Blog ini tidak dibuat oleh seorang Saksi Yehuwa. Blog ini membahas ajaran Saksi Yehuwa dengan menggunakan publikasi dan Alkitab. Ditujukan kepada siapa saja yang berhati tulus dan ingin memeriksa kebenaran pengajaran Saksi Yehuwa.

Sabtu, 03 November 2012

Bukankah para pelaku kejahatan akan dimusnahkan? (Mzm. 37:9)


Tulisan kali ini adalah bagian terakhir dari bahasan artikel tentang neraka yang muncul pada Majalah Menara Pengawal bulan lalu.


Menara Pengawal mengatakan baha Mzm. 37:9 membuktikan baha orang fasik bukannya akan dihukum di neraka, tapi akan dimusnahkan.

Bagaimana cara orang Kristen menjelaskan ayat ini?

PERTAMA, walaupun ada yang berpendapat bahwa ayat ini menunjuk pada penghakiman ilahi, namun ada juga yang berpendapat bahwa ayat ini menunjuk penghukuman Allah pada masa Israel. 
Ingatkah Saudara ketika Allah melakukan seleksi ketat terhadap orang Israel sebelum masuk tanah perjanjian, sehingga hanya sedikit orang yang mampu bertahan dan mencapai tanah itu? Bagi orang yang tidak adil benar, maka mereka akan dimusnahkan (dibinasakan) pada proses seleksi terebut.

KEDUA, kalau memang ayat ini berbicara tentang penghukuman ilahi pada masa akhir nanti, maka ada satu hal besar yang patut dipertanyakan: apakah itu berarti semua orang yang adil benar (“…yang berharap kepada Yehuwa…”), semuanya akan masuk firdaus?

Mazmur 37:9
Karena para pelaku kejahatan akan dimusnahkan, Tetapi orang-orang yang berharap kepada Yehuwa adalah yang akan memiliki bumi.
w06 15/10 hlm. 9
 Yehuwa bermaksud mengakhiri semua penderitaan dan membuat bumi ini menjadi firdaus. (Mazmur 37:9-11)

Hal ini akan berbeda dengan pengajaran Menara Pengawal yang mengajarkan bahwa orang adil benar sebagian akan masuk surga, sebagian masuk firdaus. Namun, ayat ini mengatakan bahwa SEMUA orang adil benar akan masuk firdaus, TIDAK ADA yang masuk surga.

NB: ayat ini juga digunakan Menara Pengawal untuk membuktikan bahwa orang adil benar akan tinggal di bumi. Dapat dibaca dengan klik di ini.

13 komentar:

Anonim mengatakan...

Tampaknya Anda tidak setuju bahwa orang adil benar akan hidup di Bumi ini-yang telah diubah menjadi firdaus. Namun apakah kalimat terakhir yang anda bold itu memaksudkan apa yang anda percayai?

Jika tidak, saya hanya ingin sampaikan bahwa setelah kedatangan Tuan Yesus, dia memberikan 'perjanjian baru', yaitu segolongan orang yang mengikutinya akan menjadi bagian dari penguasa-penguasa di surga.

Penyingkapan mengatakan mereka dibeli dari bumi.

Saya percaya mengenai bumi firdaus, atau kerajaan Allah, ajaran SSY sangat tepat.

Terimakasih telah dimuat.
Salam

Anonim mengatakan...

Sebenarnya siapa yang getol membesar-besarkan sebuah kata di ayat itu—yang bahkan di teks asli Alkitab pun tidak menyiratkannya: SEMUA? Bukankah Anda!? Jadi, Anda yang menyoal dan Anda sendiri pula yang menjawab, tapi jawaban Anda jauh panggang dari api. Kiranya sadar diri!

saksiyehuwa mengatakan...

Dear Sdr, (7 November 2012 18:14)

1. saya percaya bahwa orang yang adil benar akan bersama dengan Yesus Yoh.14:3)

terima kasih untuk tanggapannya,
salam

saksiyehuwa mengatakan...

Dear Sdr, (13 November 2012 00:54)
1. kata "SEMUA" saya dapatkan dari penalaran terhadap ayat tersebut untuk membahas penafsiran SSY, karena pada ayat tsb memberitahu bahwa hanya akan ada dua ujung jalan manusia, bukannya tiga (seperti yang diajarkan SSY)

terima kasih untuk tanggapannya,
salam

Anonim mengatakan...

