memang sangat-sangat luar biasa hebat dalam “mentafsirkan” tulisan MP. Saking hebatnya, Bpk bisa memutarbalikannya sedemikian rupa sehingga kutipan Bpk yg ‘selektif’ dari artikel MP 15 Juli 2011 kelihatannya selaras dg kesimpulan Bpk yg memang sangat membenci/anti dg LMP/SSY. Bpk mengatakan “Kata Menara Pengawal, Mantan Saksi adalah Orang yang “Sakit Secara Mental””, seolah-olah yg mengatakan itu adalah MP. Padahal kalau dibaca ‘lengkap’ sesuai konteksnya, kita akn melihat dg jelas bahwa yg mengatakan itu BUKANLAH MP melainkan FIRMAN ALLAH, ALKITABlah yg mengatakannya!! Utk lebih jelasnya, berikut ini saya sertakan kutipan yg agak ‘lengkap’ spy pembaca bisa memahaminya berdasarkan konteks.
Awal kutipan – Jangan Ikuti ”Guru-Guru Palsu” 3 Bayangkan Saudara sedang menempuh perjalanan di gurun yang kering. Saudara melihat sebuah sumur di kejauhan dan pergi ke sana, karena ingin memuaskan dahaga. Tetapi, setibanya di sana, ternyata sumur itu kering. Betapa kecewanya Saudara! Guru-guru palsu mirip sumur kering itu. Orang yang datang kepada mereka untuk mendapatkan air kebenaran akan sangat kecewa. Yehuwa melalui rasul Paulus dan rasul Petrus memperingatkan kita terhadap guru-guru palsu itu. (Baca Kisah 20:29, 30; 2 Petrus 2:1-3.) Siapakah mereka? Kata-kata kedua rasul itu memberi tahu kita dari mana asal guru-guru palsu itu dan cara mereka menipu orang.
4 Kepada para penatua di sidang Efesus, Paulus mengatakan, ”Dari antara kamu sendiri akan muncul pria-pria yang membicarakan perkara-perkara yang belat-belit.” Petrus menulis kepada rekan-rekan Kristen-nya, ”Akan ada juga guru-guru palsu di antara kamu.” Jadi, dari mana asal mereka? Mereka bisa muncul dari dalam sidang. Mereka adalah orang murtad. Apa yang mereka inginkan? Mereka tidak puas hanya dengan meninggalkan organisasi. Tujuan mereka, seperti kata Paulus, adalah ”untuk menjauhkan murid-murid agar mengikuti mereka”. Bukannya membuat murid sendiri, orang murtad berupaya membawa murid-murid Kristus bersama mereka. Seperti ”serigala-serigala yang menindas”, guru-guru palsu berupaya melahap para anggota sidang, menghancurkan iman mereka dan menjauhkan mereka dari kebenaran.—Mat. 7:15; 2 Tim. 2:18.
5 Bagaimana cara kerja guru-guru palsu? Metode mereka sangat licik. Seperti penyelundup, orang murtad ’dengan diam-diam membawa masuk’ gagasan yang merusak. Dan, sama seperti pembuat dokumen palsu, orang murtad menggunakan ”kata-kata yang memperdayakan”, atau argumen-argumen yang keliru, dan membuatnya seolah-olah benar. Mereka menyebarkan ”ajaran palsu”, dan ”memutarbalikkan Tulisan-Tulisan Kudus” agar sesuai dengan gagasan mereka. (2 Ptr. 2:1, 3, 13; 3:16)it Jelaslah, orang murtad tidak peduli kepada ka. Jika kita mengikuti mereka, kita akan tersimpangkan dari jalan menuju kehidupan abadi.
6 Bagaimana kita dapat melindungi diri dari guru-guru palsu? Alkitab memberikan nasihat yang jelas tentang cara menghadapi mereka. (Baca Roma 16:17; 2 Yohanes 9-11.) ”Hindarilah mereka,” kata Firman Allah. Terjemahan lain mengatakan, ”Jauhilah mereka.” Katakanlah seorang dokter menyuruh Saudara menghindari orang yang terkena penyakit menular yang mematikan. Peringatannya jelas, dan Saudara pasti akan segera mengindahkannya. Orang murtad ”sakit secara mental”, dan mereka berupaya menulari orang lain dengan ajaran mereka. (1 Tim. 6:3, 4) Yehuwa, seperti dokter itu, dengan jelas memperingatkan kita untuk menghindari mereka. Tetapi, apakah kita bertekad untuk mengindahkannya?
-- b e r l a j u t --

Anonim mengatakan...

