Kali ini kita akan membahas bagian menarik dari Majalah “Menara
Pengawal” edisi bulan ini, Oktober 2012, halaman 13. Bahasan ini adalah kelanjutan
dari bahasan minggu lalu.
Menara Pengawal mengatakan bahwa Kej. 2:16, 17 adalah salah
satu bukti bahwa neraka itu tidak ada karena hukuman dosa adalah mati, bukan
neraka?
PERTAMA, orang yang percaya neraka juga percaya bahwa orang
yang bertentangan dengan Allah akan mati. Tapi bedanya, apa yang terjadi
setelah mati?
Kekristenan percaya bahwa mereka akan masuk tempat
keterpisahan dari Allah untuk selamanya, dan Menara Pengawal percaya bahwa
setelah mati ya tidak ada lagi, karena mati, bagi Saksi, adalah kemusnahan. Jadi, baik Kekristenan ataupun Saksi Yehuwa,
sama-sama percaya bahwa orang fasik akan mati.
Dengan demikian, ayat di Kej. 2 tersebut tidak bertentangan dengan
Kekristenan yang percaya neraka.
KEDUA, “mati”
seperti apa yang dimaksud pada Kej. 2 ini? Apakah yang dimaksud adalah “mati”
dalam artian musnah?
Kejadian 2:17
|
Tetapi mengenai pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat,
engkau tidak boleh memakan buahnya, karena
pada hari engkau memakannya, engkau pasti akan mati.”
|
Pertanyaannya kemudian menjadi sederhana: jika memang “mati”
di Kej. 2:17 ini artinya musnah (seperti yang diajarkan Menara Pengawal),
apakah pada hari Adam dan Hawa memakan buah terlarang, mereka musnah? Tentu
tidak bukan? Nyatanya, umur Adam masih berlangsung lebih lama, yakni 930 tahun
(Kej. 5:5).
“Mati” yang menjadi akibat pelanggaran Adam dan Hawa adalah
mati dalam dosa (mati rohani, Rom. 6:2). Dikatakan mati, karena dengan dosa,
kita terpisah dari Allah, sumber hidup kita.
Jadi, “mati” di Kej. 2 memberi penekanan kepada kematian
rohani. Baru pada bagian Alkitab lain (Rom. 5:21), disinggung menegnai kematian
fisik “… dosa berkuasa sebagai raja bersama
kematian …”
KETIGA, pada kutipan di atas, ada dua argument Menara Pengawal tentang
Kej. 2:16, 17 yang sebenarnya tidak sahih.
|
Tanggapan
|
Mario: ... Meskipun demikian, apakah Allah menyinggung-nyinggung soal
hukuman api neraka?
Alex: Tidak.
|
Memangnya, apakah pada ayat itu Allah menyinggung-nyinggung soal mati
adalah musnah? Tidak juga, bukan?
|
Mario: Tapi, jika Adam dan Hawa memang akan disiksa selama-lamanya,
tidakkah Allah yang adil dan pengasih seharusnya memperingatkan mereka
terlebih dahulu?
Alex: Iya juga, ya.
|
Apakah pada ayat itu dikatakan bahwa Adam dan Hawa tidak akan dihukum
selama-lamanya? Tidak juga, bukan?
|
KESIMPULAN: Kej.
2:16, 17 tidak dapat digunakan untuk membuktikan bahwa kemusnahan adalah akhir
keberadaan orang fasik
8 komentar:
Aduh... yg kyk gini anak kecil aja bs jawab. "pada hari kamu memakannya pasti akan mati." Memang benar kok pada hari itu Adam dan Hawa pasti mati. Mengapa? Krn satu hari dalam pandangan Allah sama dengan 1000 tahun waktu manusia. Memang benar sekali Allah bilang seperti itu.
Dear Sdr,
(2 Petrus 3:8) ... bahwa bagi Yehuwa satu hari ialah seperti seribu tahun dan seribu tahun seperti satu hari.
apakah itu artinya 1000 tahun manusia adalah 1 hari bagi Yehuwa? ada 3 hal yang ingin dsaya tanyakan pada Sdr
1) ayat di atas selain mengatakan "seribu tahun seperti satu hari", juga mengatakan "satu hari ialah seperti seribu tahun". apakah itu artinya 1 hari bagi manusia adalah 1000 tahun bagi Yehuwa?