Saya adalah Anonim yg berkomentar di 13 November 2012 00:54. Nah, sekarang saya ingin Anda menjawab, "...'tiga ujung jalan manusia' mana saja yg menurut Anda diajarkan oleh SSY"?

Terima kasih

saksiyehuwa mengatakan...

Dear Sdr,

tiga jalan akhir manusia menurut SSY:
1. surga
2. firdaus di bumi
3. pemusnahan

bedakan ddengan jalan akhir manusia menurut Kekristenan:
1. surga
2. neraka

salam,
MKSY

Anonim mengatakan...


1. 'Surga dan neraka' bukan jalan akhir yg cuma dimonopoli oleh "Kekristenan" semata. Ternyata agama Islam, Hindu, Budha, Yahudi, Baha’i, Sikh, dll, juga percaya akan hal yg sama. Jadi apa uniknya? Uniknya adalah bahwa masing-masing mereka mengklaim ”jalan” mereka sajalah yg benar menuju surga, lain dari itu menuju neraka. Itu berarti, di mata penganut agama yg bukan agama Anda, ’jalan akhir’ Anda adalah siksaan kekal di NERAKA.

2. Setahu saya SSY tidak mengajarkan sesuatu di luar yg Alkitab katakan. Mereka mempunyai dasar yg jelas dari Alkitab utk setiap pengajarannya. Ketika mereka menyebutkan, misalnya, ttg ’firdaus di bumi’, itu karena mereka memahami dari Alkitab perihal maksud dan tujuan semula penciptaan bumi oleh Sang Pencipta. Catatan di kitab Kejadian memberitahu bhw Yehuwa menjadikan bumi awalnya sebagai tempat hunian permanen dan bahagia (baca: Firdaus/Eden) bagi pasangan manusia pertama (Adam dan istrinya). Di bumi ini Allah telah sediakan bermacam-macam tumbuhan yg dapat dimakan dan binatang-binatang yg eksotis utk menambah sukacita dan kebahagiaan mereka. Namun oleh ketidaktaatan keduanya, maka manusia pertama itu, Adam dan Hawa, harus menerima konsekuensi tagis dari dosa mereka berupa KEMATIAN. Allah berfirman: ’Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu MATI.... Pada hari engkau memakannya, pastilah engkau MATI.’ Jadi sekiranya mereka taat, tidak makan ataupun raba buah itu, bagaimana? Tentu saja mereka akan tetap HIDUP! Hidup adalah ANUGRAH Allah buat mereka, tapi utk beberapa lama? Alkitab membantu kita bernalar. Kitab Kejadian pasal 5 mengatakan ttg umur Adam saat dia MATI: ’Sembilan ratus tiga puluh tahun’. Wow..., umur 930 tahun sungguh panjang! Tapi itu bukan apa-apa; sekiranya Adam taat, dia bisa HIDUP terus, HIDUP tanpa batas: HIDUP KEKAL! Kalau begitu Hidup kekalnya di mana? Jawabannya: Ya di bumi ini, bumi Firdaus itu! Bagaimana dgn SURGA? Surga tak pernah berubah sebagai tempat kediaman Allah dan makhluk-makhluk roh-Nya yg perkasa. Harapan pergi ke surga bagi sekawanan kecil manusia yg dipilih Allah untuk memerintah sebagai ’imamat-rajani’ tentu tidak akan diulurkan Yesus Kristus, bahkan Yesus Kristus pun tak perlu turun menjadi manusia di bumi ini, sekiranya dari masa hidup Adam dan Hawa dulu segalanya berjalan ”baik-baik” saja. Tapi karena Adam berdosa, maka Allah harus membuat pengaturan agar maksud dan tujuan semula Dia menciptakan bumi ini jangan sampai gagal total lalu ditertawai oleh musuh-Nya.

Terima ksh

saksiyehuwa mengatakan...