-- l a n j u t a n n y a --
7 Apa yang harus kita lakukan untuk menghindari guru-guru palsu? Kita tidak mengundang mereka ke rumah kita atau menyapa mereka. Kita juga tidak mau membaca bacaan mereka, menonton mereka di televisi, melihat-lihat situs Web mereka, atau mengomentari apa yang mereka tulis di situ. Mengapa kita mengambil tindakan tegas seperti itu? Karena kita mengasihi ”Allah kebenaran”. Kita tidak tertarik dengan ajaran-ajaran mereka yang menyimpang dari Firman kebenaran. (Mz. 31:5; Yoh. 17:17) Kita juga mengasihi organisasi Yehuwa, yang telah mengajar kita kebenaran-kebenaran yang menakjubkan—termasuk nama Yehuwa dan maknanya, tujuan Allah untuk bumi, keadaan orang mati, dan harapan kebangkitan. Ingatkah Saudara betapa bahagianya Saudara ketika pertama kali mendengar tentang berbagai kebenaran yang berharga ini? Jadi, buat apa membiarkan dusta guru-guru palsu menyimpangkan Saudara dari organisasi yang telah mengajarkan kebenaran-kebenaran itu?—Yoh. 6:66-69.
8 Tidak soal apa yang dikatakan guru-guru palsu, kita tidak akan mengikuti mereka! Buat apa pergi ke sumur kering itu jika kita hanya akan ditipu dan dikecewakan? Sebaliknya, marilah kita bertekad untuk tetap loyal kepada Yehuwa dan organisasi-Nya yang selalu memuaskan dahaga kita dengan air kebenaran yang murni dan menyegarkan dari Firman Allah.—Yes. 55:1-3; Mat. 24:45-47. – Akhir kutipan
Ya, BERDASARKAN ALKITAB ‘orang-orang murtad’ SAMA DENGAN ‘guru-guru palsu’. Bgm Alkitab melukiskan mereka? Sebagaimana dikatakan dlm 1 Timotius 6 : 3, 4 , mereka “sakit secara mental” [TDB ; NWT, “being mentally diseased”]. Jadi yg mengatakan bahwa orang murtad “sakit secara mental” BUKAN LMP/SSY melainkan ALKITAB!! Berikut ini beberapa terjemahan Alkitab yg menerjemahkan frase itu MIRIP atau kurang lebih gagasannya sama dengan TDB/NWT : NIV, "an unhealthy interest…" ; Darby Translation, "but sick about…" ; ESV, "an unhealthy craving…" ; Douay-Rheims 1899 American Edition (DRA), "sick about…" ; Amplified Bible, "a [a]morbid fondness…" ; Good News Translation (GNT), "unhealthy desire…" ; Holman Christian Standard Bible (HCSB), "sick interest…" ; J.B. Phillips New Testament (PHILLIPS), "His mind is a morbid jumble…” ; KJV, "doting about questions…" ; New American Standard Bible(NASB), “has a morbid interest…"[Footnote : 1 Timothy 6:4 Lit is sick about] ; New Living Translation (NLT), "unhealthy desire..." ; Orthodox Jewish Bible (OJB), "having a morbid craving…" ; Young's Literal Translation (YLT), "doting about…"
Seorang Sdr saya, sesama SY juga pernah membahas pokok ini dengan LEBIH LENGKAP lagi. Silahkan pembaca melihat dan membacanya di alamat berikut ini : http://tearsofoberon.blogspot.com/2011/09/laying-to-rest-mental-disease-nonsense.html
Saya hanya ingin menganjurkan agar para pembaca TIDAK “menelan mentah-mentah” apa katanya Bpk Awi alias “saksiyehuwa” yg memang sangat membenci/anti LMP/SSY.
Sekian dan terima kasih. Sampai ‘ketemu’ lagi. --- Saya, Maxi – Sam ---

-- s e l e s a i --

saksiyehuwa mengatakan...

Dear Sdr. Marthinus (12 September 2012 13:16),

1) baiklah, coba kita ambil contoh sakit mental yang ringan-ringan saja, misalkan stres.
kalau mengatakan mantan anggota dengan sebutan "stres", apakah sah-sah saja?

mungkin lebih baik dipahami seperti ini: misalkan ada seorang X adalah mantan Kristen, kemudian saya bilang si X tersebut stres. (pasti Sdr sudah dapat menilai sendiri)

2) saya pernah membaca mengenai alasan dikatakannya SSY yang dikontrol pikirannya oleh MP, dan beberapa alasannya, menurut saya, sangat masuk akal (jika ada kesempatan akan saya coba sharing).
bisa tahu apa alasan MP mengatakan mantan anggotanya "sakit mental"?

