Blog ini tidak dibuat oleh seorang Saksi Yehuwa. Blog ini membahas ajaran Saksi Yehuwa dengan menggunakan publikasi dan Alkitab. Ditujukan kepada siapa saja yang berhati tulus dan ingin memeriksa kebenaran pengajaran Saksi Yehuwa.

Sabtu, 20 Oktober 2012

Bagaimana bisa ada neraka kalau “manusia akan kembali ke debu”? (Kej. 3:19)



Kita masih sedang membahas bahasan Menara Pengawal mengenai neraka. Kali ini kita akan membahas sepenggal dialog dari Menara pengawal, 1 Oktober 2012, halaman 13.




PERTAMA, ayat ini sebenarnya sangat tidak menjadi masalah jika kita percaya neraka, karena orang yang percaya neraka juga percaya bahwa manusia akan mati (kembali ke debu, kembali ke tanah). Penjelasan lebih lanjutnya sudah dibahas minggu lalu dan dapat diklik di sini.

KEDUA, Kej. 3 mengatakan bahwa manusia akan kembali menjadi debu, bukannya manusia akan kembali ke keadaan tidak ada.

Kalau memang manusia akan kembali ke keadaan tidak ada, maka akan tidak cocok dengan ajaran Menara Pengawal sendiri, misalkan Organisasi mengajarkan bahwa orang yang berkenan kepada Allah akan hidup selama-lamanya (mereka tidak kembali menjadi tidak ada, bukan?)

KETIGA, pada Kej. 3:19 ini Allah tidak menyinggung tentang penghukuman, karena sedang berbicara tentang "debu kembali debu" (berbicara mengenai fisik, daging manusia akan membusuk dan kembali menjadi debu). Namun Allah membahas tentang neraka di bagian Alkitab lain, misalkan pada bagian Alkitab berikut, yang menunjukkan dua akhir hidup manusia: kehidupan abadi atau kesengsaraan.

Roma 2:6-9
Ia akan membalas setiap orang sesuai dengan perbuatannya: kehidupan abadi kepada mereka yang mencari kemuliaan…, kesengsaraan dan penderitaan, ke atas jiwa setiap orang yang melakukan apa yang mencelakakan…

Jadi, Kej. 3:19 tidak dapat digunakan untuk membuktikan bahwa neraka itu tidak ada.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

"kejadian" adalah kitab taurat musa ditulis th 1513 SM. "roma" adalah surat dari paulus setelah kekristenan ditulis th 56 M. jaraknya 1500 tahun. jadi sepertinya Allah menyembunyikan info tentang neraka kepada manusia selama lebih 1500 tahun? harusnya musa memberitahu bangsa israel ttg neraka tapi di tauratnya sama sekali tidak ada. mencoba memberi pengertian baru pada kitab musa dg menggunakan kitab roma saya pikir kurang tepat.
orang israel kuno sangat ortodoks. mereka menolak ajaran dari bangsa sekitarnya ttg kematian. dewa mot (kanaan/arab kuno) dewa orang mati, dewa osiris (mesir kuno) dewa yg menghukum roh orang jahat dikuburan, dewa hades (yunani kuno) dewa yg menyiksa orang mati di tartaros. itu sebabnya bangsa israel kuno menolak ajaran neraka karena ajaran itu sama dg bangsa sekitarnya yg kafir menurut mereka.
saya pikir konsep ttg neraka dalam alkitab masih debatable karena yesus mengajarkan untuk mengasihi allah bukan takut karena disiksa bertahun-tahun dalam api neraka. konsep neraka dalam buddhisme, taoisme, islam sudah matang. tapi dalam kristen menurut saya debatable karena yesus menggenapi taurat tapi taurat tidak mewarisi ajaran neraka.

saksiyehuwa mengatakan...

1. jika kita percaya bahwa kitab-kitab dalam Alkitab adalah sebuah harmoni, tentu kita boleh menggunakan kitab lain untuk menjelaskan kitab lain, bukan? (hanya kalau konteks keduanya sama)
2.saya belum mencari tahu tentang adanya ajaran neraka di kitab Musa. tapi saya menemukan salah satu ayat di perjanjian lama yang cenderung mengajarkan neraka, Yes. 66:22-24.
3. kenapa menurut Sdr, (kalau memang ada neraka) Musa harus memberitahu bangsanya tentang neraka? kalau begitu, apakah Musa harus menceritakan tentang korban tebusan? maksud saya, tidak semua kebenaran Allah diberitahukan langsung. ada beberapa kebenaran yang perlu waktu dulu, baru diberitahukan oleh Allah (makanya ke66 kitab dalam Alkitab ditulis bertahap)
*nb: saya belum mencari tahu apakah Musa pernah menyinggung tentang neraka/penghakiman kekal

untuk tanggapan Sdr yang lain, dapat dibaca di bagian komen di http://www.saksiyehuwa.org/2012/10/bukankah-kej-216-17-tidak-mengajarkan.html

Anonim mengatakan...

SSY katanya percaya alkitab tapi malah meragukan alkitab? Sungguh ibarat orang menelan ludahnya sendiri. Gag konsisten