2) sebenarnya ayat di atas bukan seperti rumus matematika 1000 tahun manusia = 1 hari Yehuwa, karena ada kata "... seribu tahun SEPERTI [bukan "adalah"] satu hari"
. bagaimana pendapat Sdr?
3) bagaimana pendapat Sdr ttg ayat berikut yang menggambarkan 1000 tahun bukannya sebagai 1 hari Yehuwa, namun sebagai kurang dari 12 jam Yehuwa.
(Mazmur 90:4) Karena di matamu, seribu tahun hanyalah seperti kemarin apabila itu berlalu, Dan seperti suatu GILIRAN JAGA pada waktu malam.
salam,
MKSY
Boleh saya bertanya,
Kenapa anda suka ajaran api neraka?
Jika pengertian anda tentang neraka adalah keterpisahan abadi dari Yehuwa,dimana ayatnya yg mengatakan demekian, dan apa yang mereka alami disana? Sanggupkah Yehuwa melihat keadaan mereka seperti itu selamanya? soalnya penjelasan di Wahyu mengatakan 'danau api' adalah kematian yang kedua (SY percaya hal ini memaksudkan mati tanpa harapan kebangkitan
Terimakasih jika anda menjawabnya
Salam
Putra
Dear Putra,
1) apapun yang diajarkan Alkitab, tidak peduli suka atau tidak, kita harus suka (atau setidaknya menerimanya).
2) orang fasik tentu tidak akan bersama-sama dengan Yehuwa, bukan? dalam pemahaman Kekristenan, orang fasik akan berada di tempat yang berbeda dengan tempat di mana Allah berada, jadi, dapat dikatakan bahwa mereka akan terpisah abadi dari Allah
3) di sana mereka akan mengalami penghukuman kekal (Peny. 14:9)
4) Yehuwa tentu sanggup melihat penghukuman ini, sebagaimana Yehuwa sanggup melihat penghancuran global yang akan terjadi pada saat armageddon (yang dipercaya Saksi)
Salam,
MKSY
saya pikir konsep ttg neraka dalam alkitab masih debatable karena yesus mengajarkan untuk mengasihi allah bukan takut karena disiksa bertahun-tahun dalam api neraka. konsep neraka dalam buddhisme, taoisme, islam sudah matang. tapi dalam kristen menurut saya debatable karena yesus menggenapi taurat tapi taurat tidak mewarisi ajaran neraka.
orang israel kuno sangat ortodoks. mereka menolak ajaran dari bangsa sekitarnya ttg kematian. dewa mot (kanaan/arab kuno) dewa orang mati, dewa osiris (mesir kuno) dewa yg menghukum roh orang jahat dikuburan, dewa hades (yunani kuno) dewa yg menyiksa orang mati di tartaros. itu sebabnya bangsa israel kuno menolak ajaran neraka karena ajaran itu sama dg bangsa sekitarnya yg kafir menurut mereka. masih debatable
Dear MKSY,
Anda mempersoalkan tentang peringatan Allah kepada Adam : "PADA HARI engkau memakan buah terlarang itu, engkau pasti akan mati". Mengapa ungkapan "Pada Hari engkau memakannya" mesti anda tafsirkan secara aksara dan letterleck memaksudkan hari aksara?.
Bagaimana dengan proses penciptaan di kitab Kejadian pasal 1 yang menyebutkan bhw langit dan bumi diciptakan Allah dalam waktu 6 hari, apakah itu juga memaksudkan 6 hari aksara? kalau kita baca seluruh isi Alkitab, kita akan melihat pola-pola penulisan frase tertentu yg berisi khiasan, metafora, perumpamaan, sinonim, dsb. Dan cara kita mengetahui makna satu ayat tertentu adalah dengan menggunakan 'ayat referensi silang', mencocokkan satu ayat tertentu dgn ayat-ayat lain yg terkait (jadi sebenarnya ayat alkitab yg satu ditafsirkan oleh ayat alkitab yg lain).