3)menurut Sdr, apakah MP berempati terhadap pemeluk agama lain (walaupun melabel mantan anggotanya sebagai "sakit mental")?

4)keliru mengenai ajaran apa? apakah ajaran yang mayor? atau hanya minor?
saya tidak pernah mempermasalahkan perbedaan hal-hal minor, tetapi, selama sepanjang sejaran ini, MP TERUS salah. misalkan dalam mengenal Allah yang benar (saya tidak tahu Sdr sepaham dengan saya atau tidak mengenai ini).

Salam,

MKSY

saksiyehuwa mengatakan...

Dear Sdr. Anonim (19 September 2012 09:55),

1) apakah ayat tersebut hanya diterapkan kepada saya? apakah tidak boleh diterapkan kepada MP?
setahu saya, ayat Alkitab tersebut untuk semua orang *mohon koreksi jika saya salah

2) saya menipu? kalau saya menipu, bukankah seharusnya saya tidak akan menulis warning di halaman blog saya bahwa blog saya bukanlah blog saksi Yehuwa.

Salam,

MKSY

saksiyehuwa mengatakan...

Dear Sdr. Anonim (19 September 2012 14:31),

blog aspal?
sekali lagi, blog ini bukanlah blog yang meniru Menara Pengawal. sejak pertama dibuat, blog ini memang tidak pernah meniru Menara pengawal

kenapa Sdr takut sekali kepada orang murtad (walaupun saya bukan mantan Saksi)?

masihkah Sdr hanya menerima ajaran organisasi tanpa mempertimbangkannya terlebih dahulu?
http://www.saksiyehuwa.org/2010/07/komentar-terhadap-kisah-di-menara.html

Salam,

MKSY

saksiyehuwa mengatakan...

Dear Sdr. Maxi Sam (25 September 2012 00:23),

A) saya bukan Bapak Awi. Blog ini bukan blog milik Bapak Awi.
B)mohon dicontohkan bagian mana dari artikel MP 15 Juli 2011 yang sangat mengganggu Sdr
B) 1 Tim. 6:4
"noseō peri zētēsis"

noseo:
1) to be sick
2) metaphorically of any ailment of the mind
2a) to be taken with such an interest in a thing as amounts to a disease, to have a morbid fondness for

peri:
1) about, concerning, on account of, because of, around, near

zetesis:
1) a seeking
2) enquiry
3) a questioning, debate
4) a subject of questioning or debate, matter of controversy

dari segi makna kata, lebih cocok NIV "unhealthy interest", dan tetap saja maknanya berbeda dengan "sakit mental".
bagaimana menurut Sdr?

Salam,

MKSY

saksiyehuwa mengatakan...

Dear Sdr. Anonim (19 September 2012 09:55),

komentar Sdr sangat menarik:
"Anda sebagai Penulis Blog ini mengaku sebagai Organisasi (.ORG ) dengan alamat web palsu atau alamat yg menipu menggunakan identitas Badan Hukum Resmi yang sebenarnya hanya sebuah "Blog" http://www.saksiyehuwa.org/"

saya menggunakan ekstensi .org karena pada awalnya saya ingin membangun komunitas orang Krsten yang belajar mengenai Saksi.
lagipula, apakah blog tidak bisa menggunakan ekstensi .org?
Blogspot memperbolehkannya, saya tidak tahu kalau Sdr tidak memperbolehkannya. apakah itu melanggar hukum?

Salam,

MKSY

Anonim mengatakan...