Dear Sdr,
1. setuju. semua mengklaim benar; menurut SSY, orang Kristen tidak akan selamat, menurut orang Kristen, SSY tidak akan selamat. masalahnya tinggal kita membedakan mana yang benar dan mana yang bukan.
2.
a) apakah kalau bumi ini bagus dan sangat eksotik, maka mutlak tak boleh dimusnahkan? menurut saya, ini bukan alasan yang tepat. manusia saja yang begitu agungnya bahkan menurut ajaran SSY sendiri, bisa saja dimusnahkan di Armageddon
b) mengenai ayat tsb, saya merasa itu bukan jaminan bahwa kalau manusia akan hidup abadi kalau tidak makan buah itu.
ayat itu mengatakan kalau manusia makan buah itu, maka manusia akan mati. bagaimana kalau tidak makan? ya tidak akan mati.
aakah itu artinya akan hidup selama2nya? tidak juga. apakah Alkitab mengatakan bahwa alasan kematian itu hanya karena buah saja? mungkin masih ada penyebab2 lain yang bisa saja menyebabkan manusia mati (yang kita tidak tahu, karena ALkitab tidak jelaskan lebih jauh).

terima kasih untuk masukannya, Sdr
salam,
MKSY

Anonim mengatakan...

1. Tentu semua bisa mengklaim diri benar. Tapi dalam komentar itu (27 November 2012 18:31), saya sedang tidak membandingkan SSY dengan "Kristen", melainkan antara "Kekristenan" (tepatnya: Susunan Kristen) di satu pihak dengan agama—Islam, Hindu, Budha, Yahudi, Baha’i, Sikh, dll—di pihak lain. Baik Susunan Kristen maupun the other religion, sama-sama meyakini adanya surga tempat kesenangan kekal dan neraka tempat siksaan kekal. Tapi lucunya masing-masing mereka tidak sependapat untuk ”tinggal” bersama di satu surga!

2.(a). Anda tentu harus menjelaskan dahulu maksud ”dimusnahkan” dlm konteks apa. Apakah bumi fisik secara harafiah akan dihancurleburkan tanpa bekas, atau itu semata simbolisasi ttg pemusnahan umat manusia yg fasik. Bila fisik bumi yg akan dihancurluluhkan, apakah Anda memiliki penjelasan Alkitabiah utk ”teori” itu? Sebenarnya: Apa salah bumi Vs salah manusia di mata Allah? Kalau SSY meyakini akan adanya pemusnahan terhadap umat manusia [yang fasik] di Armagedon, itu memang krn mrk memiliki preseden Alkitabiah dari masa lalu ttg contoh-contoh pemusnahan serupa (bnd. zaman Nuh, Firaun cs di Laut Merah, seorang malaikat membantai 185.000 tentara Asyur, dll).

(b). Perhatikan saya kutip ulang statemen Anda:

”...mengenai ayat tsb, SAYA MERASA itu bukan jaminan bahwa kalau manusia akan hidup abadi kalau tidak makan buah itu. ayat itu mengatakan kalau manusia makan buah itu, maka manusia akan mati. bagaimana kalau tidak makan? ya tidak akan mati. aakah itu artinya akan hidup selama2nya? TIDAK JUGA. apakah Alkitab mengatakan bahwa alasan kematian itu hanya karena buah saja? MUNGKIN masih ada penyebab2 lain yang bisa saja menyebabkan manusia mati (yang kita tidak tahu, karena ALkitab tidak jelaskan lebih jauh).”

Dalam statemen Anda itu, ada yg sengaja saya tulis pakai HURUF KAPITAL, hanya untuk menegaskan bahwa betapa Anda sendiripun tidak lebih yakin kepada satu pun ayat Alkitab bila DIBANDINGKAN dgn SSY ketika menyusun argumentasi mereka ttg alasan manusia mati dan/atau tidak hidup selamanya. Anda ”menyalahkan” Alkitab krn menurut Anda buku itu ’tidak jelaskan lebih jauh’, lalu Anda menyeret orang lain ke pihak Anda dgn berkata ”kita” —padahal itu problem utama Anda Cs, bukan problem orang lain—sedang sudah sangat gamblang disingkapkan oleh terang kebenaran melalui publikasi SSY (”MP” yg Anda benci). Tapi memang, karena selumbar kebencian sudah membayangi, semua yang putih pun dilihat abu-abu, kebenaran pun dianggap dusta!

Terima ksh

saksiyehuwa mengatakan...

1. saksi percaya kalau 144.000 orang akan tinggal di surga. apakah itu artinya ke-144.000 orang itu akan tinggal bersama dalam satu surga yang sama dengan "Islam, Hindu, Budha, Yahudi, Baha’i, Sikh, dll" yang percaya mereka akan ke surga?