Contoh: di kitab Kej 3:1-24 dikisahkan tentang seekor binatang yaitu Ular yang menggoda Hawa agar memakan buah terlarang di taman eden. Apakah Ular yang dimaksud itu benar-benar bisa berbicara? siapa sebenarnya yg berbicara kpd Hawa? bagaimana kita bisa mengetahui identitas dibalik Ular tersebut? ternyata caranya adalah dengan melihat ayat alkitab lain : kitab Wahyu 12:9 menjelaskan identitas Ular yang dimaksud adalah Setan atau Iblis.
Demikianlah caranya mencari tahu makna ayat tertentu yg tidak selalu harus ditafsirkan secara letterleck jika terlihat janggal dan tidak masuk akal.
Seperti yang sudah anda jelaskan bahwa di kitab 2Petrus 3:8 dan Mazmur 90:4 istilah "hari" dalam Alkitab tidak selalu memaksudkan satu hari 24 jam (karena Alkitab katakan "SEPERTI" bukan "ADALAH"), tetapi bisa memaksudkan seribu tahun atau mungkin lebih (jika 1000 tahun merupakan kurang 12 jam bagi Yehuwa berarti sekitar 2000 tahun manusia). Maka kembali ke persoalan Adam dan Hawa yang dikatakan "Pada Hari engkau memakannya engkau pasti akan mati", ya TERBUKTI Adam belum mencapai Satu Hari khiasan karena mati pada usia 930 tahun (belum mencapai 1000 tahun atau 2000 tahun).
Semoga dimengerti.
Shaloom,
Marthinus
Dear Sdr,
1. bisa mohon dijelaskan apa hubungan antara "konsep ttg neraka dalam alkitab masih debatable" dengan "yesus mengajarkan untuk mengasihi allah bukan takut karena disiksa"?
2. apakah dengan cara yang sama bisa saya katakan "konsep ttg pemusnahan dalam alkitab masih debatable, karena yesus mengajarkan untuk mengasihi allah bukan karena takut DIMUSNAHKAN"?
3. Taurat tidak mengajarkan tentang neraka? bagaimana pendapat Sdr tentang Yes. 66:22-24?
4. menurut Sdr, apakah, misalkan, kalau ada pihak non-Kristen yang percay ajaran X, apakah langsung ajaran X itu bukan ajaran Kristen? izinkan saya berikan contoh konkretnya: ada agama non-Kristen yang percaya bahwa kita harus menghargai orangtua, apakah otomatis itu berarti bahwa Kekristenan mengajarkan bahwa orang Kristen bertentangan dengan ajaran tsb? tentu tidak. dengan penalaran yang sama, saya ingin mengatakan bahwa kalau Israel menolak suatu ajaran hanya karena ajaran itu ada kesamaan dengan ajaran bangsa non-Israel, penalaran seperti ini kurang tepat.
Dear Sdr. Marthinus,
1. saya ingin bertanya 2 hal:
(A) mengapa "6 hari" harus menggunakan rumusan "1 hari=1000 tahun"? mengapa tidak "6 hari" hurufiah?
(B) di Alkitab ada "Kerajaan 1000 tahun",
kenapa tidak kita gunakan rumusan "1000 tahun = 1 hari", sehingga menjadi "Kerajaan 1 hari"?
(2 Petrus 3:8) ... bahwa bagi Yehuwa satu hari ialah seperti seribu tahun dan seribu tahun seperti satu hari.
mengapa hanya yang (A) yang dilakukan SSY, namun (B) tidak?
2. Sdr mengatakan bahwa kalau ada ayat yang "terlihat janggal dan tidak masuk akal" maka tidak selalu harus ditafsirkan hurufiah. pertanyaan saya: apakah itu artinya kalau bagi kita janggal, maka hal itu pasti salah? siapakah standar kebenaran itu: Allah atau logika kita? kenapa kita menganggap sebegitu mustahilnya kalau misalkan Allah menciptakan semesta dalam waktu 6 hari hurufiah? apa jangan-jangan kita anggap terlalu mustahil untuk Allah kalau Allah menciptakan semesta dalam waktu kurang dari 1 detik?
Posting Komentar