The Watch Tower 1 Oktober 1909 menulis, "Semua yang memutuskan hubungan dengan Lembaga dan pekerjaannya, ...sebaliknya daripada memperkembangkan buah-buah roh, tampaknya ...—berupaya menyakiti Pencipta yang dahulu mereka sembah, dan dengan banyak atau sedikit perhatian, perlahan-lahan tenggelam dalam kebinasaan total, hanya mencelakakan diri mereka sendiri dan orang-orang lain yang memiliki semangat memberontak yang sama...Jika ada yang berpikir bahwa mereka dapat memperoleh makanan yang sama baiknya atau yang lebih baik di meja-meja lain, atau bahwa mereka sendiri dapat menghasilkan makanan yang sama baiknya atau yang lebih baik—biarlah mereka menempuh haluan mereka..., mengejutkan sekali bahwa orang-orang yang menjadi penentang kita mengambil haluan yang sangat berbeda. Sebaliknya daripada berkata dengan sikap yang jantan dari dunia ini, ’Saya telah mendapatkan sesuatu yang saya sukai; selamat tinggal!’, orang-orang ini memperlihatkan kemarahan, kedengkian, kebencian, perselisihan, ’pekerjaan-pekerjaan dari daging dan dari iblis’ sampai taraf yang kita tahu tidak dilakukan oleh orang-orang dunia. Mereka siap untuk mengatakan dan menulis kepalsuan yang menjijikkan dan untuk merendahkan diri guna melakukan kenistaan."

Anonim mengatakan...

MKSY belum memiliki badan Hukum resmi namun menyatakan diri sebagai Organisasi.

MKSY baru mulai membangun komunitas sudah menset sebagai suatu organisasi

MKSY Tidur larut Malam bahkan Hingga Dini Hari "27 September 2012 23:55" demi memuaskan niat
"mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga,... "

MKSY mungkin mengaku diri sebagai SaksiYehuwa.Org namun masih saja terus mengambil "MAKANAN" dari Organisasi RESMI SAKSI SAKSI YEHUWA.

MKSY terus dipenuhi pikiran "mencari-cari soal dan bersilat kata" dari bahan Publikasi dari Organisasi Saksi Yehuwa namun dengan tujuan yg jelas yaitu untuk "berbalik/membelakangi/menjadi ingkar" (def:MURTAD) dengan menolak organisasi yg menggunakan nama "SAKSI YEHUWA" yang telah memberikannya "makanan rohani".


Bandingkan Sikap MKSY dengan KORAH dizaman Musa.

Yudas 11 Sungguh celaka bagi mereka, karena mereka telah menempuh jalan Kain, dan bergegas menuju haluan yang salah dari Bileam demi upah, dan binasa karena perkataan yang bersifat memberontak sebagaimana halnya Korah!  

Penulis buku Yudas menyebutkan Kain, Bileam, dan Korah bersama-sama ketika ia memperingatkan orang-orang Kristen agar waspada terhadap orang-orang yang ”binasa karena perkataan yang bersifat memberontak sebagaimana halnya Korah!” Jelaslah, Korah mencari kemuliaan bagi dirinya. Ia menggugat pengangkatan yang dilakukan oleh Yehuwa, menjadi pemberontak, dan karena itu ia pantas mengalami kematian sebagai akibat haluan tindakannya yang tidak patut.


Bil. 16:1-3, 11, 19-21: ”Bangkitlah Korah . . . bersama . . . dua ratus lima puluh orang dari antara putra-putra Israel, para pemimpin himpunan . . . Mereka berkumpul menentang Musa dan Harun dan mengatakan kepada mereka, ’Cukup bagimu, karena segenap himpunan itu seluruhnya kudus dan Yehuwa ada di tengah-tengah mereka. Maka, mengapa kamu meninggikan dirimu di atas jemaat Yehuwa?’ . . . [Musa berkata,] ’Engkau menentang Yehuwa, juga seluruh himpunanmu yang berkumpul. Mengenai Harun, siapakah dia sehingga kamu sekalian menggerutu terhadapnya?’ Pada waktu Korah mengumpulkan seluruh himpunan untuk berhadapan dengan mereka di pintu masuk kemah pertemuan, kemuliaan Yehuwa tampak kepada seluruh himpunan. Lalu Yehuwa berbicara kepada Musa dan Harun, demikian,’Pisahkanlah dirimu dari tengah-tengah himpunan ini, agar aku dapat membasmi mereka dalam sekejap.’”


Pada waktu bangsa Israel mengembara di padang belantara, Korah melawan wewenang Musa dan Harun; ia bersekongkol dengan orang-orang Ruben, yakni Datan, Abiram, serta On, maupun 250 ”pemimpin himpunan” atau ”pria-pria yang ternama”. (Bil 16:1, 2) Mereka berargumentasi bahwa ”segenap himpunan itu seluruhnya kudus dan Yehuwa ada di tengah-tengah mereka”, dan mengajukan pertanyaan, ”Maka, mengapa kamu meninggikan dirimu di atas jemaat Yehuwa?” (Bil 16:3-11) Kemudian, Musa menyuruh orang memanggil Datan dan Abiram, tetapi mereka menolak untuk datang, karena berpikir bahwa Musa tidak mempunyai hak untuk memanggil mereka. (Bil 16:12-15) Korah, himpunannya, dan Imam Besar Harun diberi tahu untuk hadir di hadapan Yehuwa, semuanya membawa penadah bara dan dupa yang menyala.—Bil 16:16, 17.