2.
a. "dimusnahkan" maksud saya adalah kehancurleburan tanpa bekas
b mohon diperhatikan pada komen saya sebelumnya. saya yang lalu tidak mengatakan bahwa saya percaya bumi ini akan dihancurleburkan. saya yang lalu menggunakan pemisalan.
c. dalam memahami ayat ALkitab, kita harus berpikir yang lebih luas, misalkan dengan memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang mungkin ada
apakah menurut Sdr di semua kasus tidak ada peluang kemungkinan sama sekali?
d. apakah Sdr anti terhadap kata "mungkin", atau papaun itu yang menyiratkan ketidakpastian? Jika ya, coba Sdr search kata "mungkin" yang ada di publikasi dan Sdr juga akan menemukannya.

"Alasan disebut ”Firman itu”. Nama (atau, MUNGKIN, gelar) ”Firman itu” (Yoh 1:1) agaknya menunjukkan fungsi yang dijalankan Putra sulung Allah setelah makhluk-makhluk cerdas lainnya diciptakan" (it-2 hlm. 1247)

"Hal ini terjadi karena malaikat yang diutus itu bertindak sebagai wakil Yehuwa, berbicara atas nama-Nya, MUNGKIN menggunakan kata ganti orang pertama tunggal, dan bahkan mengatakan, ”Akulah Allah yang benar.” (it-2 hlm. 1250)

"Dua murid dipilih sebagai calon, MUNGKIN melalui pemungutan suara para anggota pria himpunan itu. (Petrus memperkenalkan dirinya kepada kaum pria, yaitu ”saudara-saudara”; Kis 1:16) " (it-2 hlm. 298)

dan masih banyak contoh lainnya.

e.bukannya saya mau menyalahkan Alkitab, tapi memang ALkitab tidak mencatat semua hal hingga mendetail. karena kalau ALkitab menuliskan tiap hal mendetail, inilah yang akan terjadi:

"Sebenarnya, ada banyak hal lain lagi yang Yesus lakukan, yang, seandainya semuanya itu ditulis dengan perincian yang lengkap, aku kira, dunia ini tidak dapat memuat gulungan-gulungan yang ditulis itu." (Yohanes 21:25)

salam,
MKSY

Anonim mengatakan...

1. Tentu saja TIDAK! Maksud dan tujuan, juga persyaratan dan jumlah orang, serta lamanya waktu yg ditetapkan untuk tinggal di surga saja tidak sama, jadi bagaimana mungkin umat the other religion PLUS susunan kristen bisa dibolehkan berada dalam satu wilayah bersama rekan-rekan Raja dan Imam Yesus Kristus di “sana”? Contoh perbedaan: miliaran umat the other religion cenderung mengimingkan ‘konsep kesenangan sensual abadi’ kalau berada di surga; demikian juga susunan kristen, sembari orang-orang ini diliputi ketakjelasan tugas dan peran apa yg akan mereka “emban” di sana nanti! Berbeda dgn mereka-mereka itu, SSY justeru memahami dan menerima konsep yg tepat dan jelas dari Kitab Suci ttg tugas dan fungsi bagi mereka yg dipilih Allah untuk berada di sana. Jadi, dalam hal eksklusifitas surga, SSY tak usah Anda perbandingkan dgn susunan Kristen dan agama-agama lain itu. Percuma saja; krn mereka yg lain-lain itu, dalam hal kepercayaan dan praktek berkehidupan, tidak menghasilkan buah-buah yg sesuai dgn kehendak Allah dari Alkitab; haluan dan tindak-tanduk mereka tidak cocok dgn Kitab Suci! Maka, saya katakan, protes sana-sini terhadap SSY tidak akan menggubris iman dan keyakinan apapun pd SSY, baik SSY yg akan hidup di surga maupun mereka yg berharap untuk tinggal sampai waktu yg tidak tertentu di bumi firdaus.