Adakah pembaca blog menemukan persamaannya?

MKSY berhentilah "Menentang Yehuwa"

Jika MKSY memang mempertanyakan ajaran Saksi Yehuwa silahkan Hubungi Badan Hukum Resmi dari Saksi Yehuwa di Indonesia. Mereka akan siap menjelaskan untuk anda .Anda dapat mengunjungi alamat situs RESMI berikut untuk mengetahui alamat dan Nomor Telepon

http://www.jw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/hubungi-kami/indonesia/

saksiyehuwa mengatakan...

Dear Sdr,

melalui kutipan MP yang Sdr sharingkan, saya dapat menangkap bagaimana ketakutan organisasi kalau Saksi Yehuwa aktif membaca orang non-saksi yang sedang membahas ajaran Saksi. organisasi terlihat menakut-nakuti pengikutnya untuk membaca blog seperti ini.

semoga kutipan berikut dapat bermanfaat bagi kita semua:

"Kita perlu memeriksa, bukan saja kepercayaan pribadi kita, tetapi juga apa yang diajarkan oleh organisasi agama yang kita masuki.... Jika kita mencintai kebenaran, kita TIDAK USAH TAKUT mengadakan pemeriksaan demikian." (tr psl. 2 hlm. 13 par. 5)

Salam,
MKSY

saksiyehuwa mengatakan...

Dear Sdr,

1)siapa yang menyatakan diri sebagai organisasi? extension blog ini adalah .org, namun saya tidak pernah sekaligus menyatakan diri bahwa ini adalah organisasi.

2) ya ampun, Sdr, jam tidur saja dipermasalahkan. saya sendiri tidak pernah mempermasalahkan jam orang komen blog saya.

coba Sdr scroll ke atas dan Sdr akan menemukan orang yang membela SY dan Sdr tsb komentar juga pada tengah malam 25 September 2012 00:23 dan 25 September 2012 00:25. Toh saya tidak pernah mempermasalahkan itu.
Saya tidak pernah mempermasalahkan mau komen blog saya jam berapa, karena jam aktivitas pekerjaan kita dapat beragam.

3) saya pernah membahas Korah di http://www.saksiyehuwa.org/2011/10/tidak-tunduk-dan-akan-seperti-korah-mp.html

salam,
MKSY

Anonim mengatakan...

Pemilik blog ini umur berapa sih? Kok menafsirkan istilah "sakit secara mental" dengan harfiah, kayak anak kecil aja.. Keliatan banget kalo nggak terima. Jelas-jelas dikasih tanda kutip ("...") itu mengartikan bahwa istilah tersebut bukan diartikan harfiah, tapi kias, yg berarti pikirannya tersimpangkan/terbelokkan. Semacam gitu lah.. Kakak saya dulu pernah belajar dengan SY, tapi dia gak merasa cocok & keluar, lalu memeluk agama Katolik krn suaminya jg Katolik. Tapi saya gak nganggep dia gila. Umat SY lainnya jg gak nganggep kakak saya gila. Malah memaklumi bahwa di dunia sekarang ini memang buanyak sekali hal-hal yg membuat pikiran tersimpangkan. Bbrp umat SY yg kenal sama kakak saya bahkan bbrp kali masih menanyakan kabar kakak saya / titip salam . Jadi apa masih bilang kalo istilah "sakit scr mental" itu berarti GILA (gangguan jiwa) kyk gambar yg anda post di blog itu? Daripada anda dianggap anak kecil, lebih baik segera perbaiki cara tafsir anda :)

Anonim mengatakan...

Dalam perdebatan dengan SSY seringkali ditemui kesalahan berpikir "Argumentum ad hominem" yang secara harfiah berarti argumen kepada orangnya. Maksudnya, ketika berdiskusi, lawan bicara kita tidak menjawab atau membahas persoalan, tapi menyerang orangnya. Argumentasi ini punya 3 macam bentuk:
- Mengejek orangnya secara langsung. Contoh dalam perdebatan di Yohanes 8:12-59. Sewaktu orang Yahudi tidak bisa membuktikan Yesus berdosa dan bahwa kata2Nya benar. Lalu mereka mengejek Yesus "orang Samaria dan kerasukan setan" - Yoh 8:48 (LAI) atau "orang Samaria berhantu." (TDB).
- Mengejek argumentasi dengan nasib orangnya atau circulair ad hominem. Contoh: orang Yahudi tidak bisa percaya Yesus akan pergi ke tempat yang tidak mungkin mereka bisa datang. Lalu mereka menuduh Yesus akan bunuh diri - Yoh 8:22
- Dan argumentasi terakhir jika tidak bisa menjawab adalah menyerang orangnya secara fisik. Contoh di Yoh 8:59, hendak melempari Yesus dengan batu.

Nah, para SSY...

Ada orang2 yang keluar dari organisasi SSY karena mempertanyakan ajaran2 dan kebijakan2 dari Badan Pimpinan (BP). Pertanyaan2 mereka tidak bisa disanggah sehingga membuat BP membuat kebijakan memecat mereka (sebenarnya sejak jaman Rutherford), lalu menuduh mereka (lebih tepat: mengejek mereka) sebagai orang yang sakit mental. Ini argumentasi ad hominem, karena menyerang/mengejek orangnya, bukan argumentasinya. Ini adalah sikap yang tidak jujur baik dalam menjawab maupun secara moral.

Sepengatahuan saya (btw, saya tidak pernah menjadi SSY), orang2 murtad itu "sangat menikmati" ketika mengajukan pertanyaan2 dan argumentasi. Itu karena mereka pernah berdebat dengan cara SSY bertahun-tahun, dan mereka selalu tidak bisa menjawab. Setelah keluar, mereka lebih mudah mempertahankan kebenaran sejati daripada "kebenaran" dari "satu2nya agama yang benar". Seperti kata Yesus: “kebenaran akan memerdekakanmu.”

Nah, berhentilah mengutak-utik nama saksiyehuwa.org, atau menuduh penulisnya membenci SSY. Tuduhan2 SSY bidah, sesat dll bukan sekedar tuduhan karena ada argumentasinya. Karena itu, seranglah argumentasinya, jangan blognya atau orangnya. *shoot the message, not the messenger*. Kalau masih juga “shoot the messenger”, itu bukti sikap tidak jujur dalam menjawab.

Tujuan blog ini (juga tujuan orang2 murtad), menurut saya adalah bukan untuk mengajak para SSY keluar dari organisasinya. Karena itu adalah pilihan pengikutnya, yang mungkin ada yang terpaksa karena terancam dikucilkan oleh keluarga dan teman jika keluar.

Saya melihat blog ini ditulis agar orang2 tidak terperangkap dalam organisasi SSY. Karena BP-nya yang tidak jujur (Dari klaim mereka tentang 1919 yg tidak didukung Alkitab, menyebut PBB pelacur Babilon tapi menjadi anggotanya, melarang transfusi tapi memakai HLC agar SSY bisa transfusi darah, menutup-nutupi kasus pedofilia dan pemerkosaan dalam organisasi, bahkan memakai uang sumbangan SSY untuk membayar pengacara para pemerkosa itu dan biaya ganti rugi, seperti kasus terakhir: Candace Conti).

=aud=
cmiiw ^.^

Truthseeker mengatakan...

Setuju 100% dengan comment penulis blog ini "Kita perlu memeriksa, bukan saja kepercayaan pribadi kita, tetapi juga apa yang diajarkan oleh organisasi agama yang kita masuki.... Jika kita mencintai kebenaran, kita TIDAK USAH TAKUT mengadakan pemeriksaan demikian." (tr psl. 2 hlm. 13 par. 5)".

Ya! benar sekali, saya pribadi sebagai seorang SSY tidak pernah takut membaca situs-situs internet dari tulisan orang yg 'Murtad dari SSY', bahkan saya sudah sekitar 12 tahun ini mampir di situs2 orang murtad jika ada waktu di sela2 kesibukan pekerjaan saya.

Tetapi sampai detik ini saya justru semakin lama membaca dan mengamati, semakin paham saya bahwa issue utama atau persoalan utama dari para kritikus SSY (orang2 murtad) adalah masalah perspektif atau cara pandang mereka dalam memahami segala hal yg terkait dgn SSY. Dan satu hal lain yg kerap kali lepas dari penyelidikan para kritikus SSY ini adalah study perbandingan agama ditinjau dari latarbelakang sejarah organisasi maupun perkembangan doktrin / dogma di dalam agama-agama tersebut (khususnya Kristen dari berbagai denominasi dan sekte2nya).