2. Tolong dicamkan: Saya tidak menggeneralisasi bhw dlm semua kasus tidak akan ada peluang kemungkinan sama sekali; tentu saja, saya bukan tipe orang yg anti dgn kata "mungkin" atau apapun itu yang menyiratkan ketidakpastian. Kalau Anda memerhatikan baik-baik “pembicaraan” kemarin, Anda dapat melihat bhw dlm konteks ‘alasan manusia mati dan/atau tidak hidup selamanya’ itu-sajalah yg saya persoalkan pd Anda. Jelas di sana saya menyoal KETAKYAKINAN DIRI ANDA PADA SATU PUN AYAT ALKITAB—ttg pokok dimaksud—bila dibandingkan dgn SSY ketika menyusun argumentasi mereka. Bagi saya, argumentasi Anda yg “bimbang” ttg pokok yg satu itu saja jelas memperlihatkan bhw pengetahuan terbaik Anda pun tak ubahnya seperti filsafat kosong belaka; itu tak ada apa-apanya bila dibandingkan dgn pencerahan yg diberikan oleh publikasi SSY. Kalau Anda bela diri dgn mengatakan bahwa publikasi SSY juga melakukan hal yg sama dgn yg Anda lakukan—adanya kata MUNGKIN dan sejenisnya dlm publikasi—saya kira ini perbandingan yg jauh dari kewajaran. Apa pasal? Ketika publikasi mengatakan “mungkin”, justeru setelah golongan budak telah habis-habisan (completely) melakukan riset Alkitab mereka ttg subjek tertentu; mereka telah bulat pd kesimpulan yg dicapai, sementara saat Anda mengatakan MUNGKIN, justeru Anda mengatakannya dari pemahaman terbaik Anda, namun sejatinya Anda belum cukup mengarahkan diri untuk menggali nilai “potensial” yg terkandung dlm Buku Pedoman itu, Alkitab Suci.

=======
[Sebagai tambahan utk poin 1 di atas, dan yg patut Anda camkan, bhw yg tergolong ke-144.000 orang rekan raja-imam bersama Kristus di surga bukan SSY semata, melainkan semua Kristiani yg mempraktekkan ibadat sejati sejak pentakosta 33 Masehi. Nama “SSY” sendiri baru diterima tahun 1931 sebagai tanda pengenal sekaligus pembeda dan wadah internasional untuk menghimpun orang Kristen sejati itu , namun ibadat sejati sudah dipraktekkan selama berabad-abad, bahkan di masa-masa kegelapan atau kemurtadan yg telah dinubuatkan. Ibarat perumpamaan Yesus ttg “gandum dan lalang”, golongan “gandum” dari Kekristenan sejati, yakni “anak-anak Kerajaan” itu (baca: ke-144.000) tidak akan pernah lenyap sama sekali. Sekelumit keterangan ttg siapa mereka ini bisa Anda baca di kotak halaman 44 “Biarkanlah Keduanya Tumbuh Bersama Sampai Waktu Menuai” dlm buku yg diterbitkan oleh SSY yg berjudul: Saksi-Saksi Yehuwa Pemberita Kerajaan Allah].

Terima ksh

Anonim mengatakan...

Bruder MKSY, lama nian Anda menanggapi komentar saya atas komentar Anda (14 Desember 2012 22:33); itu sebabnya saya mengulang lagi posting terakhir saya ke Anda lebih dari 2 minggu yl itu. Saya harap Anda mau menjawab agar saya tahu waktunya untuk tidak melanjutkan diskusi ini.

Kali lalu saya menjawab Anda, demikian:

1. Tentu saja TIDAK! Maksud dan tujuan, juga persyaratan dan jumlah orang, serta lamanya waktu yg ditetapkan untuk tinggal di surga saja tidak sama, jadi bagaimana mungkin umat the other religion PLUS susunan kristen bisa dibolehkan berada dalam satu wilayah bersama rekan-rekan Raja dan Imam Yesus Kristus di “sana”? Contoh perbedaan: miliaran umat the other religion cenderung mengimingkan ‘konsep kesenangan sensual abadi’ kalau berada di surga; demikian juga susunan kristen, sembari orang-orang ini diliputi ketakjelasan tugas dan peran apa yg akan mereka “emban” di sana nanti! Berbeda dgn mereka-mereka itu, SSY justeru memahami dan menerima konsep yg tepat dan jelas dari Kitab Suci ttg tugas dan fungsi bagi mereka yg dipilih Allah untuk berada di sana. Jadi, dalam hal eksklusifitas surga, SSY tak usah Anda perbandingkan dgn susunan Kristen dan agama-agama lain itu. Percuma saja; krn mereka yg lain-lain itu, dalam hal kepercayaan dan praktek berkehidupan, tidak menghasilkan buah-buah yg sesuai dgn kehendak Allah dari Alkitab; haluan dan tindak-tanduk mereka tidak cocok dgn Kitab Suci! Maka, saya katakan, protes sana-sini terhadap SSY tidak akan menggubris iman dan keyakinan apapun pd SSY, baik SSY yg akan hidup di surga maupun mereka yg berharap untuk tinggal sampai waktu yg tidak tertentu di bumi firdaus.