Wassalam,
Jokowi.


NB: Para anggota SSY kebanyakan adalah mantan dari anggota gereja Kristen ataupun Katolik, yang meninggalkan gerejanya karena mengalami kepahitan dan kecewa dengan sejarah Kekristenan yg penuh dengan unsur Sinkretisme, Paganisme, Kemunafikan, Politik, Nasionalisme, Peperangan, Genosida, Kebencian Suku dan Ras, Materialisme, dll.

saksiyehuwa mengatakan...

Dear Sdr. Anonim 8 Oktober 2012 23:31,

1) Sdr bilang kalau saya "keliatan banget kalo nggak terima" dikatakan "sakit scara mental". izinkan saya bertanya balik, kalau Sdr jadi saya, apakah Sdr terima dikatakan demikian?

kalaupun menerima dikatai demikian, itu karena mengacuhkan perkataan MP ini.

2) kalau memang itu bermakna kias, apakah tindakan yang terpuji untuk memberi kiasan negatif kepada orang yang bertentangan dengan pendapat MP? namun menurut saya, itu bukan kiasan, melainkan kutipan langsung dari 1 tim. 6:4 (saya tidak tahu dari mana asalnya terjemahan "sakit secara mental" pada ayat ini, sudah saya bahas per kata Yunaninya pada komentar di atas)

3) kalau Sdr tidak menganggap kakak Sdr tsb gila, ya berarti Sdr tidak sejalan dengan MP.



Salam,
MKSY

saksiyehuwa mengatakan...

terima kasih tambahannya, Sdr Aud :)

saksiyehuwa mengatakan...

Dear Truthseeker (Jokowi),

terima kasih untuk komentarnya, Sdr.

nb: ya, saya setuju bahwa banyak orang Kristen memilih menjadi SSY karena mereka melihat perilaku orang Kristen yang keliru

Anonim mengatakan...

Normalnya saya pasti nggak terima dibilang sakit mental. Tapi saya tahu bahwa kenyataan memang bilang dari sejak jaman dahulu kala, SY selalu dicerca karena berani mengungkapkan kemunafikan bbrp pemimpin agama. Contohnya pemimpin Gereja yg memberkati perang / memberkati pernikahan homo. Jadi pun saya dibilang aneh, bodoh, fanatik, gila, dll krn ikut ajaran SY,krn memang dr dulu SY itu dibenci..

Saudara bilang itu tindakan yg tidak terpuji, oke. Saya pernah dengar bahwa ada salah satu pemimpin Gereja (gak tau Gereja apa) juga pernah bilang ke umatnya, bahwa SY itu acara pertemuannya identik dengan seks bebas, krn semua jemaatnya telanjang. Ini yang cerita salah satu umat gereja yg dikhotbah-i pendeta yang bilang hal tsb. Pernyataan SY Anda bilang tidak terpuji, terlebih lg pendeta yg bilang SY suka telanjang.. apa emang ga sakit mental tuh?

Yesus Kristus selama masa hidupnya selalu dicela, dihina, dimaki, tapi tidak sekalipun Dia melakukan pembalasan. Dia mengakui bahwa pembalasan milik Allah Yehuwa saja. Jika Sdr memang gak suka ajaran MP, tidak perlu lah bikin blog yang isinya cari-cari kesalahan MP sampe segininya. Jika SY memang berdosa karena menurut Anda membelokkan ajaran, kami pasti akan dibinasakan Tuhan pada akhirnya.

saksiyehuwa mengatakan...

Dear Sdr,

1) apakah kita dibenarkan berkata pihak lain sakit mental, karena pihak lain tersebut mencerca keyakinan kita? bukankah tindakan seperti (semoga saya salah tangkap tulisan Sdr) adalah balas dendam?

2) apakah kita merasa benar untuk melakukan tindakan terpuji karena ada pihak lain yang melakukan tindakan tak terpuji terhadap kita? bukankah ini jelas sekali balas dendam?

(Imamat 19:18) ”’Jangan menuntut balas ataupun menaruh dendam terhadap putra-putra bangsamu; dan engkau harus mengasihi sesamamu seperti dirimu sendiri....

3) orang yang memfitnah itu apakah sakit mental? saya sering sekali difitnah rekan-rekan Saksi Yehuwa bahwa saya ini adalah mantan anggota SY (padahal saya bukan mantan). apakah itu artinya rekan-rekan Saksi Yehuwa yang memfitnah saya itu sakit mental semua?

4) dalam iustrasi Sdr, bagaimana Sdr tahu bahwa Sdr adalah pihak Yesus Kristus? maksud saya, boleh jadi saya adalah pihak Yesus Kristus yang selama ini difitnah oleh Menara Pengawal dan saya berkata kalau Yesus saja dulu difitnah :) statement "Yesus saja dulu difitnah" boleh diterapkan kepada siapa saja. makanya lebih baik kita membuktikan siapa yang benar.

5) kalau saya bilang publikasi bulanan MP yang diterbitkan sejak akhir tahun 1800-an adalah tindakan yang "niat banget" mencari-cari kesalahan ajaran kekeristenan, apakah boleh?

6) siapapun yang salah pada akhirnya akan dibinasakan Tuhan. namun dibinasakannya bukan sekarang, melainkan pada saat nanti di mana tak ada kesempatan untuk berbalik. bukankah kita tak perlu menunggu hingga saat akhir itu datang untuk memberitahu tentang hal ini?

salam,
MKSY

Marthinus mengatakan...

Dear sdr.MKSY,

Anda menanyakan kpd saya tentang Katolik atau Protestan : "keliru mengenai ajaran apa? apakah ajaran yang mayor? atau hanya minor?
saya tidak pernah mempermasalahkan perbedaan hal-hal minor, tetapi, selama sepanjang sejaran ini, MP TERUS salah. misalkan dalam mengenal Allah yang benar (saya tidak tahu Sdr sepaham dengan saya atau tidak mengenai ini)."

Jujur saya agak heran dengan pertanyaan anda. Siapa sih yg menentukan suatu ajaran atau doktrin atau dogma atau penafsiran agama tertentu itu sebagai suatu hal yg mayor atau minor? apa parameter indikatornya?

Saya mengundang anda untuk membaca Link situs di bawah ini :

http://katholiksesat.blogspot.com/


http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm


Salam,
Marthinus

saksiyehuwa mengatakan...

Dear Sdr. Marthinus,

pembedaan mayor dan minor sebenarnya ada, namun seringkali tidak kita sadari.

ajaran mayor adalah ajaran yang akan sangat mempengaruhi hubungan kita dan Tuhan dan mempengaruhi keselamatan.

contoh mayor: ajaran tentang Allah yang kita sembah itu yang mana, apakah keselamatan dengan jerih payah kita

contoh minor: baptisan selam atau percik, apakah boleh makan daging hasil persembahan berhala, apakah boleh mengambil 1 hari khusus untuk memperingati hal-hal rohani, dll.

misalkan ada si X yang mengasihi Allah tapi dia dibaptis percik, dan si Y yang mengasihi Allah tapi dia dibaptis selam. bagaimana pendapat Sdr? apakah Allah akan memilih yang salah satu dan menolak yang lainnya hanya karena cara baptis yang berbeda?

Marthinus mengatakan...

Ya ! saya sependapat dengan anda bahwa ajaran ttg babtisan percik dan beberapa ajaran lain yang tidak berisi prinsip hukum mutlak memang tidak perlu terlalu menjadi polemik. Tetapi sekali lagi itu merupakan perspektif kita, bukan berarti jika menurut saya dan anda babtisan percik adalah hal minor maka otomatis menurut Tuhan hal itu juga minor. Sebab kita tidak tahu pikiran Tuhan, bukankah begitu?

Okelah, saya ingin tanya anda, bagaimana dengan doktrin Trinitas yang berabad-abad telah menjadi kontroversial dikalangan para cendikiawan Kristen dan tokoh Gereja hingga saat ini? apakah ajaran trinitas/tritunggal menurut anda persoalan minor atau mayor? sebab itu menyangkut identitas Tuhan yang disembah orang Kristen.

Salam kasih Kristus,
Marthinus

saksiyehuwa mengatakan...

Dear Sdr. Marthinus,

1. mengenai baptisa, saya rasa Tuhan memang tidak ambil pusing dengan hal ini. bukankah kita diselamatkan karena percaya, dan bukan karena dibaptis?

2. doktrin Allah atau Tritunggal pasti mayor.

salam,
MKSY