2. Tolong dicamkan: Saya tidak menggeneralisasi bhw dlm semua kasus tidak akan ada peluang kemungkinan sama sekali; tentu saja, saya bukan tipe orang yg anti dgn kata "mungkin" atau apapun itu yang menyiratkan ketidakpastian. Kalau Anda memerhatikan baik-baik “pembicaraan” kemarin, Anda dapat melihat bhw dlm konteks ‘alasan manusia mati dan/atau tidak hidup selamanya’ itu-sajalah yg saya persoalkan pd Anda. Jelas di sana saya menyoal KETAKYAKINAN DIRI ANDA PADA SATU PUN AYAT ALKITAB—ttg pokok dimaksud—bila dibandingkan dgn SSY ketika menyusun argumentasi mereka. Bagi saya, argumentasi Anda yg “bimbang” ttg pokok yg satu itu saja jelas memperlihatkan bhw pengetahuan terbaik Anda pun tak ubahnya seperti filsafat kosong belaka; itu tak ada apa-apanya bila dibandingkan dgn pencerahan yg diberikan oleh publikasi SSY. Kalau Anda bela diri dgn mengatakan bahwa publikasi SSY juga melakukan hal yg sama dgn yg Anda lakukan—adanya kata MUNGKIN dan sejenisnya dlm publikasi—saya kira ini perbandingan yg jauh dari kewajaran. Apa pasal? Ketika publikasi mengatakan “mungkin”, justeru setelah golongan budak telah habis-habisan (completely) melakukan riset Alkitab mereka ttg subjek tertentu; mereka telah bulat pd kesimpulan yg dicapai, sementara saat Anda mengatakan MUNGKIN, justeru Anda mengatakannya dari pemahaman terbaik Anda, namun sejatinya Anda belum cukup mengarahkan diri untuk menggali nilai “potensial” yg terkandung dlm Buku Pedoman itu, Alkitab Suci.

=======
[Sebagai tambahan utk poin 1 di atas, dan yg patut Anda camkan, bhw yg tergolong ke-144.000 orang rekan raja-imam bersama Kristus di surga bukan SSY semata, melainkan semua Kristiani yg mempraktekkan ibadat sejati sejak pentakosta 33 Masehi. Nama “SSY” sendiri baru diterima tahun 1931 sebagai tanda pengenal sekaligus pembeda dan wadah internasional untuk menghimpun orang Kristen sejati itu , namun ibadat sejati sudah dipraktekkan selama berabad-abad, bahkan di masa-masa kegelapan atau kemurtadan yg telah dinubuatkan. Ibarat perumpamaan Yesus ttg “gandum dan lalang”, golongan “gandum” dari Kekristenan sejati, yakni “anak-anak Kerajaan” itu (baca: ke-144.000) tidak akan pernah lenyap sama sekali. Sekelumit keterangan ttg siapa mereka ini bisa Anda baca di kotak halaman 44 “Biarkanlah Keduanya Tumbuh Bersama Sampai Waktu Menuai” dlm buku yg diterbitkan oleh SSY yg berjudul: Saksi-Saksi Yehuwa Pemberita Kerajaan Allah].

Salam Damai

saksiyehuwa mengatakan...

Dear Sdr, 20 Desember 2012 16.30

1) maksud saya mentakan sebelumnya adalah karena Sdr sebelumnya berkata "...Baik Susunan Kristen maupun the other religion, sama-sama meyakini adanya surga tempat kesenangan kekal dan neraka tempat siksaan kekal. Tapi lucunya masing-masing mereka tidak sependapat untuk ”tinggal” bersama di satu surga!"
makanya saya bilang, berarti SSY juga sama lucunya , karena SSY juga tidak sependapat bahwa akan "sharing tempat" di surga dengan agama lain.

2) *no more comment, let the readers decide

terima kasih

Salam,
MKSY